Stankovic Kandidat Kuat Tangani Serbia
A
A
A
BEOGRAD - Kekalahan 1-3 dari Denmark, Jumat (14/11), tidak hanya membuat peluang Serbia untuk lolos ke Piala Eropa 2016 semakin berat.
Torehan buruk tersebut membuat sang Pelatih Dick Advocaat kecewa sehingga memutuskan untuk mengundurkan diri. Berita sangat mengejutkan, karena Advocaat baru menangani Branislav Ivanovic dkk selama lima bulan. Juru taktik asal Belanda itu merasa sangat sedih karena tidak dapat mendongkrak performa Serbia sejak memulai tugasnya pada Juli lalu.
“Ketika datang saya pikir kami memiliki peluang yang bagus untuk lolos ke Piala Eropa 2016. Namun, sekarang saya harus jujur dengan rakyat Serbia dan juga diri sendiri. Saya sangat menyesal bahwa pekerjaan saya di sini tidak berjalan dengan semestinya. Saya bertanggung jawab penuh atas semua yang saya lakukan di tingkat profesional dalam periode tersebut,” kata Advocaat, dilansir Goal .
Pernyataan Advocaat bukan tanpa alasan. Tercatat, dari lima pertandingan, dia tidak mampu mempersembahkan kemenangan bagi Serbia. Tim berjuluk Beli Orlovi itu hanya meraih 2 hasil seri dan mengalami 3 kekalahan, termasuk saat berhadapan dengan Denmark. Selain itu, hukuman pengurangan tiga poin plus denda 100.000 euro yang diberikan UEFA pascakisruh saat Serbia berhadapan dengan Albania, bulan lalu, diyakini menjadi alasan utama mundurnya Advocaat.
Pelatih berusia 67 tahun itu mengakui hukuman UEFA sangat merugikan dan memberikan pengaruh negatif bagi timnya. Khusus untuk laga uji coba melawan Yunani, Selasa (18/11), untuk sementara Serbia akan ditangani Pelatih U-21 Radovan Curcic. FSS memang belum mengumumkan secara resmi siapa pengganti Advocaat, tetapi media-media di Serbia gencar memberitakan bahwa Dejan Stankovic menjadi kandidat terkuat.
Alimansyah
Torehan buruk tersebut membuat sang Pelatih Dick Advocaat kecewa sehingga memutuskan untuk mengundurkan diri. Berita sangat mengejutkan, karena Advocaat baru menangani Branislav Ivanovic dkk selama lima bulan. Juru taktik asal Belanda itu merasa sangat sedih karena tidak dapat mendongkrak performa Serbia sejak memulai tugasnya pada Juli lalu.
“Ketika datang saya pikir kami memiliki peluang yang bagus untuk lolos ke Piala Eropa 2016. Namun, sekarang saya harus jujur dengan rakyat Serbia dan juga diri sendiri. Saya sangat menyesal bahwa pekerjaan saya di sini tidak berjalan dengan semestinya. Saya bertanggung jawab penuh atas semua yang saya lakukan di tingkat profesional dalam periode tersebut,” kata Advocaat, dilansir Goal .
Pernyataan Advocaat bukan tanpa alasan. Tercatat, dari lima pertandingan, dia tidak mampu mempersembahkan kemenangan bagi Serbia. Tim berjuluk Beli Orlovi itu hanya meraih 2 hasil seri dan mengalami 3 kekalahan, termasuk saat berhadapan dengan Denmark. Selain itu, hukuman pengurangan tiga poin plus denda 100.000 euro yang diberikan UEFA pascakisruh saat Serbia berhadapan dengan Albania, bulan lalu, diyakini menjadi alasan utama mundurnya Advocaat.
Pelatih berusia 67 tahun itu mengakui hukuman UEFA sangat merugikan dan memberikan pengaruh negatif bagi timnya. Khusus untuk laga uji coba melawan Yunani, Selasa (18/11), untuk sementara Serbia akan ditangani Pelatih U-21 Radovan Curcic. FSS memang belum mengumumkan secara resmi siapa pengganti Advocaat, tetapi media-media di Serbia gencar memberitakan bahwa Dejan Stankovic menjadi kandidat terkuat.
Alimansyah
(ars)