Federasi Voli Internasional Hukum Iran

Senin, 10 November 2014 - 13:26 WIB
Federasi Voli Internasional...
Federasi Voli Internasional Hukum Iran
A A A
TEHERAN - Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) menghukum tim bola voli putra Iran berlaga di ajang internasional. Hal tersebut terkait dengan pemenjaraan yang dilakukan pemerintah Iran terhadap Goncheh Ghavami yang dinyatakan bersalah karena menonton pertandingan bola voli.

Pengumuman larangan ini hanya sepekan setelah Ghavami yang merupakan warga negara Inggris, keturunan Iran dijebloskan ke bui untuk masa tahanan satu tahun. "Kami, FIVB tidak akan memberikan kepada Iran untuk menjadi tuan rumah atau tampil di ajang internasional termasuk Kejuaraan Dunia. Hukuman ini tanpa terkecuali dan berlaku untuk kejuaraan di bawah umur sampai hukuman terhadap wanita tersebut dicabut," bunyi pernyataan FIVB dilansir malaysiamail, Senin (10/11).

"Tapi hukuman ini tidak termasuk turnamen lain atau Liga Dunia tahun depan karena semuanya sudah terkonfirmasi," lanjut pernyataan itu lagi.

Sekjen Federasi Bola Volia Iran, Mahmoud Afshardoost, mengatakan untuk kejuaraan U-19 pada 2015 negaranya siap menggelar perhelatan itu. "Kami sudah menerima email soal pengumuman FIVB soal perubahan rencana. Kami sedang menunggu alasan sebenarnya (hukuman FIVB) dan kami akan memutuskan apa yang akan dilakukan selanjutnya."

Sebagai gantinya, FIVB sudah menyerahkan pada Argentina untuk Kejuaraan Dunia U-19 tahun depan.

Juru bicara FIVB mengungkapkan hukuman yang diberikan pada Iran ini setelah sebelumnya federasi melakukan pertemuan pada Oktober lalu dengan delegasi Komisi Hak Azasi Manusia Internasional. Dewan pengawas hak azasi manusia meminta FIVB mengambil tindakan menyusul penangkapan terhadap Ghavami yang ditahan sejak 20 Juni lalu. Ghavami sendiri dicokok setelah menyaksikan pertandingan Liga Voli Dunia yang mempertemukan Iran melawan Italia di Stadion Azadi, Teheran.

Sebenarnya keputusan penangkapan itu coba dimentahkan oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani dengan alasan kebebasan sosial. Sementara itu pihak konservatif tidak mengindahkan keinginnan Raouhani dengan alasan hukum agama, di mana wanita dan pria dilarang berada di dalam suatu tempat.

Sementara itu, Kepala Polisi Nasional, Jenderal Esmail Ahmadi Moghaddam mengatakan pihaknya tidak bisa mendiamkan adanya wanita bercampu dengan pria di tempat umum.
(bbk)
Berita Terkait
Malaysia Open 2023:...
Malaysia Open 2023: Rehan/Lisa Ungkap Kunci Sukses Singkirkan Peraih Perak Olimpiade Rio 2016
Koleksi UT Terbaru Sematkan...
Koleksi UT Terbaru Sematkan Karya dari Mendiang Seniman Amerika
9 Atlet dengan Bayaran...
9 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Olimpiade Tokyo 2020
Kursi Kosong dan Tak...
Kursi Kosong dan Tak Ada Kemeriahan di Opening Ceremony Olimpiade Tokyo 2020
Situs Porno Tawari Pertunjukan...
Situs Porno Tawari Pertunjukan Seks Digital untuk Peraih Emas Olimpiade Tokyo 2020
RESMI: Guinea Kirim...
RESMI: Guinea Kirim 5 Atlet ke Olimpiade Tokyo 2020
Berita Terkini
Scooter Prix 2025: Pertarungan...
Scooter Prix 2025: Pertarungan Skuter Makin Sengit dengan Total Hadiah Lebih dari Rp1 Miliar!
47 menit yang lalu
Cedera, Leo Rolly Mundur...
Cedera, Leo Rolly Mundur dari Skuad Indonesia di Piala Sudirman 2025
2 jam yang lalu
Jonatan Christie Kapten...
Jonatan Christie Kapten Tim Indonesia di Piala Sudirman 2025, Gloria Emanuelle Widjaja Jadi Wakil
3 jam yang lalu
Siap Ngebut di Spanyol!...
Siap Ngebut di Spanyol! Jangan Lewatkan MotoGP Jerez 2025 Akhir Pekan Ini di VISION+
3 jam yang lalu
Daniel Dubois Ancam...
Daniel Dubois Ancam Pensiunkan Oleksandr Usyk: Aku Hancurkan Dia!
5 jam yang lalu
3 Pemain Timnas Uzbekistan...
3 Pemain Timnas Uzbekistan U-17 yang Layak Main di Eropa, Nomor 1 Striker Potensial
5 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Sebut Negosiasi...
Donald Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved