Loyalitas Pemain Elang Jawa

Jum'at, 14 November 2014 - 16:08 WIB
Loyalitas Pemain Elang Jawa
Loyalitas Pemain Elang Jawa
A A A
SLEMAN - Libur dari latihan rutin tim, dua ujung tombak PSS Sleman musim 2014, yakni Guy Junior dan Saktiawan Sinaga memilih pulang ke kampungnya. Keduanya menaruh harapan tetap bertahan di skuad berjuluk Elang Jawa tersebut.

Insiden sepak bola gajah sepertinya tidak membuat kedua pemain berpaling dari PSS. “Saya pulang dulu ke Surabaya untuk mencari ketenangan sambil latihan sendiri. Saya juga harus mempersiapkan diri untuk musim 2015 nanti,” kata Junior, yang sudah mengoleksi 11 gol bersama Elang Jawa.

Junior mengaku siap bersaing dengan pemain asing untuk mendapatkan tempat di klub yang ikut dalam Kompetisi Indonesia Super League (ISL). Sebab, kebijakan baru dari PT Liga Indonesia, musim 2015 nanti tim yang berlaga di Divisi Utama tidak diperbolehkan memakai jasa legiun asing. “Harus siap nanti,” tuturnya, Kamis (13/11).

Namun demikian, Junior masih menaruh harapan kebijakan dari PT Liga Indonesia mengenai jasa legiun asing untuk tim Divisi Utama tersebut dibatalkan. Dia mengaku sangat nyaman bisa bermain bersama PSS. Jika nanti PSS masih tetap di Divisi Utama, dia ingin tetap bertahan dan berjuang kembali bersama-sama musim 2015.

Celah mengenai kebijakan tidak diperbolehkan memakai pemain asing di kompetisi kasta kedua Liga Indonesia tersebut, menurutnya, tetap ada. Sebab, nantinya kebijakan itu harus disepakati dahulu dalam kongres besar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang biasa dilakukan setiap awal tahun. “Mungkin Januari atau Februari untuk Kongres PSSI,” ujarnya.

Keinginan bertahan di PSS juga disampaikan Saktiawan yang sedang pulang ke Medan. Dia belum berpikir hengkang dari tim yang berlambang candi ini. Pemain yang pernah membela tim nasional Indonesia di era 2005 tersebut mengaku masih ingin bermain di Sleman pada musim 2015 mendatang. “Belum berpikir untuk musim depan. Mau ke mana ya. Kalau dipertahankan, ingin tetap bermain bersama PSS saja,” ujar Sakti.

Asisten Pelatih PSS Edy Broto mengatakan, meski tim diliburkan dari latihan, pelatih tetap memberikan instruksi agar pemain menjaga stamina. Sebab, sewaktuwaktu jika keputusan Kondisi PSSI membatalkan sanksi diskualifikasi dari babak 8 besar Divisi Utama, pemain pun akan tetap siap.

Keputusan dari Komdis mengenai sanksi akibat sepak bola gajah diharapkan bisa diperingan. Harapan tersebut didasari karena seharusnya tim tidak terkena hukuman, menemukan pelaku atau otak di balik kasus tersebut. “Kami tetap instruksikan latihan sendiri, terutama untuk menjaga stamina,” ucapnya.

Meski sudah ada sinyal dari Komdis mengenai keputusan ada sekitar 30 poin, masih belum ada kejelasan mengenai siapa saja yang terkena sanksi. Paling lambat sekitar Senin (17/11) sudah ada titik terang. Karena, mereka juga harus melaporkan kasus ini ke federasi sepak bola Asia (AFC) dan federasi sepak bola internasional (FIFA).

Ridho hidayat
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9016 seconds (0.1#10.140)