Alasan Djokovic Pengin Tambah Anak
A
A
A
LONDON - Novak Djokovic baru menyadari bahwa menjadi seorang ayah telah memberi suntikan motivasi jelang laga di ajang bergengsi akhir tahun di Final ATP, sekaligus mengakhiri petualangannya di olahraga raket alias tenis sebagai petenis nomor satu dunia.
Kebahagiaan Djokovic semakin lengkap dengan keberadaan Stefan. Ya, bayi laki-laki buah perkawinannya dengan Jelena itulah yang menambah semangat petenis berjuluk Djoker tersebut.
Mahkota juara di Paris Masters adalah salah satu fakta bahwa petenis kelahiran Belgrade, 22 Mei 1987, tidak kehilangan motivasinya. Pasalnya, dia memperpanjang rekor kemenangan berturut-turutnya menjadi 27 kali.
Kesuksesan itulah yang membuat rival terdekatnya, yakni Roger Federer semakin tipis untuk menjegal Djokovic merebut predikat raja tenis dunia ketiga kalinya dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Sontak, rekor yang dipegang juara Wimbledon 2014 bisa menjadi modal yang bagus saat mencicipi turnamen akhir tahun di O2 Arena, London.
"Saya dan istri terus merasakan kebahagiaan berkat menjadi orang tua baru-baru ini dan itu adalah hal yang paling indah yang pernah kita alami. Setalah absen di sejumlah turnamen, saya memilih turun di Paris Masters. Siapa sangka, di sana saya malah menang tanpa kehilangan satu set pun," kata Djokovic dikutip Supersport, Sabtu (8/11).
"Saya kira, saya harus membuat lebih banyak anak! Ini adalah minggu yang fantastis dan mudah-mudahan saya bisa meneruskan momentum bahagia ini.
Ketika disinggung soal keberadaan Stefan, Djokovic menjawab agak sedikit berubah. Karena, kata dia, setiap orang pasti mempunyai mimpi bagaimana membahagiakan seseorang dan itu yang ia rasakan saat ini.
"Secara psikologis tentu saja banyak hal yang berubah, terutama ketika Anda bermain untuk seseorang."
Kebahagiaan Djokovic semakin lengkap dengan keberadaan Stefan. Ya, bayi laki-laki buah perkawinannya dengan Jelena itulah yang menambah semangat petenis berjuluk Djoker tersebut.
Mahkota juara di Paris Masters adalah salah satu fakta bahwa petenis kelahiran Belgrade, 22 Mei 1987, tidak kehilangan motivasinya. Pasalnya, dia memperpanjang rekor kemenangan berturut-turutnya menjadi 27 kali.
Kesuksesan itulah yang membuat rival terdekatnya, yakni Roger Federer semakin tipis untuk menjegal Djokovic merebut predikat raja tenis dunia ketiga kalinya dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Sontak, rekor yang dipegang juara Wimbledon 2014 bisa menjadi modal yang bagus saat mencicipi turnamen akhir tahun di O2 Arena, London.
"Saya dan istri terus merasakan kebahagiaan berkat menjadi orang tua baru-baru ini dan itu adalah hal yang paling indah yang pernah kita alami. Setalah absen di sejumlah turnamen, saya memilih turun di Paris Masters. Siapa sangka, di sana saya malah menang tanpa kehilangan satu set pun," kata Djokovic dikutip Supersport, Sabtu (8/11).
"Saya kira, saya harus membuat lebih banyak anak! Ini adalah minggu yang fantastis dan mudah-mudahan saya bisa meneruskan momentum bahagia ini.
Ketika disinggung soal keberadaan Stefan, Djokovic menjawab agak sedikit berubah. Karena, kata dia, setiap orang pasti mempunyai mimpi bagaimana membahagiakan seseorang dan itu yang ia rasakan saat ini.
"Secara psikologis tentu saja banyak hal yang berubah, terutama ketika Anda bermain untuk seseorang."
(bbk)