Djoker Bakal Kuasai Grup A

LONDON - Gelaran Final ATP tinggal menyisakan satu hari lagi. Kedelapan petenis sudah tentu bakal mempersiapkan segala cara guna tampil kompetitif di ajang bergengsi akhir tahun ini.

Kedelapan petenis memiliki tingkat popularitas yang tinggi di tahun ini. Mereka tidak hanya pandai dalam mengayunkan raket, peserta Final ATP itu pun juga piawai dalam menyuguhkan prestasi.

Tengok saja, apa yang sudah diberikan Novak Djokovic. Raja tenis dunia itu telah mengoleksi enam gelar bergengsi, yakni Indian Wells, Miami, Roma, Wimbledon, Shanghai Masters, dan Paris Masters.

Peluang Djokovic mengamankan trofi juara di turnamen bergengsi akhir tahun terbilang mudah. Sebab kualitas permainan ketiga petenis di Grup A, yakni Stanislas Wawrinka, Tomas Berdych, dan Marin Cilic, masih kalah jauh dari pemain Serbia tersebut.

Dalam sepuluh pertandingan terakhir, Cilic belum pernah mengamankan kemenangan atas ayah satu anak ini. Tidak jauh berbeda dengan pemain Kroasia. Berdych juga mempunyai rekor buruk saat berhadapan dengan Djokovic.

Dari 18 pertandingan yang sudah dilakoni, wakil Republik Ceko itu baru mengamankan dua kemenangan. Begitu pula yang dirasakan Wawrinka. Wakil Swiss ini juga baru mengoleksi dua kemenangan dari 14 pertandingan melawan Djoker - julukan - Djokovic.

Berikut keempat petenis yang tergabung di Grup A :

Novak Djokovic

• Ayah satu anak ini telah mengoleksi enam gelar sepanjang musim ini, yakni di Indian Wells, Miami, Roma, Wimbledon, Shanghai Masters, dan Paris Masters.
• Djokovic juga berpeluang mengamankan predikatnya sebagai raja tenis dunia. Dengan catatan, Roger Federer terpeleset di Final ATP ini.

Stanislas Wawrinka

• Wawrinka juga punya bekal yang bagus di turnamen ini. Tiga mahkota juara di Monte Carlo Masters, Australia Terbuka, dan Chennai Terbuka mengiringi perjalanan mengesankan wakil Swiss di musim ini.

Tomas Berdych

• Sepanjang musim ini berlangsung, Berdych tercatat baru satu mengamankan mahkota juara, yakni di Stockholm Terbuka.

Marin Cilic

• Meski sempat tersandung masalah doping, tapi tidak membuat performa Cilic menurun. Justru dia mampu membuktikan kepada dunia bahwa dirinya masih bisa berkarir di olahraga tenis. Faktanya adalah saat dia mampu menggondol trofi juara di Grand Slam AS Terbuka.