Menuju 100
A
A
A
LONDON - Wayne Rooney akan menjalani laga ke-100 bersama Inggris saat The Three Lions memburu rekor 100% pada kualifikasi Piala Eropa 2016 kontra Slovenia di Stadion Wembley dini hari nanti. Angka 100 identik dengan sempurna.
Untuk itu, demi mencari kesempurnaan tersebut, Wazza, sapaan Rooney, memanggul beban berat dibandingkan para legendaris Inggris, terutama yang pernah kampiun Piala Dunia 1966. Untuk mencapai ke sana, pertama striker Manchester United itu perlu menyempurnakan capaian ke-100 dirinya bersama The Three Lions dengan kemenangan.
Wajar jika dalam prosesi ini, dia akan ditemani dua anaknya, Kai dan Klay, yang menonton langsung di Wembley. Pasalnya, inilah momen saat dia masuk barisan 9 legendaris yang pernah mencapai torehan tersebut. Pada usia yang masih 29 tahun Wazza pun berpotensi besar melewati rekor 125 caps milik Peter Shilton.
Dengan 43 gol yang sudah dikemasnya untuk The Three Lions , dia juga hanya butuh melesakkan tujuh kali lagi menjebol gawang lawan untuk melampaui rekor 49 gol milik Bobby Charlton. “ Ini akan menjadi capaian besar. Saya akan sangat bangga bergabung di klub 100 tersebut dan ini merupakan penghargaan buat saya dan keluarga,” ujar Rooney, dikutip AFP .
“Saya mungkin bisa melewati 200 caps dan 100 gol untuk negara saya, tapi yang paling penting adalah meraih trofi. Itulah yang ingin kami lakukan.Itulah target kami dan semoga suatu saat kami bisa menggapainya,” tuturnya. Kampanye Inggris pada kualifikasi menuju Prancis 2016 terbilang cukup positif.
Pasukan Roy Hodgson sukses memenangi seluruh tiga laga awal Grup E. Hebatnya lagi, sampai saat ini gawang Inggris belum kebobolan. Pada laga kontra Slovenia nanti The Three Lions berpotensi menuliskan rekor baru enam laga tanpa kebobolan. Namun, catatan itu coba dirusak kapten Slovenia Bostjan Cesar yang akan melakoni caps ke-81.
Angka itu akan menjadi rekor baru melewati torehan Zlatko Zahovic sebagai pemain yang paling banyak tampil untuk Slovenia. Pasalnya, defender Chievo Verona itu menyimpan dendam karena pernah ditekel Rooney sampai dirinya cedera pada kunjungan terakhir Slovenia ke Wembley, September 2009.
“Apa yang dia (Rooney) lakukan sangatlah tak menyenangkan. Tapi, saya tak tertarik bicara tentang Rooney. Saya lebih suka membicarakan pertandingan, dan ambisi kami membalas dua kekalahan kami dari Inggris,” tandasnya.
Abdul haris
Untuk itu, demi mencari kesempurnaan tersebut, Wazza, sapaan Rooney, memanggul beban berat dibandingkan para legendaris Inggris, terutama yang pernah kampiun Piala Dunia 1966. Untuk mencapai ke sana, pertama striker Manchester United itu perlu menyempurnakan capaian ke-100 dirinya bersama The Three Lions dengan kemenangan.
Wajar jika dalam prosesi ini, dia akan ditemani dua anaknya, Kai dan Klay, yang menonton langsung di Wembley. Pasalnya, inilah momen saat dia masuk barisan 9 legendaris yang pernah mencapai torehan tersebut. Pada usia yang masih 29 tahun Wazza pun berpotensi besar melewati rekor 125 caps milik Peter Shilton.
Dengan 43 gol yang sudah dikemasnya untuk The Three Lions , dia juga hanya butuh melesakkan tujuh kali lagi menjebol gawang lawan untuk melampaui rekor 49 gol milik Bobby Charlton. “ Ini akan menjadi capaian besar. Saya akan sangat bangga bergabung di klub 100 tersebut dan ini merupakan penghargaan buat saya dan keluarga,” ujar Rooney, dikutip AFP .
“Saya mungkin bisa melewati 200 caps dan 100 gol untuk negara saya, tapi yang paling penting adalah meraih trofi. Itulah yang ingin kami lakukan.Itulah target kami dan semoga suatu saat kami bisa menggapainya,” tuturnya. Kampanye Inggris pada kualifikasi menuju Prancis 2016 terbilang cukup positif.
Pasukan Roy Hodgson sukses memenangi seluruh tiga laga awal Grup E. Hebatnya lagi, sampai saat ini gawang Inggris belum kebobolan. Pada laga kontra Slovenia nanti The Three Lions berpotensi menuliskan rekor baru enam laga tanpa kebobolan. Namun, catatan itu coba dirusak kapten Slovenia Bostjan Cesar yang akan melakoni caps ke-81.
Angka itu akan menjadi rekor baru melewati torehan Zlatko Zahovic sebagai pemain yang paling banyak tampil untuk Slovenia. Pasalnya, defender Chievo Verona itu menyimpan dendam karena pernah ditekel Rooney sampai dirinya cedera pada kunjungan terakhir Slovenia ke Wembley, September 2009.
“Apa yang dia (Rooney) lakukan sangatlah tak menyenangkan. Tapi, saya tak tertarik bicara tentang Rooney. Saya lebih suka membicarakan pertandingan, dan ambisi kami membalas dua kekalahan kami dari Inggris,” tandasnya.
Abdul haris
(bbg)