Lupakan Nostalgia, Fokus Raih Tiga Angka
A
A
A
GELSENKIRCHEN - Partai Chelsea melawan Schalke 04 akan menyajikan pertemuan Jose Mourinho dengan Roberto di Matteo. Namun, The Special One, julukan Mourinho, berkeras hanya akan fokus untuk mengalahkan tuan rumah.
Laga yang bakal digelar di Veltins-Arena itu sejatinya ajang reuni bagi Chelsea. The Blues akan menghadapi pelatih yang sempat menyumbang Trofi Liga Champions ke Stamford Bridge. Sementara Mourinho akan bersua salah satu suksesornya. Ini bukan pertama kalinya Chelsea berjumpa Schalke pada musim ini.
Mereka sempat bentrok 17 September lalu di Stamford Bridge yang berujung imbang 1-1. Namun, saat itu Schalke masih diasuh Jens Keller. Sementara Di Matteo baru bertugas pada 7 Oktober lalu. Di Matteo baru melatih lagi setelah vakum dua tahun. Ini berarti pertama kalinya Chelsea berjumpa Di Matteo.
Ini akan membangkitkan kenangan musim 2011/2012. Pasalnya, kala itu Chelsea dan Di Matteo menjuarai Liga Champions perdananya seusai menundukkan Bayern Muenchen lewat adu penalti. Mourinho juga punya ikatan emosional dengan Di Matteo, meski belum pernah bekerja sama di Stamford Bridge.
Arsitek asal Portugal itu kabarnya ingin menunjukkan kapasitasnya kepada Di Matteo. Maklum, Mourinho selalu gagal mempersembahkan titel Liga Champions waktu bertugas di Stamford Bridge pada 2004-2007. Namun, Di Matteo mampu merajai Eropa hanya dalam beberapa bulan setelah menggantikan Andre Villas-Boas.
“Jika saya bermain (di lapangan) menghadapinya, dia pasti menang karena dia bermain lebih baik dari saya, kecuali saya lebih bugar,” tutur Mourinho, dilansir Daily Mail . Mantan nakhoda Real Madrid itu memahami kalau media cenderung menyorot pertarungannya dengan Di Matteo. Namun, Mourinho menegaskan bukan dirinya dan Di Matteo yang berada di lapangan.
“Ini laga antara Chelsea menghadapi Schalke, bukan saya melawan Di Matteo,” ujarnya. Hasil positif bisa memastikan Chelsea lolos ke babak gugur Liga Champions. Dengan mengoleksi delapan angka, The Blues akan lolos sekalipun bermain imbang. Namun, The Blues akan merajai Grup G jika meraih angka penuh.
M mirza
Laga yang bakal digelar di Veltins-Arena itu sejatinya ajang reuni bagi Chelsea. The Blues akan menghadapi pelatih yang sempat menyumbang Trofi Liga Champions ke Stamford Bridge. Sementara Mourinho akan bersua salah satu suksesornya. Ini bukan pertama kalinya Chelsea berjumpa Schalke pada musim ini.
Mereka sempat bentrok 17 September lalu di Stamford Bridge yang berujung imbang 1-1. Namun, saat itu Schalke masih diasuh Jens Keller. Sementara Di Matteo baru bertugas pada 7 Oktober lalu. Di Matteo baru melatih lagi setelah vakum dua tahun. Ini berarti pertama kalinya Chelsea berjumpa Di Matteo.
Ini akan membangkitkan kenangan musim 2011/2012. Pasalnya, kala itu Chelsea dan Di Matteo menjuarai Liga Champions perdananya seusai menundukkan Bayern Muenchen lewat adu penalti. Mourinho juga punya ikatan emosional dengan Di Matteo, meski belum pernah bekerja sama di Stamford Bridge.
Arsitek asal Portugal itu kabarnya ingin menunjukkan kapasitasnya kepada Di Matteo. Maklum, Mourinho selalu gagal mempersembahkan titel Liga Champions waktu bertugas di Stamford Bridge pada 2004-2007. Namun, Di Matteo mampu merajai Eropa hanya dalam beberapa bulan setelah menggantikan Andre Villas-Boas.
“Jika saya bermain (di lapangan) menghadapinya, dia pasti menang karena dia bermain lebih baik dari saya, kecuali saya lebih bugar,” tutur Mourinho, dilansir Daily Mail . Mantan nakhoda Real Madrid itu memahami kalau media cenderung menyorot pertarungannya dengan Di Matteo. Namun, Mourinho menegaskan bukan dirinya dan Di Matteo yang berada di lapangan.
“Ini laga antara Chelsea menghadapi Schalke, bukan saya melawan Di Matteo,” ujarnya. Hasil positif bisa memastikan Chelsea lolos ke babak gugur Liga Champions. Dengan mengoleksi delapan angka, The Blues akan lolos sekalipun bermain imbang. Namun, The Blues akan merajai Grup G jika meraih angka penuh.
M mirza
(bbg)