Peluang di Anfield

Jum'at, 28 November 2014 - 10:14 WIB
Peluang di Anfield
Peluang di Anfield
A A A
BASEL - Dingin di luar, panas di dalam. Betapa tidak, iklim musim dingin yang merontokkan suhu hingga 8 derajat Celsius sepertinya tidak menghalangi panasnya pertemuan FC Basel dan Real Madrid di St Jakob Park dini hari kemarin.

Pada sektor pertahanan tim tamu, berdiri Sergio Ramos dan Raphael Varane. Di lini tengah ada Isco dan Toni Kroos, sedangkan barisan depan berjajar Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, James Rodriguez, dan Gareth Bale. “Kami memang turun dengan kekuatan penuh karena ingin juara grup,” tandas Pelatih Madrid Carlo Ancelotti, dua hari sebelum kick-off digelindingkan.

Mau tidak mau, Sousa tidak bisa membiarkan Breel Embolo terpaku di lini depan. Dia menginstruksikannya agar sering membantu rekan dan turun ke belakang. Sousa belajar dari pertemuan sebelumnya di Santiago Bernabeu ketika Basel dihancurkan 1-5. Strategi ini efektif. Setidaknya hingga menit ke-35, Madrid kesulitan mencetak gol. Masalahnya, Basel juga belum sekalipun membahayakan gawang Keylor Navas.

“Kalau imbang posisi Basel sebenarnya relatif bagus,” tutur mantan pemain Basel, Karli Odermatt, mengomentari skenario Grup B. Perolehan satu angka melawan Madrid membuat Basel cukup bermain aman saat menghadapi Liverpool pada partai pamungkas.

Sayang, impian itu tidak jadi kenyataan. Dribel Benzema membuat pontang-panting Fabian Schaer dan Phillip Degen. Umpan silang menyusur rumput dimanfaatkan Ronaldo dengan seksama. Fans Basel pun tercekat. Ketinggalan satu gol membuat Die Bebbiterhenyak. Taktik bertahan total diubah.

Sousa, yang sepanjang pertandingan tak bisa tenang, tampak semakin gusar, jika ada pemain Basel membuat kesalahan sekecil apa pun. Tangannya aktif bergerak memberikan instruksi langsung dari pinggir lapangan. Sementara Ancelotti sebaliknya. Dia memasukkan genggaman jemari ke saku jas hitamnya.

Mulutnya, seperti biasa, sibuk mengunyah permen karet. Babak kedua berjalan makin panas, sekaligus brutal. Tiga kartu kuning berjatuhan selepas jeda. Bahkan ada pemain yang harus digotong ke luar lapangan. Muttenzerkurve, organisasi pendukung Basel yang dikenal paling fanatik, tidak henti-hentinya terus mendukung Die Bebbi.

Peluang besar pun datang bagi Embolo, Shkelzen Gashi, dan Ahmed Hamoudi. Namun, ketiganya gagal memaksimalkan kesempatan. Anfield, 9 Desember mendatang. Kalah berarti tergusur ke Liga Europa. Sementara hasil imbang akan mengantarkan mereka ke babak 16 besar untuk kedua kali sepanjang sejarah.

Kans tersebut, meski bermain di kandang lawan, cukup besar. Apalagi, Basel sering mengejutkan wakil Liga Primer. Basel pernah mengalahkan Manchester United, Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Liverpool.

Laporan Kontributor KORANSINDO
KRISNA DIANTHA
SWISS
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.9003 seconds (0.1#10.140)