Dewan Kecewa Hanya Jadi Penonton
A
A
A
PANGKALAN BALAI - Kalangan DPRD Kabupaten Banyuasin kecewa karena setiap tahun daerahnya hanya menjadi penyelenggara dan penonton saja dalam ajang Musi Triboatton (MT). Ajang ini merupakan agenda Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Produktif.
Sayangnya, dalam setiap perhelatan, Kabupaten Banyuasin tidak pernah melibatkan diri secara langsung sebagai peserta. Padahal dana yang dikeluarkan untuk menyukseskan event tersebut mencapai miliaran rupiah. Tahun 2014 ini, MT akan kembali digelar pada akhir November mendatang.
Anggota DPRD Banyuasin, Sri Yatun sangat menyayangkan, Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparsebudpora) tidak berupaya untuk memasukkan minimal satu tim dari Banyuasin, menjadi peserta Musi Triboatton.
"Ya jelas kecewa, karena dari tahun ke tahun kita (Banyuasin) bisanya hanya menjadi panitia saja dan cuma sebagai penonton tanpa bisa menunjukkan kualitas dari SDM yang dimiliki oleh putra daerah dalam ajang tersebut,"sesal Sri Yatun.
Karena menurut dia, SDM atau atlet dayung yang dimiliki Banyuasin juga memiliki kualitas yang bagus, karena sebagian besar wilayahnya merupakan perairan. Tentunya Banyuasin tidak kesulitan menyiapkan atlet dayung untuk diproyeksikan ikut Musi Triboatton.
Apalagi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel sebelumnya, kontingen Banyuasin berhasil menggondol cukup banyak medali emas dan menggungguli atlet dari daerah lainnya "Pemuda dari Rantau Bayur, Sungsang dan lainnya saya yakin bisa dimaksimalkan kemampuannya, tinggal bagaimana membinanya saja. Jika itu (pembinaan) dilakukan, saya yakin tim Banyuasin bisa berbicara banyak di Musi Triboatton jika memang dikoordinir dengan baik," bebernya.
Namun nyatanya, dari dinas terkait tidak bisa melihat peluang ini dan dari tahun ke tahun hanya puas menjadi penonton saja tanpa pernah ikut serta dan mendaftarkan diri diajang yang mempertandingkan cabang olahraga seperti Canoe, Dragonboat dan lainnya.
"Sementara, tiap tahunnya kita anggarkan Milyaran rupiah untuk hanya menjadi tuan rumah, seharusnya diiringi dengan terbentuknya tim Banyuasin untuk unjuk keahlian di ajang ini, jadi masyarakat yang menonton bisa lebih termotivasi dalam memberikan dukungan. Bukan mendukung tim yang mewakili Sumsel atau Indonesia saja,"terangnya.
Untuk itu, DPRD Banyuasin meminta dinas terkait dalam hal ini Disparsebudpora Banyuasin untuk mengajukan anggaran jika memang ingin membentuk tim Musi Triboatton Banyuasin. "Jika memang terkendala anggaran, ya kita sama-sama anggarkan jika memang ada niat untuk Banyuasin unjuk gigi di Musi Triboatton," tegasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata dan Promosi Disparsebudpora Banyuasin, Muzahadi menjelaskan, saat ini Banyuasin memang belum bisa mengutus tim sendiri di ajang Musi Triboatton, dikarekan kuota peserta yang ditetapkan pihak kementerian hanya 15 peserta saja.
“Banyuasin sudah diwakilkan oleh tim Sumsel. Kita sebenarnya sudah pernah mengusulkan itu agar untuk mengirimkan tim sendiri, tapi kementerian hanya merekomendasikan 15 peserta saja, jadi sejauh ini kita hanya sebatas penyelenggara saja. Mungkin pada ajang selanjutnya kita bisa berpartisipasi sebagai peserta,” pungkasnya.
Sayangnya, dalam setiap perhelatan, Kabupaten Banyuasin tidak pernah melibatkan diri secara langsung sebagai peserta. Padahal dana yang dikeluarkan untuk menyukseskan event tersebut mencapai miliaran rupiah. Tahun 2014 ini, MT akan kembali digelar pada akhir November mendatang.
Anggota DPRD Banyuasin, Sri Yatun sangat menyayangkan, Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparsebudpora) tidak berupaya untuk memasukkan minimal satu tim dari Banyuasin, menjadi peserta Musi Triboatton.
"Ya jelas kecewa, karena dari tahun ke tahun kita (Banyuasin) bisanya hanya menjadi panitia saja dan cuma sebagai penonton tanpa bisa menunjukkan kualitas dari SDM yang dimiliki oleh putra daerah dalam ajang tersebut,"sesal Sri Yatun.
Karena menurut dia, SDM atau atlet dayung yang dimiliki Banyuasin juga memiliki kualitas yang bagus, karena sebagian besar wilayahnya merupakan perairan. Tentunya Banyuasin tidak kesulitan menyiapkan atlet dayung untuk diproyeksikan ikut Musi Triboatton.
Apalagi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel sebelumnya, kontingen Banyuasin berhasil menggondol cukup banyak medali emas dan menggungguli atlet dari daerah lainnya "Pemuda dari Rantau Bayur, Sungsang dan lainnya saya yakin bisa dimaksimalkan kemampuannya, tinggal bagaimana membinanya saja. Jika itu (pembinaan) dilakukan, saya yakin tim Banyuasin bisa berbicara banyak di Musi Triboatton jika memang dikoordinir dengan baik," bebernya.
Namun nyatanya, dari dinas terkait tidak bisa melihat peluang ini dan dari tahun ke tahun hanya puas menjadi penonton saja tanpa pernah ikut serta dan mendaftarkan diri diajang yang mempertandingkan cabang olahraga seperti Canoe, Dragonboat dan lainnya.
"Sementara, tiap tahunnya kita anggarkan Milyaran rupiah untuk hanya menjadi tuan rumah, seharusnya diiringi dengan terbentuknya tim Banyuasin untuk unjuk keahlian di ajang ini, jadi masyarakat yang menonton bisa lebih termotivasi dalam memberikan dukungan. Bukan mendukung tim yang mewakili Sumsel atau Indonesia saja,"terangnya.
Untuk itu, DPRD Banyuasin meminta dinas terkait dalam hal ini Disparsebudpora Banyuasin untuk mengajukan anggaran jika memang ingin membentuk tim Musi Triboatton Banyuasin. "Jika memang terkendala anggaran, ya kita sama-sama anggarkan jika memang ada niat untuk Banyuasin unjuk gigi di Musi Triboatton," tegasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata dan Promosi Disparsebudpora Banyuasin, Muzahadi menjelaskan, saat ini Banyuasin memang belum bisa mengutus tim sendiri di ajang Musi Triboatton, dikarekan kuota peserta yang ditetapkan pihak kementerian hanya 15 peserta saja.
“Banyuasin sudah diwakilkan oleh tim Sumsel. Kita sebenarnya sudah pernah mengusulkan itu agar untuk mengirimkan tim sendiri, tapi kementerian hanya merekomendasikan 15 peserta saja, jadi sejauh ini kita hanya sebatas penyelenggara saja. Mungkin pada ajang selanjutnya kita bisa berpartisipasi sebagai peserta,” pungkasnya.
(bbk)