Sape Kerap Terbangun dari Mimpi
A
A
A
MADURA - Skuad Sape Kerap --sebutan Persepam Madura United-- terbangun dari mimpi bisa selamat dari degradasi. Secara perlahan, Persepam mulai menerima kenyataan dan mulai mempersiapkan diri untuk kompetisi Divisi Utama musim depan.
Nota protes yang semula dianggap sebagai senjata untuk selamat, masih membeku di Komisi Disiplin PSSI belum juga ada kabarnya. Situasi tersebut disikapi realistis dan Askab PSSI Pamekasan mulai mempersiapkan pengelolaan Persepam.
Tim berjuluk Sape Kerap yang sebelumnya dikelola PT Pojur Madura United pimpinan Achsanul Qosasi telah diserahkan ke Askab PSSI Pemakasan. Bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, selanjutnya bakal dibentuk badan hukum baru.
"Secara tertulis memang belum ada penyerahan PT Pojur. Tapi sudah ada kesepakatan lisan, sehingga kami akan mulai mempersiapkan PT baru untuk mengelola Persepam musim depan," ujar Achmad Syafii, Ketua Askab PSSI Pamekasan.
Dengan adanya badan hukum baru, nantinya secara otomatis PT Pojur sudah tidak terpakai lagi. PSSI Pamekasan dan Pemkab bakal menyusun kepengurusan baru, terutama posisi manajer yang dianggap paling krusial.
Manajer nantinya dituntut menjadi sosok yang konsisten terhadap perkembangan klub serta ditargetkan secepatnya promosi ke ISL lagi. Syafii mengakui mencari figur manajer menjadi pekerjaan paling sulit karena menentukan arah tim nantinya.
"Tentunya akan sangat selektif dalam memilih manajer. Bukan sekadar orang yang mau bekerja keras, tapi juga memahami bidangnya. Dia harus paham dengan pengelolaan sepak bola profesional, agar Persepam bisa cepat bangkit," jelasnya.
Soal nota protes yang belum juga dibahas oleh Komdis, Achmad Syafii mengaku tidak memikirkan itu. Di mana pun nantinya Sape Kerap berkompetisi, terpenting menurut dia adalah mempersiapkan segala komponen tim.
Tim berkostum loreng harus memulai semuanya dari awal setelah terdegradasi dari ISL 2014. Selain ditinggal PT Pojur dan manajer Achsanul Qosasi, satu per satu pemain juga mulai meninggalkan Madura.
Nota protes yang semula dianggap sebagai senjata untuk selamat, masih membeku di Komisi Disiplin PSSI belum juga ada kabarnya. Situasi tersebut disikapi realistis dan Askab PSSI Pamekasan mulai mempersiapkan pengelolaan Persepam.
Tim berjuluk Sape Kerap yang sebelumnya dikelola PT Pojur Madura United pimpinan Achsanul Qosasi telah diserahkan ke Askab PSSI Pemakasan. Bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, selanjutnya bakal dibentuk badan hukum baru.
"Secara tertulis memang belum ada penyerahan PT Pojur. Tapi sudah ada kesepakatan lisan, sehingga kami akan mulai mempersiapkan PT baru untuk mengelola Persepam musim depan," ujar Achmad Syafii, Ketua Askab PSSI Pamekasan.
Dengan adanya badan hukum baru, nantinya secara otomatis PT Pojur sudah tidak terpakai lagi. PSSI Pamekasan dan Pemkab bakal menyusun kepengurusan baru, terutama posisi manajer yang dianggap paling krusial.
Manajer nantinya dituntut menjadi sosok yang konsisten terhadap perkembangan klub serta ditargetkan secepatnya promosi ke ISL lagi. Syafii mengakui mencari figur manajer menjadi pekerjaan paling sulit karena menentukan arah tim nantinya.
"Tentunya akan sangat selektif dalam memilih manajer. Bukan sekadar orang yang mau bekerja keras, tapi juga memahami bidangnya. Dia harus paham dengan pengelolaan sepak bola profesional, agar Persepam bisa cepat bangkit," jelasnya.
Soal nota protes yang belum juga dibahas oleh Komdis, Achmad Syafii mengaku tidak memikirkan itu. Di mana pun nantinya Sape Kerap berkompetisi, terpenting menurut dia adalah mempersiapkan segala komponen tim.
Tim berkostum loreng harus memulai semuanya dari awal setelah terdegradasi dari ISL 2014. Selain ditinggal PT Pojur dan manajer Achsanul Qosasi, satu per satu pemain juga mulai meninggalkan Madura.
(aww)