SEMAKIN TERPURUK
A
A
A
NEWCASTLE - Situasi krisis belum mau beranjak dari Liverpool. Alih-alih bangkit, tim berjuluk The Reds tersebut justru kembali menuai hasil mengecewakan seusai takluk 0-1 dari Newcastle United di St James Park, Sabtu (1/11).
Gol tunggal Ayoze Perez pada menit ke-73 memperpanjang torehan buruk yang dialami Liverpool di Liga Primer. Sebelumnya, Steven Gerrard dkk hanya bermain 0-0 kontra Hull City (25/10). Terakhir kali Liverpool merengguk kemenangan ketika mengalahkan Queens Park Rangers (QPR) 3- 2 pada 19 Oktober lalu.
Kekalahan dari Newcastle membuat Liverpool mogok di peringkat 7 klasemen sementara dengan koleksi 14 poin. Dari 10 pertandingan, The Reds sudah mengalami empat kekalahan, dua imbang, dan hanya empat kemenangan. Hal itu berbanding terbalik dengan performa mereka musim lalu. Tercatat, pada periode yang sama musim lalu, Liverpool menempati peringkat 3 klasemen dengan koleksi 21 poin.
Dari 10 pertandingan, The Reds mengemas enam kemenangan, tiga seri, dan hanya sekali kalah. Tak pelak, kekalahan dari Newcastle meninggalkan kekecewaan bagi Pelatih Brendan Rodgers. Rodgers menilai timnya tidak pantas kalah, tapi tidak melakukan usaha yang cukup untuk memenangkan pertandingan. Rodgers juga menyoroti kinerja wasit Andre Marriner yang tidak memberikan kartu merah kepada gelandang Newcastle Moussa Sissoko. Padahal, pemain asal Prancis tersebut melakukan pelanggaran keras terhadap pilar Liverpool Joe Allen.
“Kami memiliki banyak penguasaan bola serta pergerakan yang baik ketika menguasai bola. Namun, kami minim kreativitas. Kami telah melakukan segalanya hingga gawang kami kebobolan. Kami bertahan dengan baik, tapi kami kembali membuat kesalahan. Itu harus dibayar mahal dan menjadi kekecewaan terbesar,” kata Rodgers, dilansir football365.com. Hasil buruk yang dialami Liverpool memang tidak terlepas dari melempemnya barisan penyerang.
Kepergian Luis Suarez ke Barcelona plus cedera yang dialami Daniel Sturridge membuat mereka kelimpungan. Sementara Mario Balotelli yang diharapkan mampu menjadi solusi tidak bisa berbuat banyak. Dari 12 penampilan, pemain asal Italia itu baru mengemas dua gol. Kritik bertubi-tubi terhadap Balotelli mendapat pembelaan dari Rodgers. Dia menegaskan bahwa kekalahan yang dialami Liverpool merupakan tanggung jawab seluruh anggota tim.
“Kami kalah dalam sebuah pertandingan bukanlah kesalahan Balotelli. Kami kehilangan kolektivitas. Saya tidak ingin membicarakan apa pun tentang Balotelli karena dirinya tidak bersalah,” ujar Rodgers. Kendati Liverpool gagal membawa pulang kemenangan, Rodgers tidak panik. Dia mengungkapkan jika timnya masih membutuhkan waktu untuk menjadi sebuah tim yang benar-benar solid. Juru taktik asal Irlandia Utara tersebut kini fokus mempersiapkan timnya untuk menghadapi Real Madrid pada laga penyisihan grup Liga Champions, Selasa (4/11).
Rodgers memang harus berusaha mengembalikan kepercayaan diri pasukannya karena laga yang berlangsung di Santiago Bernabeu tidak akan berjalan mudah. Terlebih pada pertemuan pertama di Anfield, 22 Oktober lalu, The Redstakluk 0-3 dari Madrid.
“Kami telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk sampai ke tingkat ini. Berhadapan dengan Madrid di Santiago Bernabeu berarti kami harus melakukan segala sesuatunya dengan baik. Kami berada dalam fase transisi dan harus berbuat lebih baik,” tandas Rodgers.
Alimansyah
Gol tunggal Ayoze Perez pada menit ke-73 memperpanjang torehan buruk yang dialami Liverpool di Liga Primer. Sebelumnya, Steven Gerrard dkk hanya bermain 0-0 kontra Hull City (25/10). Terakhir kali Liverpool merengguk kemenangan ketika mengalahkan Queens Park Rangers (QPR) 3- 2 pada 19 Oktober lalu.
Kekalahan dari Newcastle membuat Liverpool mogok di peringkat 7 klasemen sementara dengan koleksi 14 poin. Dari 10 pertandingan, The Reds sudah mengalami empat kekalahan, dua imbang, dan hanya empat kemenangan. Hal itu berbanding terbalik dengan performa mereka musim lalu. Tercatat, pada periode yang sama musim lalu, Liverpool menempati peringkat 3 klasemen dengan koleksi 21 poin.
Dari 10 pertandingan, The Reds mengemas enam kemenangan, tiga seri, dan hanya sekali kalah. Tak pelak, kekalahan dari Newcastle meninggalkan kekecewaan bagi Pelatih Brendan Rodgers. Rodgers menilai timnya tidak pantas kalah, tapi tidak melakukan usaha yang cukup untuk memenangkan pertandingan. Rodgers juga menyoroti kinerja wasit Andre Marriner yang tidak memberikan kartu merah kepada gelandang Newcastle Moussa Sissoko. Padahal, pemain asal Prancis tersebut melakukan pelanggaran keras terhadap pilar Liverpool Joe Allen.
“Kami memiliki banyak penguasaan bola serta pergerakan yang baik ketika menguasai bola. Namun, kami minim kreativitas. Kami telah melakukan segalanya hingga gawang kami kebobolan. Kami bertahan dengan baik, tapi kami kembali membuat kesalahan. Itu harus dibayar mahal dan menjadi kekecewaan terbesar,” kata Rodgers, dilansir football365.com. Hasil buruk yang dialami Liverpool memang tidak terlepas dari melempemnya barisan penyerang.
Kepergian Luis Suarez ke Barcelona plus cedera yang dialami Daniel Sturridge membuat mereka kelimpungan. Sementara Mario Balotelli yang diharapkan mampu menjadi solusi tidak bisa berbuat banyak. Dari 12 penampilan, pemain asal Italia itu baru mengemas dua gol. Kritik bertubi-tubi terhadap Balotelli mendapat pembelaan dari Rodgers. Dia menegaskan bahwa kekalahan yang dialami Liverpool merupakan tanggung jawab seluruh anggota tim.
“Kami kalah dalam sebuah pertandingan bukanlah kesalahan Balotelli. Kami kehilangan kolektivitas. Saya tidak ingin membicarakan apa pun tentang Balotelli karena dirinya tidak bersalah,” ujar Rodgers. Kendati Liverpool gagal membawa pulang kemenangan, Rodgers tidak panik. Dia mengungkapkan jika timnya masih membutuhkan waktu untuk menjadi sebuah tim yang benar-benar solid. Juru taktik asal Irlandia Utara tersebut kini fokus mempersiapkan timnya untuk menghadapi Real Madrid pada laga penyisihan grup Liga Champions, Selasa (4/11).
Rodgers memang harus berusaha mengembalikan kepercayaan diri pasukannya karena laga yang berlangsung di Santiago Bernabeu tidak akan berjalan mudah. Terlebih pada pertemuan pertama di Anfield, 22 Oktober lalu, The Redstakluk 0-3 dari Madrid.
“Kami telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk sampai ke tingkat ini. Berhadapan dengan Madrid di Santiago Bernabeu berarti kami harus melakukan segala sesuatunya dengan baik. Kami berada dalam fase transisi dan harus berbuat lebih baik,” tandas Rodgers.
Alimansyah
(ars)