Kroasia Memalukan

Selasa, 18 November 2014 - 13:03 WIB
Kroasia Memalukan
Kroasia Memalukan
A A A
MILAN - Niko Kovac meminta maaf atas ulah suporter Kroasia yang menghujani Stadio San Siro Milan dengan flare dan kembang api saat laga kontra Italia digelar, dini hari kemarin. Sang nakhoda bahkan berharap UEFA memberi fans hukuman berat.

“Ini bukan pertama kali. Ini juga bukan kejadian yang tidak disengaja. Saya sangat kecewa dengan kelakuan suporter. Saya menyesal atas ulah mereka. Saya meminta maaf kepada fans Italia, anak-anak, dan keluarga-keluarga yang ada di tribune. Saya harap otoritas yang berwenang (UEFA) mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab, ini menjadi gambaran buruk sepak bola Kroasia,” ungkap Kovac, dilansir The Guardian.

Pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 tersebut harus dihentikan beberapa kali lantaran fans Kroasia melakukan aksi pelemparan flare dan kembang api ke lapangan. Akibat asap yang memenuhi lapangan, wasit asal Belanda Bjorn Kuipers sempat memerintahkan para pemain memasuki ruang ganti untuk memberi kesempatan kepada polisi mengamankan situasi.

Menanggapi ulah tidak terpuji suporter, mantan penyerang tim nasional Kroasia Goran Vlaovic menyebutnya sebagai bentuk protes kepada Asosiasi Sepak Bola Kroasia (HNS) yang salah tempat. “Mereka melakukan tindakan itu sebagai bentuk perlawanan terhadap HNS. Sayang, caranya salah. Sebab, justru timnas yang menanggung akibat buruk dari tindakan mereka,” kata mantan penyerang Padova, Valencia, dan Panathinaikos itu. Kecaman juga dilontarkan para punggawa Italia.

Daniele de Rossi menilai hal itu seharusnya tidak perlu terjadi di sepak bola modern. Mengenai kegagalan Gli Azzurri meraih kemenangan, pemain yang telah mencapai 100 caps tersebut tidak terlalu mempermasalahkan. Pemain AS Roma itu menyebut hasil imbang sangat layak karena Italia dan Kroasia merupakan dua tim yang kuat.

“Imbang adalah hasil yang adil karena Kroasia berada pada level yang sama dengan Italia. Kami mengetahui pertandingan akan berjalan sulit dan kami harus melakukan penjagaan ketat sepanjang 90 menit. Kami harus terus bekerja. Penguasaan bola kami belum terlalu bagus. Itu sesuatu yang akan terus mengalami perbaikan dari waktu ke waktu,” papar De Rossi, dilansir Football Italia.

Sama seperti De Rossi, hasil imbang tidak membuat Antonio Conte larut dalam kekecewaan. Dia justru cukup puas dengan penampilan para pemain yang dinilai mampu mengimbangi kekuatan Kroasia. Terlebih Italia harus kehilangan salah satu bek andalannya, Manuel Pasqual, yang harus ditarik keluar pada menit ke- 26 akibat cedera.

“Ini pertandingan yang sulit dan kami akan menghadapi tim yang sangat bagus dengan talenta serta pengalaman yang mereka miliki. Saya senang dengan respons yang ditunjukkan tim ini. Sepanjang pertandingan, kami harus mengubah taktik karena cedera Pasqual,” ujar Conte, di situs resmi UEFA.

Juru taktik berusia 45 tahun tersebut menegaskan tujuan utama timnya adalah melaju ke putaran final Piala Eropa 2016. Karena itu, Conte akan berusaha keras untuk terus meningkatkan performa Italia agar dapat meraih hasil yang lebih baik sebelum melakoni laga berikutnya melawan Bulgaria, Maret tahun depan.

Alimansyah
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9773 seconds (0.1#10.140)