Atlet Nepal Kabur dari Perkampungan Atlet
Kamis, 25 September 2014 - 18:31 WIB
Atlet Nepal Kabur dari Perkampungan Atlet
A
A
A
INCHEON - Seorang atlet asal Nepal kabur dari perkampungan atlet. Kasus ini terungkap saat atlet yang diketahui berasal dari cabang sepak takraw itu bersama rombongan direncanakan pulang kembali ke negaranya.
Hingga kini polisi di Incheon masih terus mencari atlet yang tidak disebutkan namanya itu. Dilaporkan asiaone, Kamis (259), si atlet kabur malam hari tanpa ada yang mengetahui. Kuat dugaan ia ingin menjadi imigran gelap.
Atas permintaan tim takraw Nepal, polisi terus memburu atlet yang kabur tersebut. Panitia pelaksana menyesalkan kejadian ini dan berjanji akan mencari hingga ketemu.
"Dari rekaman cctv diketahui dia mengenakan pakaian serba hitam, membawa tas saat meninggalkan perkampungan atlet. Kami yakin ia kabur karena alasan ingin mencari pekerjaan di sini. Kalau dia kembali sebelum visanya habis pada 19 Oktober, dia bisa pulang tanpa masalah. Di sisi lain dia akan berurusan dengan tuntutan sebagai imigran gelap," jelas Inspektur Polisi Senior Kwon Wang-Hoon.
Saban tahun, Korsel selalu menggelontorkan visa pada ratusan pekerja dari luar negeri seperti dari Vietnam, Filipina dan beberapa negara Asia lainnya. Saat ini di Negeri Ginseng disesaki 200 ribu pekerja dari luar negeri secara ilegal yang bekerja di bidang manufaktur, konstruksi dan industri lainnya.
Hingga kini polisi di Incheon masih terus mencari atlet yang tidak disebutkan namanya itu. Dilaporkan asiaone, Kamis (259), si atlet kabur malam hari tanpa ada yang mengetahui. Kuat dugaan ia ingin menjadi imigran gelap.
Atas permintaan tim takraw Nepal, polisi terus memburu atlet yang kabur tersebut. Panitia pelaksana menyesalkan kejadian ini dan berjanji akan mencari hingga ketemu.
"Dari rekaman cctv diketahui dia mengenakan pakaian serba hitam, membawa tas saat meninggalkan perkampungan atlet. Kami yakin ia kabur karena alasan ingin mencari pekerjaan di sini. Kalau dia kembali sebelum visanya habis pada 19 Oktober, dia bisa pulang tanpa masalah. Di sisi lain dia akan berurusan dengan tuntutan sebagai imigran gelap," jelas Inspektur Polisi Senior Kwon Wang-Hoon.
Saban tahun, Korsel selalu menggelontorkan visa pada ratusan pekerja dari luar negeri seperti dari Vietnam, Filipina dan beberapa negara Asia lainnya. Saat ini di Negeri Ginseng disesaki 200 ribu pekerja dari luar negeri secara ilegal yang bekerja di bidang manufaktur, konstruksi dan industri lainnya.
(bbk)
