Terpuruk di Bundesliga, Berjaya di Liga Champions
A
A
A
Borussia Dortmund boleh saja hancur di Bundesliga. Dari 10 pertandingan yang telah dijalani, Die Schwarzgelben berada di peringkat 17 dari 18 kontestan kompetisi sepak bola kasta tertinggi Jerman itu. Dengan hanya mengumpulkan tujuh poin, mereka tertinggal sangat jauh dari Bayern Muenchen.
Namun, kisah para penghuni Signal Iduna Park itu di Liga Champions berbeda 180 derajat dari Bundesliga. Bukan hanya memuncaki klasemen sementara Grup D, Dortmund juga mencatatkan diri sebagai tim yang menorehkan rekor 100% kemenangan. Pencapaian itu sama dengan Real Madrid dan Bayern. Bahkan, para punggawa klub berkostum kuninghitam itu sangat pantas berbangga diri lantaran menjadi satu-satunya tim yang belum kebobolan.
“Kami memang meraih hasil buruk di Bundesliga. Namun, tidak di Liga Champions. Ini situasi yang aneh. Karena itu, kami harus tetap berjuang untuk bisa meraih kembali kemenangan-kemenangan itu. Sekarang, kami akan fokus ke Liga Champions. Kami harus memastikan tempat di fase knock-out ,” ujar Neven Subotic, di situs resmi bvb.de.
Dini hari nanti di Signal Iduna Park, Dortmund akan menjamu Galatasaray (Turki). Di tempat lain, Arsenal akan bertemu Anderlecht di Emirates Stadium. Dengan tiga pertandingan sisa, kemenangan Dortmund dan Arsenal akan bermakna tiket babak 16 besar. Kemenangan akan menunjukkan kepada publik Benua Biru bahwa sepak terjang klub-klub Jerman di Liga Champions dalam beberapa musim terkini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Fakta menunjukkan, empat tim Bundesliga musim ini ambil bagian di fase grup Liga Champions. Selain Bayern dan Dortmund, dua tim lainnya adalah Schalke 04 dan Bayer Leverkusen. Keempat tim memiliki peluang besar mencapai fase knock-out. Bahkan, Bayern, Dortmund, dan Leverkusen berpotensi mengakhiri persaingan di grup sebagai pemuncak klasemen. Sebab, hingga menjelang pertandingan keempat, tengah pekan ini, mereka masih belum tergoyahkan.
“Saat ini kami berkonsentrasi ke Liga Champions untuk memastikan tiket ke babak selanjutnya. Setelah itu barulah berpikir ke Bundesliga. Kami memiliki posisi yang tidak baik di klasemen. Namun, bukan berarti kami akan menyerah. Masih ada banyak pertandingan dan saya sangat percaya diri bisa mengembalikan Dortmund ke posisi yang sebenarnya,” ungkap Marco Reus.
Meski tekanan sangat besar, hasil positif di Liga Champions akan membuat kepercayaan publik Dortmund kepada Juergen Klopp sebagai nakhoda kembali muncul. Pasalnya, di kompetisi ini Dortmund sangat ingin menjadi juara. Terakhir kali mereka berjaya adalah pada 1996/1997. Bahkan, pada 2012/2013, mereka sanggup mencapai final sebelum dikalahkan Bayern di Wembley, London.
Usaha Dortmund menggapai podium tertinggi Liga Champions musim lalu juga gagal. Meski tampil impresif di fase grup dan menampilkan sepak bola menyerang pada babak 16 besar, Dortmund harus kandas di perempat final. Saat itu, Dortmund disingkirkan Madrid dengan agregat 2-3. Mereka kalah 0-3 di Estadio Santiago Bernabeu dan hanya mampu menang 2-0 di Signal Iduna Park.
Andri ananto
Namun, kisah para penghuni Signal Iduna Park itu di Liga Champions berbeda 180 derajat dari Bundesliga. Bukan hanya memuncaki klasemen sementara Grup D, Dortmund juga mencatatkan diri sebagai tim yang menorehkan rekor 100% kemenangan. Pencapaian itu sama dengan Real Madrid dan Bayern. Bahkan, para punggawa klub berkostum kuninghitam itu sangat pantas berbangga diri lantaran menjadi satu-satunya tim yang belum kebobolan.
“Kami memang meraih hasil buruk di Bundesliga. Namun, tidak di Liga Champions. Ini situasi yang aneh. Karena itu, kami harus tetap berjuang untuk bisa meraih kembali kemenangan-kemenangan itu. Sekarang, kami akan fokus ke Liga Champions. Kami harus memastikan tempat di fase knock-out ,” ujar Neven Subotic, di situs resmi bvb.de.
Dini hari nanti di Signal Iduna Park, Dortmund akan menjamu Galatasaray (Turki). Di tempat lain, Arsenal akan bertemu Anderlecht di Emirates Stadium. Dengan tiga pertandingan sisa, kemenangan Dortmund dan Arsenal akan bermakna tiket babak 16 besar. Kemenangan akan menunjukkan kepada publik Benua Biru bahwa sepak terjang klub-klub Jerman di Liga Champions dalam beberapa musim terkini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Fakta menunjukkan, empat tim Bundesliga musim ini ambil bagian di fase grup Liga Champions. Selain Bayern dan Dortmund, dua tim lainnya adalah Schalke 04 dan Bayer Leverkusen. Keempat tim memiliki peluang besar mencapai fase knock-out. Bahkan, Bayern, Dortmund, dan Leverkusen berpotensi mengakhiri persaingan di grup sebagai pemuncak klasemen. Sebab, hingga menjelang pertandingan keempat, tengah pekan ini, mereka masih belum tergoyahkan.
“Saat ini kami berkonsentrasi ke Liga Champions untuk memastikan tiket ke babak selanjutnya. Setelah itu barulah berpikir ke Bundesliga. Kami memiliki posisi yang tidak baik di klasemen. Namun, bukan berarti kami akan menyerah. Masih ada banyak pertandingan dan saya sangat percaya diri bisa mengembalikan Dortmund ke posisi yang sebenarnya,” ungkap Marco Reus.
Meski tekanan sangat besar, hasil positif di Liga Champions akan membuat kepercayaan publik Dortmund kepada Juergen Klopp sebagai nakhoda kembali muncul. Pasalnya, di kompetisi ini Dortmund sangat ingin menjadi juara. Terakhir kali mereka berjaya adalah pada 1996/1997. Bahkan, pada 2012/2013, mereka sanggup mencapai final sebelum dikalahkan Bayern di Wembley, London.
Usaha Dortmund menggapai podium tertinggi Liga Champions musim lalu juga gagal. Meski tampil impresif di fase grup dan menampilkan sepak bola menyerang pada babak 16 besar, Dortmund harus kandas di perempat final. Saat itu, Dortmund disingkirkan Madrid dengan agregat 2-3. Mereka kalah 0-3 di Estadio Santiago Bernabeu dan hanya mampu menang 2-0 di Signal Iduna Park.
Andri ananto
(bbg)