Adu penalti bagi Inggris momok menakutkan
Adu penalti bagi Inggris momok menakutkan
A
A
A
Sindonews.com – Kiper timnas Inggris Joe Hart mengaku lebih memilih menghindari adu penalti saat menghadapi Italia di partai perempat final Piala Eropa 2012 pada 25 Juni mendatang.
Hal tersebut ia ungkapkan setelah partai antara Inggris kontra Italia diprediksi akan diakhiri dengan drama adu penalti. Apalagi pelatih The Three Lions Roy Hodgson mengaku telah mempersiapkan timnya untuk menghadapi drama tos-tosan.
Namun, kiper Manchester City itu mengaku meski siap menghadapi penalty, tapi ia ingin timnya meraih kemenagan sempurna dengan permainan terbaik yang dimiliki The Three Lions.
“Saya lebih memilih untuk meraih kemenangan dengan cara yang sempurna yakni dengan bermain bagus dan solid serta mencetak gol. Hal tersebut membuat kami tak perlu takut bahwa laga akan berakhir dengan adu penalti,” ungkap Hart seperti dikutip The Sun, Jumat (22/6/20102)
“Penalti adalah situasi dimana anda tahu bahwa anda mendapatkan kesempatan untuk membawa kemenangan bagi tim.Tapi mudah-mudahan kami bisa menang dan tak perlu adu penalti. Saya pikir penalti seperti lotere,” tambahnya
Inggris sendiri memiliki catatan buruk setiap melakukan adu penalti. Pada Piala Dunia 1990, Inggris harus tersinggkir setelah kalah adu penalti saat menghadapi Jerman pada perempat final. Hal tersebut kembali terulang saat The Three Lions kembali tersingkir di tangan Der Panzer setelah kalah adu penalti di Piala Eropa 1996.
Dua tahun kemudian, lagi-lagi Inggris kalah adu penalti dari Argentina pada saat Piala Dunia 1998, kemudian kalah dari Portugal di Piala Eropa 2004. Dan kembali di pulangkan Portugal melalui adu penalty di perempat final Piala Dunia 2006.
Hal tersebut membuat Hodgson memfokuskan timnya untuk berlatih penalti. Apalagi lawan yang mereka hadapi adalah Italia yang dikenal memiliki pertahanan yang baik, tak ayal mencetak gol ke gawang Azzurri menjadi pekerjaan yang cukup sulit. Sehingga pertandingan Inggris kontra Italia diprediksi harus diakhiri dengan drama adu penalti.
Hal tersebut ia ungkapkan setelah partai antara Inggris kontra Italia diprediksi akan diakhiri dengan drama adu penalti. Apalagi pelatih The Three Lions Roy Hodgson mengaku telah mempersiapkan timnya untuk menghadapi drama tos-tosan.
Namun, kiper Manchester City itu mengaku meski siap menghadapi penalty, tapi ia ingin timnya meraih kemenagan sempurna dengan permainan terbaik yang dimiliki The Three Lions.
“Saya lebih memilih untuk meraih kemenangan dengan cara yang sempurna yakni dengan bermain bagus dan solid serta mencetak gol. Hal tersebut membuat kami tak perlu takut bahwa laga akan berakhir dengan adu penalti,” ungkap Hart seperti dikutip The Sun, Jumat (22/6/20102)
“Penalti adalah situasi dimana anda tahu bahwa anda mendapatkan kesempatan untuk membawa kemenangan bagi tim.Tapi mudah-mudahan kami bisa menang dan tak perlu adu penalti. Saya pikir penalti seperti lotere,” tambahnya
Inggris sendiri memiliki catatan buruk setiap melakukan adu penalti. Pada Piala Dunia 1990, Inggris harus tersinggkir setelah kalah adu penalti saat menghadapi Jerman pada perempat final. Hal tersebut kembali terulang saat The Three Lions kembali tersingkir di tangan Der Panzer setelah kalah adu penalti di Piala Eropa 1996.
Dua tahun kemudian, lagi-lagi Inggris kalah adu penalti dari Argentina pada saat Piala Dunia 1998, kemudian kalah dari Portugal di Piala Eropa 2004. Dan kembali di pulangkan Portugal melalui adu penalty di perempat final Piala Dunia 2006.
Hal tersebut membuat Hodgson memfokuskan timnya untuk berlatih penalti. Apalagi lawan yang mereka hadapi adalah Italia yang dikenal memiliki pertahanan yang baik, tak ayal mencetak gol ke gawang Azzurri menjadi pekerjaan yang cukup sulit. Sehingga pertandingan Inggris kontra Italia diprediksi harus diakhiri dengan drama adu penalti.
(wbs)
Explore More