Saya Ingin Bebas di Lapangan

Minggu, 09 November 2014 - 12:45 WIB
Saya Ingin Bebas di Lapangan
Saya Ingin Bebas di Lapangan
A A A
Namanya belum populer di Liga Primer. Tapi, itu tidak mencegah Dusan Tadic mengangkat Southampton menduduki peringkat 2 klasemen sementara. Pemain asal Serbia itu sukses menggantikan Adam Lallana yang hijrah ke Liverpool. Mengaku mulai menikmati kariernya, Tadic antusias menyikapi kehadirannya di Inggris. Berikut petikan wawancaranya dari beragam sumber.

Menurut Anda, apa yang diperlukan seorang pesepak bola untuk berkembang?

Anda harus terus berjuang. Itu kunci utama. Anda juga harus merasa bebas. Setiap pemain bisa menunjukkan kemampuan terbaik jika tidak tertekan. Bila merasa sedikit takut pada sesuatu, Anda tidak akan bisa memperlihatkan kemampuan terbaik.

Siapa idola Anda di Liga Primer?

Saya mengidolai Thierry Henry sejak kecil. Saya juga sangat mengagumi Arsenal ketika memenangkan gelar pada 2002 dan 2004.

Lalu, siapa anutan Anda dalam bersepak bola?

Pahlawan saya adalah Zinedine Zidane. Saya selalu ingin sepertinya. Saya pernah mencoba beberapa hal yang dia lakukan. Sangat menyenangkan menyaksikan tindak-tanduknya atau melihatnya bertanding.

Anda cukup nyaman dengan pelatih asal Belanda. Apakah keputusan Anda ke sini karena adanya Ronald Koeman?

Menurut saya, pelatih asal Belanda sangat bagus. Mereka selalu memegang filosofi menyerang. Mereka ingin Anda mendominasi permainan dan ingin mengalahkan setiap lawan dengan catatan bagus.

Seperti apa gaya kerja pelatih?

Koeman selalu menganggap setiap laga seperti final. Persiapannya sangat detail dan selalu meminta lebih kepada pemain. Tekanan seperti ini sangat diperlukan. Itu sebabnya, saya merasa nyaman di Inggris. Saya juga memuji tempat latihan di sini.

Banyak yang menilai Anda punya kualitas mumpuni. Tapi, ada satu kritik, yaitu Anda tidak mampu mencetak banyak gol?

Terkadang saya harus melupakan ego. Saya selalu ingin mencetak gol. Tapi, jika saya melihat pemain lain berada pada posisi bagus, saya otomatis akan memberi bola kepadanya. Saya tahu kadang kala Anda harus menembak dan berharap itu menjadi gol.

Apa perbedaan antara di Serbia dengan Inggris?

Di Serbia, pelatih memutuskan apa yang harus dilakukan. Terkadang dia memerintahkan Anda berpindah ke sana atau ke sini. Sering pula kami bertanding tanpa banyak penonton. Tidak seperti di sini.

Soal pendukung?

Anda akan menerima banyak tekanan dari suporter di Serbia. Mereka tidak segan-segan masuk lapangan dan menendang pemain. Itu tidak bagus. Di Serbia, jika Anda kalah, rasanya seperti seseorang meninggal dunia. Klub akan membawa kami langsung ke hotel setelah pertandingan.

M Mirza
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5639 seconds (0.1#10.140)