Emas Wushu Malaysia Dicopot
A
A
A
INCHEON - Panitia Asian Games 2014, Incheon, Korsel akhirnya mencopot medali emas cabang wushu yang sebelumnya diberikan kepada Malaysia. Ini terjadi setelah atlet wushu asal Negeri Jiran itu, Tai Cheau Xuen, positif menggunakan doping.
Kasus doping ini adalah yang ketiga sepanjang penyelenggaraan pesta olahraga bangsa Asia empat tahunan. Cheau Xuen mendapatkan nilai tertinggi di nomor nanquan dan nandao, 20 September lalu. Usai dinobatkan sebagai pemain atlet berusia 24 tahun itu menjalani tes doping.
Dewan Olimpiade Asia (OCA) dalam keterangannya seperti dilansir reuters, Selasa (30/9), dari hasil penelitian diketahui urine Cheau Xuen mengandung sibutramine. "Atlet yang bersangkutan telah didiskualifikasi dari Asian Games dan medali emasnya pun dibatalkan," kata seorang pejabat OCA.
Pengumuman ini tertunda setelah Cheau Xuen dan Komite Olimpiade Malaysia meminta sampel B untuk diperiksa sendiri. Namun setelah diperiksa hasilnya tetap positif.
Sebelumnya kasus doping juga ditemui di cabang sepakbola. Pemain Tajikistan, Khurshed Beknazarov menjadi atlet pengguna doping pertama dan disusul atlet soft tenis asal Kamboja, Yi Sophany yang sama menggunakan sibutramine.
Jegathesan menegaskan bertindak profesional dan tidak akan menipu hasil tes. "Saya tidak berpikir ada yang berniat untuk melakukan penipuan atas hasil tes. Tapi, kami tidak dapat pengecualian terhadap aturan ini. Kami telah melakukan tugas untuk melindungi semua atlet," jelasnya.
Kasus doping ini adalah yang ketiga sepanjang penyelenggaraan pesta olahraga bangsa Asia empat tahunan. Cheau Xuen mendapatkan nilai tertinggi di nomor nanquan dan nandao, 20 September lalu. Usai dinobatkan sebagai pemain atlet berusia 24 tahun itu menjalani tes doping.
Dewan Olimpiade Asia (OCA) dalam keterangannya seperti dilansir reuters, Selasa (30/9), dari hasil penelitian diketahui urine Cheau Xuen mengandung sibutramine. "Atlet yang bersangkutan telah didiskualifikasi dari Asian Games dan medali emasnya pun dibatalkan," kata seorang pejabat OCA.
Pengumuman ini tertunda setelah Cheau Xuen dan Komite Olimpiade Malaysia meminta sampel B untuk diperiksa sendiri. Namun setelah diperiksa hasilnya tetap positif.
Sebelumnya kasus doping juga ditemui di cabang sepakbola. Pemain Tajikistan, Khurshed Beknazarov menjadi atlet pengguna doping pertama dan disusul atlet soft tenis asal Kamboja, Yi Sophany yang sama menggunakan sibutramine.
Jegathesan menegaskan bertindak profesional dan tidak akan menipu hasil tes. "Saya tidak berpikir ada yang berniat untuk melakukan penipuan atas hasil tes. Tapi, kami tidak dapat pengecualian terhadap aturan ini. Kami telah melakukan tugas untuk melindungi semua atlet," jelasnya.
(bbk)