Persegres Ciptakan Bintang Baru
A
A
A
GRESIK - Pelatih anyar Persegres Gresik United Liestiadi berambisi menciptakan bintang baru di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015. Tidak bermimpi memiliki pemain bintang, eks pelatih Persiba Balikpapan ini ingin membentuk tim yang tahan banting.
"Tidak harus memiliki pemain bintang. Justru kami harus menciptakan pemain bintang kita sendiri. Siapa yang bisa bermain dengan baik dan stabil sesuai strategi, itulah yang menjadi bintang di tim,"papar Liestiadi yang sudah menyepakati kontrak semusim bersama Persegres.
Menurutnya mendatangkan pemain bintang di bursa transfer tak sepenuhnya menjamin performa sebuah tim. Menurutnya terpenting adalah menciptakan kebersamaan, dengan begitu bakal tercipta kekompakkan dan visi tim bisa berjalan optimal.
Mantan guru komputer di Medan ini menambahkan, dirinya sudah bicara dengan manajemen soal visi Persegres musim depan. Disebutnya manajemen tidak memberinya target muluk, asalkan lebih baik lagi di musim sebelumnya yang hanya berkutat di papan bawah.
"Kami juga belum bisa spesifik bagaimana target realistis musim 2015 nanti, karena Desember baru tahap pembentukan tim baru. Yang jelas manajemen meminta saya untuk membawa tim jauh lebih baik dibanding sebelumnya," tukas pelatih berusia 48 tahun.
Liestiadi sendiri sebenarnya belum pernah menangani sebuah tim secara penuh dalam semusim sebagai pelatih kepala. Sebelumnya dia sempat menangani PSMS Medan pada 2009 dan Persiba Balikpapan 2014 dengan status pelatih pengganti.
Nama Liestiadi mencuat setelah dirinya ikut andil membawa Arema Indonesia juara ISL 2009-2010. Kemudian dia sempat menjadi asisten pelatih Wim Rijsbergen di tim nasional Indonesia. PSM Makassar juga sempat dihampiri dia sebagai asisten pelatih.
"Tidak harus memiliki pemain bintang. Justru kami harus menciptakan pemain bintang kita sendiri. Siapa yang bisa bermain dengan baik dan stabil sesuai strategi, itulah yang menjadi bintang di tim,"papar Liestiadi yang sudah menyepakati kontrak semusim bersama Persegres.
Menurutnya mendatangkan pemain bintang di bursa transfer tak sepenuhnya menjamin performa sebuah tim. Menurutnya terpenting adalah menciptakan kebersamaan, dengan begitu bakal tercipta kekompakkan dan visi tim bisa berjalan optimal.
Mantan guru komputer di Medan ini menambahkan, dirinya sudah bicara dengan manajemen soal visi Persegres musim depan. Disebutnya manajemen tidak memberinya target muluk, asalkan lebih baik lagi di musim sebelumnya yang hanya berkutat di papan bawah.
"Kami juga belum bisa spesifik bagaimana target realistis musim 2015 nanti, karena Desember baru tahap pembentukan tim baru. Yang jelas manajemen meminta saya untuk membawa tim jauh lebih baik dibanding sebelumnya," tukas pelatih berusia 48 tahun.
Liestiadi sendiri sebenarnya belum pernah menangani sebuah tim secara penuh dalam semusim sebagai pelatih kepala. Sebelumnya dia sempat menangani PSMS Medan pada 2009 dan Persiba Balikpapan 2014 dengan status pelatih pengganti.
Nama Liestiadi mencuat setelah dirinya ikut andil membawa Arema Indonesia juara ISL 2009-2010. Kemudian dia sempat menjadi asisten pelatih Wim Rijsbergen di tim nasional Indonesia. PSM Makassar juga sempat dihampiri dia sebagai asisten pelatih.
(aww)