Menpora Sebut Ahok Tak Berbuat Apa-apa

KARANGANYAR - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, kembali mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan mengenai Asian Games 2018. Menurutnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak pernah memperjuangkan Jakarta sebagai Tuan rumah Asian Games 2018 mendatang.

“Jakarta itu tidak pernah memperjuangkan diri sebagai tuan rumah Asian Games, Jakarta itu hanya ketiban sampur, karena Olympic Council of Asia (OCA) mewajibkan Jakarta masuk sebagai tuan rumah,” ucap Roy Suryo, ketika ditemui di Karanganyar Jawa Tengah, Senin (13/10) malam.

Menurutnya dipilihnya Indonesia masuk sebagai tuan rumah itu merupakan perjuangan panjang yang telah dilakukannya. Ia menuturkan dalam proses Bidding tahun 2012 Indonesia sudah kalah dari Vietnam, ketika itu nagara itu berhak menyelenggarakan acara irtu tahun 2018 mendatang. akan tetapi di tahun 2014 Vietnam batal karena ada perselisihan dengan negara sponsor yakni Tiongkok.

Disaat iulah pihaknya langsung melobi kepada OCA agar penyelanggaran olahraga tingkat asia itu diselenggarakan di Indonesia. Lobi itu menurutnya hampir gagal, saat Kota Surabaya yang sebelumnya mengajukan diri merasa tidak siap. Selanjutnya pihaknya mengajukan Sumatera Selatan dan juga Jawa Barat kepada OCA, namun hal itu tetap tidak disetujui.

Akan tetapi karena perjuangan yang panjang dua wilayah itu diperbolehkan menggelar event empat tahunan itu, dengan syarat harus mencantumkan Jakarta. Meskipun sebenarnya menurut Roy, Jakarta tidak pernah mengajukan diri sebagai tuan rumah.

“Tidak ada perjuangan apa-apa yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta, eh maksud saya Wakil Gubernur, dengan enaknya bilang gua berjuang padahal tidak melakukan apa-apa,” imbuhnya.

Pihaknya justru memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Pemerintah Jawa Barat dan juga Sumatera Selatan. Menurutnya dua wilayah itu sudah mau menyelamatkan muka Indonesia dan mau menyelenggarakan Asian Games.

Sedangkan untuk event Asian Para Games (APG) 2018, menurutnya nanti bakal dgelar di Kota Solo, Jawa Tengah. Kotra Solo dipilih karena memiliki sejarah panjang bagi olahraga di Indonesia dan juga sebagai rumah bagi para atlet Paralympian.