Kehilangan Ritme

Senin, 10 November 2014 - 10:39 WIB
Kehilangan Ritme
Kehilangan Ritme
A A A
LONDON - Manchester City (Man City) belum menemukan ritme permainan terbaik. Kondisi itu terlihat saat tim berjuluk The Citizens tersebut kembali menuai hasil mengecewakan kala ditahan 2-2 oleh Queens Park Rangers (QPR) di Loftus Road Stadium, dini hari kemarin.

Tampil di hadapan pendukung lawan, Man City sempat tertinggal lantaran gol Charlie Austin pada menit ke-21. Kendati berhasil menyamakan kedudukan lewat Sergio Aguero (32), juara Liga Primer musim lalu tersebut kembali dibuat waswas setelah Martin Demichelis mencetak gol bunuh diri (76). Beruntung Aguero kembali mencetak gol (82) dan menyelamatkan The Citizens dari kekalahan.

Pelatih Man City Manuel Pellegrini pun meradang. Pasalnya, hasil ini memperpanjang torehan negatif armadanya musim ini. Total, dari lima pertandingan terakhir di semua kompetisi, Aguero dkk hanya mampu mengemas satu kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan. Menanggapi kegagalan timnya meraih kemenangan, nakhoda asal Cile itu mengakui jika penampilan timnya masih jauh dari bentuk terbaik. Namun, dia tetap puas dengan semangat juang yang diperlihatkan para pemainnya.

Meski begitu, dia menilai anak asuhannya sedikit kesulitan dengan lapangan yang dinilai cukup kecil. “Meski berada dalam situasi sulit seperti saat ini, kami membuktikan mampu terus berjuang. Kami tidak kekurangan energi dalam kinerja kami. Kami memang tidak bermain bagus, tapi kami memiliki kesempatan untuk memenangkan pertandingan ini dan itu sangat menggembirakan,” kata Pellegrini kepada situs resmi klub.

Secara khusus Pellegrini memberi pujian kepada Aguero yang dinilai tampil sangat baik dan mampu memberikan kesulitan bagi lini pertahanan QPR. “Itu performa yang hebat. Dia (Aguero) mencetak dua gol dan berpeluang mencetak dua gol lagi. Tapi, pemain bertahan lawan mengawalnya dengan ketat ketika dirinya sedang menguasai bola,” tandasnya.

Hasil imbang kontra QPR sekaligus membuat Man City tertahan di peringkat 3 klasemen sementara Liga Primer dengan 21 poin. The Citizenssemakin jauh tertinggal dengan jarak delapan angka dari sang pemuncak klasemen Chelsea. Meski begitu, Pellegrini menegaskan enggan memikirkan statistik tersebut. Dia hanya memikirkan timnya sendiri.

Dia juga menilai perebutan juara Liga Primer masih sangat panjang karena masih menyisakan 27 pertandingan Karena itu, Pellegrini akan berupaya memaksimalkan waktu jeda internasional hingga 22 November mendatang guna mengembalikan Man City ke performa terbaiknya.

“Menurut saya, jeda internasional telah datang pada waktu yang tepat. Dalam dua pekan ke depan, sangat memungkinkan untuk kembali ke bentuk normal penampilan kami. Tapi, saya mengingatkan bahwa saat ini kami hanya kurang beruntung,” paparnya.

Di kubu lawan, hasil 2-2 kontra Man City membuat QPR belum beranjak dari peringkat 19 klasemen sementara Liga Primer dengan koleksi delapan poin. Pelatih QPR Harry Redknapp mengaku sangat kecewa karena menilai timnya telah bermain cukup baik. Redknapp bahkan optimistis penampilan QPR akan terus membaik sehingga dapat keluar dari zona degradasi.

“Dalam empat pertandingan terakhir, kami bermain cukup baik. Kami layak mendapatkan lebih dari empat poin. Jika mampu menunjukkan permainan terbaik, kami memiliki peluang besar untuk memperbaiki posisi di klasemen,” katanya.

Alimansyah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9663 seconds (0.1#10.140)