Akhir Mimpi Buruk?

Selasa, 18 November 2014 - 11:43 WIB
Akhir Mimpi Buruk?
Akhir Mimpi Buruk?
A A A
AMSTERDAM - Belanda merespons kritik publik dengan performa menawan. De Oranje pesta 6-0 saat menjamu Latvia pada lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2016 di Amsterdam ArenA, dini hari kemarin.

Meski begitu, Pelatih Guus Hiddink masih belum yakin dengan kinerja pertahanannya. Lini belakang Belanda terus menjadi sorotan karena terlalu mudah ditembus lawan. Sebelum bentrok dengan Latvia pada lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2016 di Grup A, gawang Belanda sudah kemasukan 10 kali dari lima laga.

Hasilnya juga sangat buruk, yakni satu menang dan empat kalah. Catatan yang membuat Hiddink dan jajarannya dihujat fans. Murka publik mereda setelah enam gol lahir ke gawang Latvia melalui Robin van Persie (menit keenam), Arjen Robben (35, 82), Klaas Jan Huntelaar (42, 89), dan Jeffrey Bruma (78).

Itu pertama kali Negeri Kincir Angin menggelar pesta gol dan mencatat clean-sheets selama era Hiddink. Hasil itu membuat Belanda serta Hiddink bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya, Robben dkk tetap bertahan di posisi ketiga klasemen sementara. Ini menjaga peluang De Oranje untuk merebut tiket otomatis ke Prancis. Karier Hiddink ikut pula terselamatkan.

Soalnya, dia sempat menyatakan akan mundur jika pasukannya dikalahkan Latvia. Meski demikian, keraguan tetap ada. Tidak semua percaya kalau ini tanda kebangkitan Belanda. Lini belakang masih dianggap lemah. Terbukti, tim tamu bisa menerobos pertahanan De Oranje tujuh kali.

Tuan rumah tertolong buruknya penyelesaian akhir Latvia. Jika saja lawan bermain efektif, hasil akhirnya pasti berbeda. Ya, labilnya barisan belakang membuat Belanda dinilai tetap rawan kecolongan. Itu bisa menjadi malapetaka pada laga berikutnya melawan Turki, 29 Maret 2015.

Maklum, daya serang negeri yang pernah dikuasai Kerajaan Ottoman itu jauh lebih berbahaya dibandingkan Latvia. Hiddink pun menyadari hal tersebut. “Kami membuktikan bisa memberikan performa hebat. Meski begitu, saya masih memiliki beberapa keraguan di lini pertahanan. Ada beberapa catatan yang masih harus kami perbaiki,” ujar Hiddink, dilansir Soccerway.

Terlepas belum kokohnya pertahanan, terjadi hasil positif di lini depan. Perubahan formasi dari 4-3-3 menjadi 4-4-2 dengan dimainkannya Van Persie dan Huntelaar secara bersamaan terbukti meningkatkan daya serang De Oranje. Disokong Robben yang tampil luar biasa, Belanda mampu mengurung pertahanan lawan dan menciptakan banyak peluang.

“Kami hebat ketika menyerang dan membangun serangan. Kami melakukan kerja bagus di lini depan. Hasil ini juga menunjukkan bahwa Van Persie dan Huntelaar bisa bermain bersama. Sulit untuk menerapkan sistem saat Anda baru bersama pemain selama beberapa hari,” tandasnya.

Seremoni ini disambut para pemain Belanda. Robben mengaku puas bisa membantu negaranya meraih tiga poin dengan performa menawan. Di laga tersebut, winger Bayern Muenchen itu menjadi motor serangan dari sisi sayap.

“Saya selalu mengatakan, kami harus melakukan segala sesuatunya secara bersama-sama. Kami harus tampil sebagai tim. Kami bisa melakukannya pada pertandingan ini. Tapi, lihat saja apakah kami bisa terus bermain seperti ini,” ucap Robben.

Sementara gelandang Wesley Sneijder mengucapkan terima kasih kepada fans di Amsterdam ArenA yang telah menyuntikkan kekuatan besar kepada seluruh anggota tim. “Sangat senang meraih kemenangan ini. Setiap orang bisa bilang ini hanya Latvia. Tapi, Anda harus melakukannya. Kami bermain di depan publik yang memenuhi stadion dan kami bisa menciptakan beberapa gol fantastis. Kami persembahkan kemenangan ini untuk fans,” kata Sneijder.

M mirza
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4742 seconds (0.1#10.140)