Djokovic Murung Diejek Penonton

Minggu, 16 November 2014 - 10:21 WIB
Djokovic Murung Diejek Penonton
Djokovic Murung Diejek Penonton
A A A
LONDON - Novak Djokovic mengklaim bahwa dirinya merasa terganggu oleh komentar penonton pasca raja tenis dunia itu memastikan tempat di partai puncak Final ATP usai mengalahkan Kei Nishikori.

Kejadian itu terjadi ketika ribuan penonton 02 Arena London, menyaksikan dengan mata terbuka saat Nishikori berhasil merusak rekor Djokovic di set kedua. Sontak, kejadian itu langsung disambut dengan sorakan 17 ribu penonton yang memadati arena pertandingan turnamen bergengsi akhir tahun tahun.

Perilaku penonton di London cukup beralasan. Sebelumnya Djokovic pernah mengatakan akan menjaga rekor belum pernah kehilangan set di turnamen ini, namun fakta berbicara lain.

Untungnya, cibiran dan ejekan penonton tidak membuat ayah satu anak ini terganggu. Pasalnya dia mampu mengamankan kemenangan dengan 6-1, 3-6, 6-0 atas Nishikori. Namun suasana kurang nyaman terus berlangsung hingga pertandingan usai.

Tradisi setiap petenis yang memenangkan pertandingan pastinya akan menggoreskan tinta kepada penggemar serta menandatangani namanya di kamera televisi. Namun Djokovic nampaknya masih menyimpan kekesalan itu dan hanya memberikan titik pada layar.

"Biasanya saya tidak terpancing oleh provokasi yang dilakukan oleh penonton, tapi kali ini saya malah terpancing. Itu adalah kesalahan saya. Saya kehilangan konsentrasi dan saya kehilangan istirahat karena itu. Saya membiarkan diriku berada dalam situasi yang membuat kehilangan set, bahkan mungkin kehilangan pertandingan," terang Djokovic dikutip Super Sport, Minggu (16/11).

"Saya awalnya acuh atas perlakuan penonton, tapi ketika kejadian itu terus berlangsung berulang kali (satu-empat kali), kita sebagai manusia pasti akan bereaksi. Seperti yang saya katakan, semua orang berbeda. Semua orang memiliki pilihan apa yang mereka lakukan. Saya hanya tidak senang dengan cara yang telah mempengaruhi saya dan permainan saya. Tapi di luar itu semua, saya senang bisa mengatasi pertandingan ini. Ini adalah pelajaran berharga dan mudah-mudahan di pertandingan final hal ini tidak terjadi," tutupnya.

Kemenangan itu membawa juara bertahan akan bertemu Roger Federer di partai pamungkas. Pertandingan nanti bakal jadi pertandingan ke-37 sepanjang sejarah pertemuan mereka. Sejauh ini, Federer masih unggul kemenangan 19 berbanding 17 kemenangan dari petenis 27 tahun itu.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8792 seconds (0.1#10.140)