Terkait Kasus Doping, Malaysia Merasa Dizalimi
A
A
A
INCHEON - Kontingen Malaysia merasa dizalimi terkait dengan kasus doping yang menyeret atlet wushu Tai Cheau Xuen. Banding mereka pun ditolak Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dan mengharuskan mereka mengembalikan medali emas cabang wushu nomor nanquan dan nandao.
Cheau Xuen harus menerima pil pahit setelah ketahuan positif menggunakan doping. Namun kubu Malaysia yang tidak terima mengajukan banding dan akhirnya kembali menemui kekecewaan setelah banding mereka ditolak CAS.
Ketua Kontingen Malaysia Datuk Danyal Balagopal mengatakan dalam sidang yang berlangsung Kamis (2/10), pihaknya menjelaskan mengapa mereka mengajukan banding. "Titik berat kami adalah prosedur pengambilan sampel yang tidak diikuti oleh panitia penyelenggara. Mengapa dibutuhkan waktu 16 jam untuk mengambil sampel untuk diperiksa ? Kami tidak mau meneruskan teori konspirasi, tapi atlet kami harus diberikan kesempatan yang adil dan keadilan harus ditegakan. Kami tidak mempertanyakan bagaimana sampel itu diambil atau hasilnya. Tapi sekali lagi saya katakan apa yang dilakukan panitia penyelenggara tidak sesuai prosedur. Hal itu menimbulkan pertanyaan dan meragukan," ungkap Balagopal dilansir thestar, Jumat (3/10).
Dengan tidak dilakukannya langkah prosedural dalam pengambilan sampel Malaysia merasa dizalimi. Balagopal juga merasa perlakukan CAS pada mereka pun tidak mencerminkan penghormatan.
"Kami mendapatkan kabar banding ditolak hanya dalam satu kalimat lewat email. Mengenai penjelasan dan keputusan lainnya akan disampaikan menyusul," tuturnya.
Balagopal mengaku kecewa dengan keputusan tersebut. "Kami tidak mendapatkan penjelasan secara rinci alasan dan penolakan dari CAS."
Sementara itu, pihak Malaysia sampai saat ini masih menutupi keberadaan Cheau Xuen. Namun dalam berbagai kesempatan Balagopal menanyakan apakah ia pernah meminum obat sebelum pertandingan. Berulang kali Cheau Xuen mengaku tidak mengonsumsi apapun.
Cheau Xuen harus menerima pil pahit setelah ketahuan positif menggunakan doping. Namun kubu Malaysia yang tidak terima mengajukan banding dan akhirnya kembali menemui kekecewaan setelah banding mereka ditolak CAS.
Ketua Kontingen Malaysia Datuk Danyal Balagopal mengatakan dalam sidang yang berlangsung Kamis (2/10), pihaknya menjelaskan mengapa mereka mengajukan banding. "Titik berat kami adalah prosedur pengambilan sampel yang tidak diikuti oleh panitia penyelenggara. Mengapa dibutuhkan waktu 16 jam untuk mengambil sampel untuk diperiksa ? Kami tidak mau meneruskan teori konspirasi, tapi atlet kami harus diberikan kesempatan yang adil dan keadilan harus ditegakan. Kami tidak mempertanyakan bagaimana sampel itu diambil atau hasilnya. Tapi sekali lagi saya katakan apa yang dilakukan panitia penyelenggara tidak sesuai prosedur. Hal itu menimbulkan pertanyaan dan meragukan," ungkap Balagopal dilansir thestar, Jumat (3/10).
Dengan tidak dilakukannya langkah prosedural dalam pengambilan sampel Malaysia merasa dizalimi. Balagopal juga merasa perlakukan CAS pada mereka pun tidak mencerminkan penghormatan.
"Kami mendapatkan kabar banding ditolak hanya dalam satu kalimat lewat email. Mengenai penjelasan dan keputusan lainnya akan disampaikan menyusul," tuturnya.
Balagopal mengaku kecewa dengan keputusan tersebut. "Kami tidak mendapatkan penjelasan secara rinci alasan dan penolakan dari CAS."
Sementara itu, pihak Malaysia sampai saat ini masih menutupi keberadaan Cheau Xuen. Namun dalam berbagai kesempatan Balagopal menanyakan apakah ia pernah meminum obat sebelum pertandingan. Berulang kali Cheau Xuen mengaku tidak mengonsumsi apapun.
(bbk)