Hasil Kerja Keras

Senin, 17 November 2014 - 12:33 WIB
Hasil Kerja Keras
Hasil Kerja Keras
A A A
HUELVA - Malam spesial bagi Francisco Roman Alarcon Suarez atau akrab disapa Isco digelar di Estadio Nuevo Colombino dini hari kemarin. Pemain berusia 22 tahun tersebut menjadi inspirator kemenangan Spanyol saat menaklukkan Belarusia 3-0 pada lanjutan kualifikasi Grup C Piala Eropa 2016.

Gol cantik yang dicetak Isco pada menit ke-18 benar-benar melecut semangat rekan-rekannya. Terbukti, Spanyol sukses memperbesar keunggulan lewat Sergio Busquets (19) dan Pedro Rodriguez (55). Kemenangan tersebut membuat Spanyol terdongkrak ke peringkat 2 klasemen sementara Grup C dengan koleksi sembilan poin.

Bagi Isco, kesuksesannya membobol gawang Yuri Zhevnov jelas terasa istimewa. Pasalnya, itu merupakan gol pertamanya di level senior dari lima penampilannya bersama Spanyol. Selain itu, untuk pertama kalinya pula, pemain Real Madrid tersebut diturunkan sebagai starter. Meski mengaku sangat senang dapat mencetak gol perdananya dan menjadi inspirator kemenangan bagi La Furia Roja , Isco tidak mau berpuas diri.

Mantan pemain Valencia dan Malaga tersebut mengungkapkan performa bagusnya di lapangan tidak datang secara kebetulan, melainkan berkat kerja keras pada sesi latihan. “Saya merasa sangat baik. Saya hanya mengambil peluang yang telah diberikan. Namun, saya tidak ingin berpikir itu momen terbaik saya. Akhir-akhir ini fans berada dekat dengan saya. Mereka bilang, saya telah melakukan hal yang ajaib. Tetapi, saya telah meningkatkan aspek fisik. Saya merasa baik, cepat, dan terampil itu terlihat di lapangan,” kata Isco, dilansir Inside Spanish Football .

Kecemerlangan yang ditunjukkan saat melawan Belarus tentu membuat peluang Isco menjadi starter pada laga-laga selanjutnya menjadi terbuka lebar. Namun, pemain kelahiran Benalmadena, Spanyol, tersebut mengaku tidak ambil pusing. Saat ini dia hanya berusaha fokus mempertahankan bentuk permainan terbaiknya ketika membela Spanyol maupun Madrid.

“Menjadi starter atau tidak, itu bukan urusan saya. Saya hanya mencoba bekerja keras untuk mendapatkan tempat di tim utama. Pelatih adalah yang berhak mengambil keputusan. Spanyol dan Madrid memiliki pemainpemain terbaik di Dunia. Tugas saya adalah membuat pelatih kesulitan untuk membuat keputusan,” paparnya.

Penampilan impresif Isco tidak terlepas dari strategi 4-4-2 yang diterapkan Entrenador Vicente del Bosque. Keputusan tersebut berbuah manis. Isco yang ditempatkan bersama Koke, Santi Cazorla, dan Busquets bermain secara optimal. Del Bosque rupanya terinspirasi dengan Madrid yang sukses menggali potensi Isco dengan menerapkan strategi yang sama.

Kendati senang dengan kemenangan yang diraih timnya, Del Bosque tetap mengkritisi performa La Furia Roja yang di nilainya terlalu memaksakan untuk bermain cantik. “Kami bermain bagus. Kami mendominasi jalannya pertandingan dan mencetak dua gol dalam waktu kurang dari setengah jam. Namun, pada saat yang bersamaan kami menyulitkan diri sendiri dengan mencoba bermain terlalu halus dan terlalu artistik,” ungkapnya.

Bosque berharap Spanyol dapat mempertahankan bentuk permainan terbaiknya hingga Maret mendatang, di mana juara dunia 2010 tersebut akan berhadapan dengan Ukraina. “Tujuan kami berikutnya adalah bulan Maret. Kami harus melupakan pertandingan sejenak pertandingan internasional dan fokus pada klub masing-masing, setidaknya hingga 17 Maret,” pungkasnya.

Alimansyah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0252 seconds (0.1#10.140)