Misi Tebus Kegagalan PSIS
A
A
A
SEMARANG - PSIS akan tampil maksimal saat dijamu PSS Sleman di Stadion TNI AAU Sleman, pada Minggu (26/10), untuk menebus kegagalan di leg pertama. Saat bermain di Stadion Jatidiri, Mahes Jenar dipaksa bermain imbang 2-2.
Ini merupakan hasil seri kedua yang didapat selama mengarungi Divisi Utama 2014. Sebelumnya PSIS juga pernah ditahan Persis Solo 1-1 di kandang. Kini, pada pertemuan di leg kedua, tim Kota Atlas berambisi tidak mengulangi hasil yang sedikit mengecewakan bagi suporter Panser Biru dan Snex itu. Bermain tandang, tidak menjadi beban tersendiri bagi manajemen.
Terbukti, tim dengan jersey away putih-putih ini tampil trengginas saat bermain tandang. Di Wamena Papua menghadapi Persiwa, bisa mencuri satu poin setelah menahan imbang tuan rumah 1-1.
Kemudian di Stadion Galuh PSGC Ciamis, PSIS berhasil mencukur tuan rumah 4-2.
“Anak-anak memang bermain bagus di luar, karena bisa bermain lebih lepas. Kami percaya bisa mendapat poin tiga, asal tetap tenang dan nyaman saat bertanding,” kata Manajer PSIS Wahyu Winarto, Sabtu (25/26).
Pelatih PSIS Eko Riyadi menilai PSS Sleman tim yang yang bagus. Kedua sayapnya memiliki kecepatan dan sangat membahayakan jika tidak dipressing.
Namun demikian, pihaknya tidak akan ciut nyali.
“Kami akan bermain maksimal. Soal hasil, di lapangan yang menentukan,” ujarnya. Skuad PSIS Semarang berangkat ke Sleman Sabtu (25/10), membawa 24 pemain, termasuk 2 di antaranya adalah pemain magang.
Terkait dengan kemungkinan diturunkannya Alcorse dan Fauzan Fajri di menit-menit awal, pelatih asal Semarang itu tidak mau berandai-andai.
Dia akan melihat kesiapan anak asuhnya sehari menjelang pertandingan. “Sore akan kita lihat lagi. Pokoknya yang paling siap, itu nanti yang akan kami turunkan,” tuturnya.
Pertandingan terakhir PSIS dan PSS Sleman ini akan menjadi penentu pemuncak klasemen di Grup N. Tim yang sama-sama mengantongi poin 11 itu, sudah memastikan lolos ke babak empat besar, setelah perolehan nilainya tidak bisa dikejar oleh PSGC Ciamis dan Persiwa Wamena.
Ini merupakan hasil seri kedua yang didapat selama mengarungi Divisi Utama 2014. Sebelumnya PSIS juga pernah ditahan Persis Solo 1-1 di kandang. Kini, pada pertemuan di leg kedua, tim Kota Atlas berambisi tidak mengulangi hasil yang sedikit mengecewakan bagi suporter Panser Biru dan Snex itu. Bermain tandang, tidak menjadi beban tersendiri bagi manajemen.
Terbukti, tim dengan jersey away putih-putih ini tampil trengginas saat bermain tandang. Di Wamena Papua menghadapi Persiwa, bisa mencuri satu poin setelah menahan imbang tuan rumah 1-1.
Kemudian di Stadion Galuh PSGC Ciamis, PSIS berhasil mencukur tuan rumah 4-2.
“Anak-anak memang bermain bagus di luar, karena bisa bermain lebih lepas. Kami percaya bisa mendapat poin tiga, asal tetap tenang dan nyaman saat bertanding,” kata Manajer PSIS Wahyu Winarto, Sabtu (25/26).
Pelatih PSIS Eko Riyadi menilai PSS Sleman tim yang yang bagus. Kedua sayapnya memiliki kecepatan dan sangat membahayakan jika tidak dipressing.
Namun demikian, pihaknya tidak akan ciut nyali.
“Kami akan bermain maksimal. Soal hasil, di lapangan yang menentukan,” ujarnya. Skuad PSIS Semarang berangkat ke Sleman Sabtu (25/10), membawa 24 pemain, termasuk 2 di antaranya adalah pemain magang.
Terkait dengan kemungkinan diturunkannya Alcorse dan Fauzan Fajri di menit-menit awal, pelatih asal Semarang itu tidak mau berandai-andai.
Dia akan melihat kesiapan anak asuhnya sehari menjelang pertandingan. “Sore akan kita lihat lagi. Pokoknya yang paling siap, itu nanti yang akan kami turunkan,” tuturnya.
Pertandingan terakhir PSIS dan PSS Sleman ini akan menjadi penentu pemuncak klasemen di Grup N. Tim yang sama-sama mengantongi poin 11 itu, sudah memastikan lolos ke babak empat besar, setelah perolehan nilainya tidak bisa dikejar oleh PSGC Ciamis dan Persiwa Wamena.
(wbs)