Menatap Sejarah

Minggu, 16 November 2014 - 10:07 WIB
Menatap Sejarah
Menatap Sejarah
A A A
MILAN - Sejarah baru siap ditorehkan Daniele de Rossi bersama tim nasional Italia. Gelandang AS Roma tersebut bakal menjadi anggota klub 100 caps bila tampil pada laga Gli Azzurri versus Kroasia, dini hari nanti.

Mengawali karier bersama tim senior pada 2004, De Rossi telah menjelma menjadi sosok yang tidak tergantikan di lini tengah Italia. Prestasi terbesarnya terukir manis ketika mengantarkan Italia menjadi juara Piala Dunia 2006. Selain menjadi salah satu kekuatan utama lini tengah, De Rossi juga merupakan gelandang Italia yang paling produktif.

Total, dari 99 penampilan, pemain berusia 31 tahun itu telah mengoleksi 16 gol. Kini, De Rossi berkesempatan menorehkan 100 caps saat Italia menjamu Kroasia pada laga lanjutan penyisihan Grup H kualifikasi Piala Eropa 2016 di Stadio San Siro, Milan.

Jika diturunkan, dia akan bergabung dengan legendaris Gli Azzurri yang telah lebih dulu mencapai 100 caps seperti Dino Zoff (112), Andrea Pirlo (113), Paolo Maldini (126), Fabio Cannavaro (136), dan Gianluigi Buffon (145).

Mengenai peluang tampil di laga ke-100, De Rossi mengaku sangat bahagia. Namun, dia memprediksi para pemainpemain muda Italia mampu melampaui pencapaiannya di masa mendatang. “Bagi saya, terasa luar biasa bisa mencapai 100 caps dengan seragam timnas. Itu sebuah kehormatan dan saya akan menyimpannya di dalam hati hingga akhir karier,” kata De Rossi, dilansir Soccerway.

Hanya, De Rossi belum puas dengan prestasi yang telah ditorehkan bersama Gli Azzurrisejauh ini. Pemain bertinggi 186 cm tersebut berambisi membawa Italia menjadi juara Piala Eropa 2016. Dia yakin komposisi pemain yang telah dipilih Antonio Conte adalah skuad yang bagus.

Menanggapi kontroversi kembalinya Mario Balotelli ke timnas, De Rossi menilai kehadiran pemain Liverpool itu akan memberikan dampak positif untuk mempertajam lini depan Italia. Senada dengan De Rossi, Conte menegaskan keputusan memanggil Balotelli adalah untuk kebutuhan tim.

Dia optimistis Super Mariodapat menjawab keraguan publik. “Balotelli adalah warisan sepak bola Italia. Sebuah kebodohan jika menganggap pemanggilannya ke dalam tim untuk kepentingan sponsor. Dia mungkin tidak berada dalam bentuk permainan terbaik. Namun, saya tidak suka desas-desus. Hak saya untuk menguji dan mengevaluasi seorang pemain,” papar Conte.

Mantan pelatih sukses Juventus itu berharap kehadiran Balotelli dapat membantu timnya menundukkan Kroasia. Maklum, dari enam pertemuan terakhir, Italia tidak mampu meraih kemenangan. Tercatat, Gli Azzurri mengemas tiga seri dan mengalami tiga kekalahan. Selain itu, Italia juga masih harus bersaing ketat dengan Kroasia di klasemen.

Kedua tim sama-sama mengoleksi sembilan poin, hasil dari tiga kemenangan di tiga pertandingan. Guna meraih kemenangan, Conte akan berupaya memaksimalkan barisan penyerang Italia. Selain Balotelli, dia juga memiliki opsi lain seperti Simone Zaza, Stephan El Shaarawy, Ciro Immobile, atau Graziano Pelle. Kinerja lini depan akan ditopang kreativitas Claudio Marchisio dan De Rossi dari lini tengah yang diyakini akan memberi kontribusi maksimal.

Alimansyah
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5237 seconds (0.1#10.140)