Bale Makan Korban

Sabtu, 08 November 2014 - 13:31 WIB
Bale Makan Korban
Bale Makan Korban
A A A
MADRID - Francisco ”Isco” Alarcon atau James Rodriguez? Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti terpaksa membuang salah satu di antara mereka untuk memfasilitasi kembalinya Gareth Bale pada partai kontra Rayo Vallecano di Santiago Bernabeu dini hari nanti.

Bukan pilihan mudah bagi Ancelotti mengingat Isco dan Rodriguez tampil impresif selama Bale absen. Pemain termahal dunia tersebut tercatat berhalangan di lima pertandingan sebelum masuk babak kedua matchday4 Liga Champions kontra Liverpool, Selasa (4/11). Selama itu Isco dan Rodriguez membantu Los Blancosmencatat hasil 100% di seluruh kompetisi dengan rasio gol 19-2.

Rapor personal kedua pemain pun bagus. Isco mencetak 1 gol dan 3 assist, sedangkan Rodriguez membukukan 3 gol dan 4 assist. Meski kalah mentereng dari Rodriguez, kontribusi Isco tidak lepas dari perhatian Ancelotti. Dia memuji mantan gelandang Malaga itu karena menunjukkan kontribusi besar pada kemenangan di el clasicodan duel pertama versus Liverpool. Namun, Isco kemungkinan besar menjadi korban kehadiran Bale.

Ancelotti tidak akan mengambil opsi terus mencadangkan Bale dan terus menurunkan Isco-Rodriguez. Sebab, tuntutan menurunkan Bale, yang berstatus pemain termahal dunia, sangat besar. ”Isco menunjukkan performa terbaik sejak bergabung. Dia fokus dan berlari tidak kenal lelah membantu tim,” kata Ancelotti, dilansir Marca. ”Bale bakal merumput sejak menit pertama partai Vallecano.

Sayang, saya tidak bisa menurunkan 12 pemain.” Terlepas siapa yang beraksi, Madrid semestinya tidak kesulitan memetik tiga angka atas Vallecano. Dengan catatan 37 gol di 10 pertandingan Primera Liga, serangan tuan rumah mustahil dibendung pertahanan tim tamu yang sudah kebobolan 19 kali dalam jumlah laga sama. Apalagi, Vallecano bukan penganut pragmatis. Di tangan Paco Jemez, Los Franjirrojossering tampil terbuka dan meladeni siapa pun lawannya.

Pendekatan itulah yang membuat lini belakang Vallecano begitu terbuka. Namun, taktik tersebut turut membantu Vallecano bertahan di Primera Liga empat musim secara beruntun. ”Memang benar. Kami mengambil risiko besar lewat pendekatan ini. Tim lain cenderung tidak berani melakukannya. Tapi kami tidak berniat bunuh diri.

Kami percaya gaya permainan ini memberi dampak positif. Kami pasti terus menerapkannya,” tandas Jemez. ”Madrid merupakan lawan berkelas. Namun kami tetap mengincar poin maksimal di Bernabeu. Kalaupun gagal, setidaknya kami dapat belajar dari pengalaman untuk terus berkembang di masa depan,” sambung sosok yang sempat berselisih dengan Ancelotti terkait status Zinedine Zidane tersebut.

Harley ikhsan
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6180 seconds (0.1#10.140)