Lawan Sepadan

Jum'at, 28 November 2014 - 10:26 WIB
Lawan Sepadan
Lawan Sepadan
A A A
HANOI - Secara teori, peluang tim nasional Indonesia lolos fase Grup A Piala AFF 2014 memang belum habis. Syaratnya, Indonesia menghajar timnas Laos di Hang Day Stadium dan Filipina menjinakkan Vietnam di My Dinh National Stadium, serta memiliki agregat gol yang lebih baik dibandingkan The Selection.

Dan, dalam sepak bola, tidak ada yang tidak mungkin. Keajaiban dan kejutan bisa datang kapan saja. Tidak butuh hitungan menit, tapi detik waktu pertandingan bisa melahirkan hasil yang bisa membuat jantung berdegup lebih kencang. “Kami sudah berusaha menggunakan segala kesempatan. Tapi, dengan dua tim di atas (Filipina dan Vietnam) serta hasil di dua pertandingan, saya tidak yakin dengan kemungkinan (lolos dari Grup A) itu,” kata Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl.

Setelah bermain imbang 2-2 melawan The Selection, julukan Vietnam di laga perdana dan dipermalukan Filipina empat gol tanpa balas, peluang Indonesia memang sangat tipis. Beruntung, lawan yang dihadapi di laga penentuan adalah Laos yang dalam sejarahnya belum pernah menang atas skuad Garuda .

Dalam enam pertemuan yang tercatat di buku head to head , Indonesia lima kali menang dan sekali imbang. Tapi, sejarah memang tak bisa menjadi 100% acuan. Hasil memalukan melawan Filipina adalah contohnya. Apalagi, Laos tidak bisa dianggap berada di bawah Indonesia. Pelatih Filipina Thomas Dooley menyebut Indonesia melawan Thim Xad , julukan Laos, dinilai sebagai tim yang memiliki kekuatan seimbang.

Pernyataan pelatih asal Jerman itu bukan tanpa alasan. Referensinya tidak sekadar skor identik saat Indonesia dan Laos bertemu Filipina, tapi statistik dua pertandingan kedua tim tidak terpaut jauh. Mulai dari jumlah gol (memasukkan dan kemasukan), jumlah passing , akurasi passing , dalam dua laga terakhir hampir sama. Artinya, Laos sekarang bisa dianggap berada pada satu level dengan Indonesia.

“Kontrak saya habis akhir tahun ini. Kontrak saya akan diperpanjang ketika kami memenangkan turnamen ini. Tapi, dengan hasil yang sudah kami lalui, saya tidak akan bicara dengan federasi terkait kontrak baru,” ungkap Riedl. Walau cenderung pesimistis, Riedl berharap timnya bisa meraih kemenangan kontra Laos.

Kemenangan yang mungkin jadi kado perpisahan terbaik baginya diharapkan bisa menjadi akhir kebersamaannya dengan skuad Garuda . Karena itu, pelatih berusia 65 tahun tersebut berencana menurunkan komposisi yang sedikit berbeda dari dua laga sebelumnya. Kemungkinan besar pemain yang belum tampil akan jadi prioritas Riedl di pertandingan tersebut.

Dari 22 pemain yang dibawa, nama-nama seperti Evan Dimas, Ramdani Lestaluhu, Victor Igbonefo, Hariono, Supardi, Fachrudin Aryanto, dan I Made Wirawan belum diberikan kesempatan tampil. Khusus kepada Evan, laga kontra Laos kemungkinan besar akan jadi caps pertamanya di laga internasional.

Evan yang tampil bagus saat Indonesia beruji coba kontra Timor Leste, sebelum bertolak ke Vietnam, memang dinilai banyak pihak seharusnya diberikan kesempatan untuk unjuk gigi. “Evan memiliki kesempatan bermain sama seperti pemain lainnya. Kami akan melakukan beberapa perubahan untuk pertandingan besok (hari ini). Saya kira beberapa pemain saja,” tandas Riedl.

Di kubu Laos, David Booth tak ingin timnya mengakhiri Piala AFF 2014 dengan menelan tiga kali kekalahan. Perubahan taktik saat ditantang Indonesia akan dimainkan pelatih kelahiran Darton, Inggris, itu. “Kami tidak mau pulang dengan kekalahan tiga kali secara beruntun. Pertandingan besok akan sangat penting dan kami bertekad memberikan permainan terbaik. Bagi saya, semua pemain Indonesia berbahaya, baik secara tim maupun individu,” kata Booth.

Decky irawan jasri
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0482 seconds (0.1#10.140)