Inkonsistensi Milan

Selasa, 04 November 2014 - 13:37 WIB
Inkonsistensi Milan
Inkonsistensi Milan
A A A
MILAN - Penampilan AC Milan belum konsisten musim ini. Juara Seri A 18 kali itu nyatanya harus menanggung malu di depan suporternya saat menjamu Palermo 0-2 di Stadion San Siro, Milan, Italia, dini hari kemarin.

Menurut Pelatih Milan Filippo Inzaghi, timnya tampil tanpa arah dan layak kalah di pertandingan itu. Dia menuturkan, organisasi pemain tengah dan bertahan tidak berimbang. Hasilnya, pemain bertahan I Rossoneri Cristian Zapata melakukan gol bunuh diri pada menit ke-26 dan gelandang tim tamu Paulo Dybala menggandakan keunggulan tiga menit berselang.

Selain itu, Inzaghi mengakui Palermo sangat pantas meraih kemenangan. Mereka tampil bertahan dengan rapi yang membuat Fernando Torres dkk kesulitan menciptakan satu gol pun di pertandingan itu. I Rosanero, julukan Palermo, pun efektif dalam memanfaatkan serangan balik.

“Ini sepak bola. Saya menyebut Palermo itu tim hebat saat bermain di San Siro, terlebih mereka tampil baik di kandang Napoli sebelumnya. Kami memulai pertandingan tidak buruk. Apalagi, melihat peluang yang dimiliki Poli dan Torres. Bila dua peluang itu menjadi gol, tentu laga akan berakhir berbeda,” ujar Inzaghi, dilansir Football Italia. “Namun, faktanya Palermo membuka keunggulan dan layak meraih kemenangan. Kami angkat topi untuk mereka,” lanjutnya.

Kekalahan ini menjadi kegagalan kedua Milan di kancah Seri A musim ini. Ironisnya, I Rossoneri hanya mengumpulkan dua poin dari tiga pertandingan terakhir. Hasil itu membuat mereka terdampar di peringkat 7 klasemen sementara dengan torehan 16 poin. Hasil itu tentu menjadi kerugian sangat besar bagi salah satu tim terbaik di Italia tersebut, apalagi mereka sempat berhasrat bisa tampil di Liga Champions musim depan.

Namun, Inzaghi tetap optimistis timnya akan bangkit saat menghadapi Sampdoria, Minggu (9/11). Pelatih berusia 41 tahun itu pun akan bertanggung jawab dan siap memperbaiki pasukannya menjadi lebih baik. Jika tidak, posisinya sebagai allenatore Milan bisa semakin terancam.

“Saya pasti bertanggung jawab dan mulai besok kami akan bekerja lebih keras lagi. Yang jelas, pertandingan malam ini bisa membuat Anda berkembang. Kami pun tak sabar untuk kembali ke lapangan menghadapi Sampdoria. Kami ingin segera bangkit dari keterpurukan,” ujar Inzaghi.

Sementara kiper Milan Diego Lopez menilai performa timnya sedang labil. Kekalahan itu membuat timnya sudah sembilan kali kebobolan dari 10 pertandingan musim ini. Bahkan, total gawang I Rossoneri sudah kemasukan 14 gol. Catatan itu tentu sangat buruk bagi pertahanan tim. Sebab, barisan belakang memiliki peran yang paling vital di setiap pertandingan.

Sama seperti Inzaghi, Lopez berharap timnya bisa segera bangkit ke jalur kemenangan. Mantan kiper Real Madrid itu tidak ingin mempermasalahkan kesalahan Zapata dan kecerobohan Alex saat menghadapi Palermo. Kiper asal Spanyol itu hanya menginginkan timnya bersiap merebut poin penuh atas Sampdoria.

“Kami harus saling membantu dan mendukung satu sama lain. Saya merasa baik dan bekerja intens sepanjang pekan. Itu sangat penting untuk kembali bermain, meski kemenangan sangat penting bagi tim. Kami akan mencoba meraih hasil terbaik di Genoa (lawan Sampdoria) akhir pekan dan kekalahan ini menjadi pelajaran yang berharga ke depannya,” papar Lopez.

Lain hal dengan Palermo. Mereka meraih kemenangan pertama atas Milan di San Siro sejak terakhir kali terjadi pada 2009. Pelatih Palermo Beppe Iachini mengaku mentalitas timnya dalam kondisi terbaik saat ini. Maklum, kemenangan itu memupus rekor tandang terburuk Seri A yang sempat dipegang Palermo.

Raikhul amar
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7906 seconds (0.1#10.140)