Sarita Devi Bujuk AIBA
A
A
A
NEW DELHI - Petinju putri India, Sarita Devi tidak mau patah semangat setelah mengetahui dirinya terkena sanksi dilarang tampil di Kejuaraan Dunia Tinju di Pulau Jeju, Korsel, bulan depan. Ia pun membujuk agar Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) dengan cara meminta maaf.
Seperti diketahui, Sarita Devi harus menanggung akibat dari sikapnya yang menolak medali perunggu di Asian Games 2014 lalu. Hal tersebut terjadi setelah petinju yang turun ke kelas ringan itu merasa dicurangi saat bertemu dengan petinju tuan rumah, Park Ji-Na.
"Dengan tulus saya meminta maaf pada AIBA atas perilaku saya saat di upacara pengalungan medali. Saya menyadari seharusnya insiden itu tidak terjadi. Saya menyesal dan berjanji hal tersebut tidak akan terjadi lagi," tulis Sarita Devi dalam surat yang dilayangkan pada AIBA seperti dilansir timeofindia, Selasa (28/10).
Badan tinju dunia pekan lalu telah menjatuhkan sanksi bukan hanya pada Sarita Devi tapi juga pada dua pelatihnya, GS Sandhu dan IB Fernandes.
"Saya menyadari kesalahan saya. Saya pun meminta maaf pada Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan panitia pelaksana Asian Games 2014 dan menerima medali perunggu tersebut," lanjut petinju kelahiran Manipuri itu.
Ia mengaku selama berkarir selama 14 tahun, dirinya tidak pernah terlibat dalam tindakan indisipliner atau kesalahan baik di nasional maupun internasional. "Saya ingin mendapatkan keadilan dan mempertimbangkan kasus dan permintaan maaf saya ini."
Thoiba, suami Sarita Devi optimis jika sanksi yang diberikan AIBA itu akan dihapuskan. "Saat pulang dari Incheon, kami pikir masalah akan ditutup sejak OCA menerima permintaan maaf kami. Kami tidak berharap kejadian ini seperti bola salju yang terus bergelinding menjadi isu besar."
Seperti diketahui, Sarita Devi harus menanggung akibat dari sikapnya yang menolak medali perunggu di Asian Games 2014 lalu. Hal tersebut terjadi setelah petinju yang turun ke kelas ringan itu merasa dicurangi saat bertemu dengan petinju tuan rumah, Park Ji-Na.
"Dengan tulus saya meminta maaf pada AIBA atas perilaku saya saat di upacara pengalungan medali. Saya menyadari seharusnya insiden itu tidak terjadi. Saya menyesal dan berjanji hal tersebut tidak akan terjadi lagi," tulis Sarita Devi dalam surat yang dilayangkan pada AIBA seperti dilansir timeofindia, Selasa (28/10).
Badan tinju dunia pekan lalu telah menjatuhkan sanksi bukan hanya pada Sarita Devi tapi juga pada dua pelatihnya, GS Sandhu dan IB Fernandes.
"Saya menyadari kesalahan saya. Saya pun meminta maaf pada Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan panitia pelaksana Asian Games 2014 dan menerima medali perunggu tersebut," lanjut petinju kelahiran Manipuri itu.
Ia mengaku selama berkarir selama 14 tahun, dirinya tidak pernah terlibat dalam tindakan indisipliner atau kesalahan baik di nasional maupun internasional. "Saya ingin mendapatkan keadilan dan mempertimbangkan kasus dan permintaan maaf saya ini."
Thoiba, suami Sarita Devi optimis jika sanksi yang diberikan AIBA itu akan dihapuskan. "Saat pulang dari Incheon, kami pikir masalah akan ditutup sejak OCA menerima permintaan maaf kami. Kami tidak berharap kejadian ini seperti bola salju yang terus bergelinding menjadi isu besar."
(bbk)