Candaan Tarpischev Dinilai ITF Tidak Pantas
A
A
A
SINGAPURA - Presiden Federasi Tenis Internasional (ITF) Francesco Ricci Bitti buka suara soal tudingan Shamil Tarpischev terhadap Williams bersaudara.
Richi Bitti mengakui bahwa candaan Tarpischev yang menyinggung masalah jenis kelamin Serena dan Venus Williams tidak pantas. Tak ingin kejadian memalukan ini terulang, ITF meminta dia untuk meminta maaf kepada petenis Amerika Serikat tersebut.
"ITF sangat kecewa ketika mengetahui bahwa Shamil Tarpischev membuat komentar menghina tentang jenis kelamin Serena dan Venus Williams. Apa yang dia katakan sepenuhnya tidak dapat diterima oleh ITF. Kita pun akhirnya belajar dari masalah itu dan mendorong dia untuk meminta maaf segera," kata Richi Bitti dikutip guardian, Senin (20/10).
Lebih lanjut Richi Bitti menambahkan Tarpischev itu harus lapang dada menerima semua sanksi berupa denda sebesar USD 25 Ribu atau setara dengan Rp 300 juta. Bukan itu saja, orang nomor satu di dunia tenis Negeri Beruang Merah itu juga tidak boleh berada di turnamen yang digelar WTA selama setahun.
"Meskipun Tarpischev telah meyakinkan kami bahwa komentarnya itu dimaksudkan sebagai lelucon, namun kami tetap bersikap tegas bahwa apa yang dia katakan merupakan tindakan yang tidak tepat dalam konteks apapun. Kami berharap dia bisa menerima kesalahan dan hukuman yang dijatuhkan WTA memungkinkan kita semua untuk bergerak maju," tukasnya.
Richi Bitti mengakui bahwa candaan Tarpischev yang menyinggung masalah jenis kelamin Serena dan Venus Williams tidak pantas. Tak ingin kejadian memalukan ini terulang, ITF meminta dia untuk meminta maaf kepada petenis Amerika Serikat tersebut.
"ITF sangat kecewa ketika mengetahui bahwa Shamil Tarpischev membuat komentar menghina tentang jenis kelamin Serena dan Venus Williams. Apa yang dia katakan sepenuhnya tidak dapat diterima oleh ITF. Kita pun akhirnya belajar dari masalah itu dan mendorong dia untuk meminta maaf segera," kata Richi Bitti dikutip guardian, Senin (20/10).
Lebih lanjut Richi Bitti menambahkan Tarpischev itu harus lapang dada menerima semua sanksi berupa denda sebesar USD 25 Ribu atau setara dengan Rp 300 juta. Bukan itu saja, orang nomor satu di dunia tenis Negeri Beruang Merah itu juga tidak boleh berada di turnamen yang digelar WTA selama setahun.
"Meskipun Tarpischev telah meyakinkan kami bahwa komentarnya itu dimaksudkan sebagai lelucon, namun kami tetap bersikap tegas bahwa apa yang dia katakan merupakan tindakan yang tidak tepat dalam konteks apapun. Kami berharap dia bisa menerima kesalahan dan hukuman yang dijatuhkan WTA memungkinkan kita semua untuk bergerak maju," tukasnya.
(nug)