Mats Hummels Heran Dortmund Punya Dua Wajah
A
A
A
DORTMUND - Kapten Borussia Dortmund Mats Hummels heran timnya terpuruk di Bundesliga musim ini. Bek kelahiran Bergisch Gladbach, 16 Desember 1988 itu belum menemukan penjelasan logis bila jawara Bundesliga delapan kali itu kini terjerembap ke peringkat
15 dengan raihan tujuh poin dari sembilan laga.
Memang, wajah berbeda ditampilkan Die Borussen di Liga Champions. Mereka saat ini bertengger di puncak klasemen Grup D dengan poin sembilan hasil tiga laga. Bahkan belum kebobolan setelah menang 2-0 atas Arsenal, 3-0 atas Anderlecht, dan 4-0 atas Galatasaray.
Tapi performa itu gagal diterjemahkan di Bundesliga. Hummels menggambarkan, laga kontra Hannover 96 di Signal Iduna Park, Sabtu (25/10), seharusnya dimenangkan Dortmund, karena banyak peluang tercipta pada laga itu. Tercatat 17 tembakan ke gawang dilepaskan Dortmund, sementara Hannover hanya tujuh tembakan saja.
Penguasaan bola pun Dortmund unggul 55,1% berbanding 44,9%. Namun, faktanya Die Borussen malah menelan kekelahan 0-1 lewat gol gelandang asal Jepang Hiroshi Kiyotake menit ke-61. Kekalahan itu keempat beruntun yang dialami pasukan Juergen Klopp. Kekalahan itu menjadi yang keenam dari sembilan laga, sebuah rekor terburuk bagi Dortmund di liga.
"Sulit menemukan penjelasan (atas performa buruk). Tidak ada gunanya bicara kekalahan yang tidak layak saat melawan Hannover. Kami memiliki banyak, banyak kesempatan untuk menang 1-0, tapi kami tidak berhasil melakukan itu. Lawan kami justru kemudian mencetak gol dengan tembakan pertama atau kedua ke gawang kami," papar Hummels dilansir laman resmi Bundesliga. "Saat ini semuanya jadi sulit. Segala sesuatu yang bisa salah, maka akan semakin salah di Bundesliga."
Namun, runner-up Bundesliga musim lalu itu ingin segera bangkit dari keterpurukan di kompetisi domestik. Die Borussen akan mengambil momen kebangkitan saat dijamu klub Divisi II St. Pauli dalam laga putaran kedua DFB Pokal di Millerntor-Stadion, Selasa (28/10).
15 dengan raihan tujuh poin dari sembilan laga.
Memang, wajah berbeda ditampilkan Die Borussen di Liga Champions. Mereka saat ini bertengger di puncak klasemen Grup D dengan poin sembilan hasil tiga laga. Bahkan belum kebobolan setelah menang 2-0 atas Arsenal, 3-0 atas Anderlecht, dan 4-0 atas Galatasaray.
Tapi performa itu gagal diterjemahkan di Bundesliga. Hummels menggambarkan, laga kontra Hannover 96 di Signal Iduna Park, Sabtu (25/10), seharusnya dimenangkan Dortmund, karena banyak peluang tercipta pada laga itu. Tercatat 17 tembakan ke gawang dilepaskan Dortmund, sementara Hannover hanya tujuh tembakan saja.
Penguasaan bola pun Dortmund unggul 55,1% berbanding 44,9%. Namun, faktanya Die Borussen malah menelan kekelahan 0-1 lewat gol gelandang asal Jepang Hiroshi Kiyotake menit ke-61. Kekalahan itu keempat beruntun yang dialami pasukan Juergen Klopp. Kekalahan itu menjadi yang keenam dari sembilan laga, sebuah rekor terburuk bagi Dortmund di liga.
"Sulit menemukan penjelasan (atas performa buruk). Tidak ada gunanya bicara kekalahan yang tidak layak saat melawan Hannover. Kami memiliki banyak, banyak kesempatan untuk menang 1-0, tapi kami tidak berhasil melakukan itu. Lawan kami justru kemudian mencetak gol dengan tembakan pertama atau kedua ke gawang kami," papar Hummels dilansir laman resmi Bundesliga. "Saat ini semuanya jadi sulit. Segala sesuatu yang bisa salah, maka akan semakin salah di Bundesliga."
Namun, runner-up Bundesliga musim lalu itu ingin segera bangkit dari keterpurukan di kompetisi domestik. Die Borussen akan mengambil momen kebangkitan saat dijamu klub Divisi II St. Pauli dalam laga putaran kedua DFB Pokal di Millerntor-Stadion, Selasa (28/10).
(sha)