Nasib Sarita Devi Dialami Petinju Filipina
A
A
A
INCHEON - Popularitas cabang olahraga tinju di Asian Games XVII dengan sekejap akrab di telinga pewarta berita yang melakukan peliputan di ajang multi event tersebut. Masalah gaya kepemimpinan hakim dalam memberikan nilai menjadi perbincangan hangat di Korea Selatan.
Cabor tinju mendapat sorotan setelah penolakan medali perunggu L Sarita Devi beberapa hari lalu. Belum juga diketahui sanksi apa yang akan dijatuhkan Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA). Kini muncul masalah baru dari petinju Filipina, Mark Anthony Barriga.
Petinju kelas terbang ringan itu awalnya merasa bahwa dirinya menang mutlak setelah beberapa kali pukulannya berhasil bersarang di wajah Shin Jong-Hun dari Korea Selatan, pada Kamis (2/10) kemarin. Suasana gembira pun muncul di kubu Filipina.
Namun takdir berkata lain, Barriga harus menerima kenyataan saat hakim memutuskan untuk memenangkan petinju tuan rumah. "Hasilnya tidak benar. Mungkin lain kali hakim akan adil," kata Barriga dikutip Rappler, Jumat (3/10).
"Saya pikir saya memenangkan pertarungan karena saya punya pukulan yang kuat dan pukulan yang jelas (memberikan poin). Tujuan saya adalah emas, tapi perunggu adalah apa yang Tuhan berikan kepada saya."
Ketika disinggung apakah Barriga akan meniru sikap Sarita menolak medali, dia menjawab tidak. Itu adalah sesuatu yang bangga bisa mengalungkan medali perunggu.
"Tentu saja tidak. Saya akan memakai medali saya, karena itu bukan hanya kebanggaan bagi saya pribadi tetapi juga bagi masyarakat Filipina."
Cabor tinju mendapat sorotan setelah penolakan medali perunggu L Sarita Devi beberapa hari lalu. Belum juga diketahui sanksi apa yang akan dijatuhkan Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA). Kini muncul masalah baru dari petinju Filipina, Mark Anthony Barriga.
Petinju kelas terbang ringan itu awalnya merasa bahwa dirinya menang mutlak setelah beberapa kali pukulannya berhasil bersarang di wajah Shin Jong-Hun dari Korea Selatan, pada Kamis (2/10) kemarin. Suasana gembira pun muncul di kubu Filipina.
Namun takdir berkata lain, Barriga harus menerima kenyataan saat hakim memutuskan untuk memenangkan petinju tuan rumah. "Hasilnya tidak benar. Mungkin lain kali hakim akan adil," kata Barriga dikutip Rappler, Jumat (3/10).
"Saya pikir saya memenangkan pertarungan karena saya punya pukulan yang kuat dan pukulan yang jelas (memberikan poin). Tujuan saya adalah emas, tapi perunggu adalah apa yang Tuhan berikan kepada saya."
Ketika disinggung apakah Barriga akan meniru sikap Sarita menolak medali, dia menjawab tidak. Itu adalah sesuatu yang bangga bisa mengalungkan medali perunggu.
"Tentu saja tidak. Saya akan memakai medali saya, karena itu bukan hanya kebanggaan bagi saya pribadi tetapi juga bagi masyarakat Filipina."
(bbk)