Siapa Bisa Hentikan Hagino ?
A
A
A
INCHEON - Siapa bisa menghentikan Kosuke Hagino di Asian Games 2014, Incheon, Korsel. Pertanyaan itu muncul setelah untuk kali ketiga Hagino mempersembahkan medali emas untuk kontingen Jepang.
Emas ketiga yang dipersembahkan Hagino di Munhak Park Tae-hwan Aquatics Center, Selasa (23/9), berasal dari nomor 200 meter gaya bebas. Sukses ini jelas membuat pesaingnya, Sun Yang asal China dan perenang tuan rumah Park Taehwan frustasi.
Ketiga perenang ini sejak awal terlibat rivalitas yang tinggi. Namun sekali lagi Hagino membuktikan diri sebagai yang paling tangguh di antara mereka setelah mencatat waktu 1:45.23 detik. Sedangkan Yang harus puas dengan medali perak dengan catatan waktu 1:45.28 dan Taehwan kebagian perunggu (1:45.85).
Di hari kedua, Hagino pun tampil trengginas untuk membantu tim estafet Jepang di nomor 4x200m gaya bebas menjadi kampiun. Torehan ini sekaligus mematahkan dominasi China di kolam renang. Jepang saat ini menjadi raja dengan raihan tujuh medali emas di ajang Asian Games yang sudah mereka diikuti selama ini.
Kontan hal ini membuat kubu China sedikit gusar. Bahkan saat jumpa pers berlangsung, Hagino yang ingin meninggalkan coba digertak oleh salah seorang ofisial China, Lu Lifan untuk memintanya duduk kembali.
"Tunggu sebentar. Jepang sekarang memang memimpin dalam dua hari ini. Tapi saya jamin itu hanya bersifat sementara saja. Jepang memang tim kuat, tapi kami akan segera mengejarnya," ujar Lifan dilansir japantoday, Selasa (23/9).
Menghentikan Hagino memang bukan perkara mudah. Bahkan perenang sekelas Michael Phelps saja sudah pernah merasakan ditundukkan perenang 20 tahun itu di Pan Pacific Championships bulan lalu.
Menanggapi tantangan secara tidak langsung dari kubu China, Hagino menjawabnya dengan sopan. "Kami sekarang memang unggul dari China dan kalau kami bisa mempertahankan target pribadi rasanya kami akan mendapatkan tempat terbaik," pungkasnya.
Emas ketiga yang dipersembahkan Hagino di Munhak Park Tae-hwan Aquatics Center, Selasa (23/9), berasal dari nomor 200 meter gaya bebas. Sukses ini jelas membuat pesaingnya, Sun Yang asal China dan perenang tuan rumah Park Taehwan frustasi.
Ketiga perenang ini sejak awal terlibat rivalitas yang tinggi. Namun sekali lagi Hagino membuktikan diri sebagai yang paling tangguh di antara mereka setelah mencatat waktu 1:45.23 detik. Sedangkan Yang harus puas dengan medali perak dengan catatan waktu 1:45.28 dan Taehwan kebagian perunggu (1:45.85).
Di hari kedua, Hagino pun tampil trengginas untuk membantu tim estafet Jepang di nomor 4x200m gaya bebas menjadi kampiun. Torehan ini sekaligus mematahkan dominasi China di kolam renang. Jepang saat ini menjadi raja dengan raihan tujuh medali emas di ajang Asian Games yang sudah mereka diikuti selama ini.
Kontan hal ini membuat kubu China sedikit gusar. Bahkan saat jumpa pers berlangsung, Hagino yang ingin meninggalkan coba digertak oleh salah seorang ofisial China, Lu Lifan untuk memintanya duduk kembali.
"Tunggu sebentar. Jepang sekarang memang memimpin dalam dua hari ini. Tapi saya jamin itu hanya bersifat sementara saja. Jepang memang tim kuat, tapi kami akan segera mengejarnya," ujar Lifan dilansir japantoday, Selasa (23/9).
Menghentikan Hagino memang bukan perkara mudah. Bahkan perenang sekelas Michael Phelps saja sudah pernah merasakan ditundukkan perenang 20 tahun itu di Pan Pacific Championships bulan lalu.
Menanggapi tantangan secara tidak langsung dari kubu China, Hagino menjawabnya dengan sopan. "Kami sekarang memang unggul dari China dan kalau kami bisa mempertahankan target pribadi rasanya kami akan mendapatkan tempat terbaik," pungkasnya.
(bbk)