Menang dari Murray, Rekor Federer Tercoreng
A
A
A
LONDON - Kemenangan sempurna yang didapat petenis Swiss, Roger Federer di turnamen Final ATP 2014 London tak membuatnya bahagia. Pasalnya, dalam pertandingan ketiga fase Grup kontra Andy Murray, Jumat (14/11), rekor petenis 32 tahun itu tercoreng.
Dua kemenangan sebelumnya memang telah membuat Federer melaju ke babak semifinal sebagai juara Grup B yang menggunakan sistem round robin. Di pertandingan ketiga, Federer hanya mengincar rekornya terulang.
Federer pernah mengecap rekor manis di Final ATP pada tahun 2005 lalu ketika ia mengalahkan petenis Argentina, Gaston Gaudio dengan skor akhir 6-0, 6-0. Federer pun coba mengulangnya ketika berhadapan dengan Murray yang mana petenis Inggris itu mampu mencuri satu game di set kedua. Federer pun hanya menang 6-0, 6-1.
Usai pertandingan yang digelar di O2 Arena itu, federer mengaku kecewa. Pasalnya, ia tak mengharapkan Murray bisa merebut satu game di set kedua yang mana rekornya ternoda.
"Ya, penampilan itu tidak begitu keren karena saya tidak ingin berada di posisi itu (kalah di akhir set kedua). Saya sangat senang untuk menyelesaikannya. Jujur saja, saya lebih senang saya tidak memenangkan set kedua di waktu akhir. Ini tidak nyaman. Aku tidak tahu. Aku tidak menyukainya," ucapnya dilansir reuters.
Dua kemenangan sebelumnya memang telah membuat Federer melaju ke babak semifinal sebagai juara Grup B yang menggunakan sistem round robin. Di pertandingan ketiga, Federer hanya mengincar rekornya terulang.
Federer pernah mengecap rekor manis di Final ATP pada tahun 2005 lalu ketika ia mengalahkan petenis Argentina, Gaston Gaudio dengan skor akhir 6-0, 6-0. Federer pun coba mengulangnya ketika berhadapan dengan Murray yang mana petenis Inggris itu mampu mencuri satu game di set kedua. Federer pun hanya menang 6-0, 6-1.
Usai pertandingan yang digelar di O2 Arena itu, federer mengaku kecewa. Pasalnya, ia tak mengharapkan Murray bisa merebut satu game di set kedua yang mana rekornya ternoda.
"Ya, penampilan itu tidak begitu keren karena saya tidak ingin berada di posisi itu (kalah di akhir set kedua). Saya sangat senang untuk menyelesaikannya. Jujur saja, saya lebih senang saya tidak memenangkan set kedua di waktu akhir. Ini tidak nyaman. Aku tidak tahu. Aku tidak menyukainya," ucapnya dilansir reuters.
(bbk)