Maroko Batal Jadi Tuan Rumah Piala Afrika 2015
A
A
A
RABAT - Virus mematikan ebola berdampak luas di Benua Afrika. Tak hanya membunuh ribuan orang, virus itu ternyata menggagalkan Maroko sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015.
Federasi Sepak Bola Afrika (CAF) pun dibuat pusing, terutama mencari pengganti Maroko dalam waktu singkat. Maroko, daerah di bagian utara Afrika, dianggap sebagai salah satu daerah bahaya ebola. Sialnya, Maroko seperti jatuh tertimpa tangga dalam kasus tersebut.
Setelah gagal bertindak sebagai tuan rumah, negara yang sudah empat kali tampil di ajang Piala Dunia itu juga dilarang ikut ambil bagian di Piala Afrika pada 17 Januari-18 Februari 2015. Sebetulnya, Maroko bukan tanpa usaha agar mereka tetap dipercaya sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015.
Mereka sempat meminta CAF menangguhkan jadwal turnamen itu hingga 2016. Namun, CAF tetap pada pendirian awal, yakni menggelar Piala Afrika sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. “Federasi sepak bola Maroko menegaskan penolakannya untuk mengadakan kompetisi pada waktu yang sudah ditetapkan. Namun, kami secara tegas dan bulat memberikan informasi tetap menyelenggarakan event tersebut sesuai jadwal,” berikut pernyataan CAF, dilansir AP.
“Komite eksekutif pun menegaskan bahwa Piala Afrika 2015 tidak akan digelar di Maroko. Disampaikan pula tim nasional Maroko secara otomatis didiskualifikasi (keikutsertaannya di Piala Afrika 2015) karena adanya penolakan menjadi tuan rumah,” lanjutnya. Lalu, negara mana yang akan menggantikan Maroko? Sejauh ini CAF belum memutuskan negara yang akan menggantikan posisi Maroko.
Badan sepak bola tertinggi Afrika itu hanya membeberkan terdapat sejumlah negara yang sudah mengajukan diri menggantikan Maroko sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015. Nigeria, Angola, dan Gabon dikabarkan siap menjadi tuan rumah turnamen tersebut, meski CAF mencatat negara seperti Afrika Selatan, Mesir, Sudan, dan Ghana enggan menggantikan posisi Maroko.
Sayang, turnamen itu diprediksi kurang persiapan, meski CAF mendapatkan penggantinya. “Beberapa aplikasi (persyaratan sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015) sudah disiapkan. Aplikasi itu sampai saat ini sedang ditinjau dan komite eksekutif akan menyeleksi siapa yang dinilai layak. Kami akan sesegera mungkin mengumumkannya,” ungkap CAF.
Kembali ke Maroko, persoalan mereka tidak hanya berhenti sampai di situ. Selain gagal menjadi tuan rumah dan dilarang berpartisipasi di Piala Afrika 2015, Maroko juga terancam batal sebagai tuan rumah penyelenggara ajang Piala Dunia Antarklub yang akan digelar pada 10-20 Desember 2014. Namun, belum ada keputusan resmi terkait hal itu dari FIFA.
Jika melihat pelajaran yang terjadi di Piala Afrika 2015, mewabahnya virus ebola di Maroko kemungkinan besar membuat otoritas sepak bola tertinggi dunia itu akan mengambil langkah sama dengan CAF. Jika dipaksakan, kekhawatiran minimnya penonton bisa saja terjadi.
Piala Dunia Antarklub sejatinya adalah ajang yang mempertemukan tim-tim juara dari berbagai benua di belahan dunia. Dari Benua Eropa, misalnya, tim bertabur bintang Real Madrid akan menjadi salah satu kontestan setelah tampil sebagai jawara Liga Champions musim 2013/2014.
Decky irawan jasri
Federasi Sepak Bola Afrika (CAF) pun dibuat pusing, terutama mencari pengganti Maroko dalam waktu singkat. Maroko, daerah di bagian utara Afrika, dianggap sebagai salah satu daerah bahaya ebola. Sialnya, Maroko seperti jatuh tertimpa tangga dalam kasus tersebut.
Setelah gagal bertindak sebagai tuan rumah, negara yang sudah empat kali tampil di ajang Piala Dunia itu juga dilarang ikut ambil bagian di Piala Afrika pada 17 Januari-18 Februari 2015. Sebetulnya, Maroko bukan tanpa usaha agar mereka tetap dipercaya sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015.
Mereka sempat meminta CAF menangguhkan jadwal turnamen itu hingga 2016. Namun, CAF tetap pada pendirian awal, yakni menggelar Piala Afrika sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. “Federasi sepak bola Maroko menegaskan penolakannya untuk mengadakan kompetisi pada waktu yang sudah ditetapkan. Namun, kami secara tegas dan bulat memberikan informasi tetap menyelenggarakan event tersebut sesuai jadwal,” berikut pernyataan CAF, dilansir AP.
“Komite eksekutif pun menegaskan bahwa Piala Afrika 2015 tidak akan digelar di Maroko. Disampaikan pula tim nasional Maroko secara otomatis didiskualifikasi (keikutsertaannya di Piala Afrika 2015) karena adanya penolakan menjadi tuan rumah,” lanjutnya. Lalu, negara mana yang akan menggantikan Maroko? Sejauh ini CAF belum memutuskan negara yang akan menggantikan posisi Maroko.
Badan sepak bola tertinggi Afrika itu hanya membeberkan terdapat sejumlah negara yang sudah mengajukan diri menggantikan Maroko sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015. Nigeria, Angola, dan Gabon dikabarkan siap menjadi tuan rumah turnamen tersebut, meski CAF mencatat negara seperti Afrika Selatan, Mesir, Sudan, dan Ghana enggan menggantikan posisi Maroko.
Sayang, turnamen itu diprediksi kurang persiapan, meski CAF mendapatkan penggantinya. “Beberapa aplikasi (persyaratan sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015) sudah disiapkan. Aplikasi itu sampai saat ini sedang ditinjau dan komite eksekutif akan menyeleksi siapa yang dinilai layak. Kami akan sesegera mungkin mengumumkannya,” ungkap CAF.
Kembali ke Maroko, persoalan mereka tidak hanya berhenti sampai di situ. Selain gagal menjadi tuan rumah dan dilarang berpartisipasi di Piala Afrika 2015, Maroko juga terancam batal sebagai tuan rumah penyelenggara ajang Piala Dunia Antarklub yang akan digelar pada 10-20 Desember 2014. Namun, belum ada keputusan resmi terkait hal itu dari FIFA.
Jika melihat pelajaran yang terjadi di Piala Afrika 2015, mewabahnya virus ebola di Maroko kemungkinan besar membuat otoritas sepak bola tertinggi dunia itu akan mengambil langkah sama dengan CAF. Jika dipaksakan, kekhawatiran minimnya penonton bisa saja terjadi.
Piala Dunia Antarklub sejatinya adalah ajang yang mempertemukan tim-tim juara dari berbagai benua di belahan dunia. Dari Benua Eropa, misalnya, tim bertabur bintang Real Madrid akan menjadi salah satu kontestan setelah tampil sebagai jawara Liga Champions musim 2013/2014.
Decky irawan jasri
(ars)