Perang Bintang

Selasa, 04 November 2014 - 13:26 WIB
Perang Bintang
Perang Bintang
A A A
Dua tim yang paling konsisten musim ini, Arema Cronus dan Persib Bandung, dipaksa bertemu lebih dini. Keduanya sudah harus bertarung pada laga semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014 di Stadion Jakabaring, Palembang, nanti malam.

Arema dan Persib adalah tim yang konsisten di babak penyisihan grup dan babak 8 besar ISL. Memiliki kemapanan finansial di atas ratarata kontestan ISL, keduanya sanggup mendatangkan pemain bintang dengan banderol terbilang mahal, mulai dari penjaga gawang sampai barisan penggedor di lini depan.

Kualitas inilah yang membuat laga Singo Edan melawan Maung Bandung dipastikan berlangsung menarik. Apalagi, keduanya memiliki karakter sama sebagai tim yang mendewakan strategi ofensif. Selalu menekan lawan dan tidak sudi berada dalam tekanan.

Teknik, strategi, stamina, serta motivasi memegang peran penting dalam hasil laga. “Transisi permainan harus dijaga sebaik mungkin. Pertandingan seperti ini menuntut kesempurnaan, baik di posisi kiper hingga pemain paling depan. Jika mengambil opsi menyerang, pertahanan tidak boleh lengah. Itu wajib dilakukan,” ujar Pelatih Arema Cronus Suharno.

Suharno mengklaim timnya telah siap di segala aspek. Pertempuran model apa pun bakal dihadapi dengan kesiapan dan kepercayaan diri tinggi. Absennya kiper Kurnia Meiga yang terkena akumulasi kartu kuning tak dirisaukan. “Tim pelatih sudah berupaya semaksimal mungkin mengantisipasi kekurangan, misalnya, posisi kiper. Jadi, sudah tidak ada kekhawatiran. Semua pemain harus saling dukung sehingga tercipta organisasi yang baik,” papar Suharno.

Suharno menilai Persib adalah lawan yang memiliki kaliber sama dengan Arema. Dia sepakat tim yang paling sedikit melakukan kesalahan akan mengambil keuntungan, karena sama-sama memiliki materi pemain mumpuni dan mapan secara mental. Sementara itu, Persib yang musim ini tak pernah kalah dari Arema, juga menyatakan tak ciut nyali menghadapi motivasi besar Arema. Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman menilai timnya sudah sangat prima untuk memenangkan laga dan selanjutnya mengincar gelar juara.

Dia meminta timnya tidak memikirkan aspek sejarah atau rekor pertemuan sebelumnya. Siapa pemain lawan yang absen pun tak menjadi pemikiran Maung Bandung. “Intinya, Persib sangat siap untuk menang. Tidak perlu berpikir macam-macam,” tandasnya.

Playmaker Persib Firman Utina menganggap pertandingan melawan Arema layaknya partai final. Arema dianggap pesaing terberat Persib musim ini. “Laga ini seperti partai final. Dua tim besar Tanah Air bertanding untuk mendapatkan kemenangan. Ini juga laga penentuan siapa tim terbaik yang berhak ke babak final. Karena itu, kami harus menjaga spirit, mental bertanding, dan konsentrasi yang tinggi,” ujar Firman, kemarin.

Pertemuan dengan Arema bukan pertama kali bagi Persib. Pada babak reguler lalu kedua tim pernah dipertemukan. Namun, kemenangan didominasi Persib, satu kali meraih kemenangan saat laga digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, dan satu kali meraih hasil imbang kala melawat ke Stadion Kanjuruhan, Malang.

“Kami tidak bisa menilai kekuatan lawan. Karena, masing-masing sudah tahu kekuatan dan kelemahan. Jadi, besok (hari ini) kami fokus sama tim untuk mempersiapkan segala sesuatunya, dari mental, spirit, fisik, hingga conditioning,” katanya.

Sebelum laga ini, tim kuda hitam Pelita Bandung Raya akan meladeni juara bertahan Persipura Jayapura. Pelatih PBR Antonic Dejan mengaku tak memasang ambisi tinggi di laga melawan Persipura. “Lolos ke semifinal sudah luar biasa. Saya tahu Persipura adalah tim bagus,” kata Dejan. Sedangkan Asisten Pelatih Persipura Mettu Duaramuri mengaku sudah melakukan persiapan melawan PBR. Menurutnya, salah satu kelebihan PBR adalah dari sisi motivasi luar biasa yang diperlihatkan di lapangan.

Kukuh setyawan/Muhamad ginanjar
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7690 seconds (0.1#10.140)