Hanya Mampu Hasilkan Umpan Akurat 67%
A
A
A
Reputasi Philippe Coutinho sebagai salah satu gelandang berbakat di Liga Primer, musim ini sedikit tercoreng. Penyebabnya, penampilan pemain berusia 22 tahun tersebut bersama Liverpool dalam beberapa pertandingan terkini semua ajang kurang konsisten.
Kemampuan hebat Coutinho sebenarnya sempat terlihat ketika Liverpool mengalahkan Queens Park Rangers (QPR) 3-2, 19 Oktober lalu. Ketika itu pria asal Brasil tersebut menjadi inspirator tim dan turut menyumbangkan satu gol. Pergerakan Coutinho sepanjang pertandingan membuat barisan belakang QPR kesulitan berkoordinasi.
Sayang, gol di Loftus Road London tersebut rupanya menjadi satusatunya gol Coutinho dari 16 penampilan bersama Liverpool pada semua kompetisi resmi musim ini. Grafik Pemain asal Brasil itu pun semakin menurun dengan puncaknya terjadi ketika The Reds berhadapan dengan Stoke City akhir pekan lalu. Meski tampil sejak kick-off , dia gagal memberikan kontribusi berarti, bahkan akurasi umpannya hanya 67%.
Catatan buruk tersebut jelas membuat suporter Liverpool sedikit cemas. Laga melawan Leicester City di King Power Stadium, dini hari nanti, diharapkan menjadi ajang yang tepat bagi Coutinho untuk menjawab semua kritik pedas. Jika Brendan Rodgers memainkan Coutinho, penampilan bagus wajib ditunjukkan agar kritik tidak muncul lagi.
Menghadapi Leicester, Mario Balotelli dan Mamadou Sakho masih diragukan tampil lantaran mengalami cedera paha. Meski tanpa sejumlah pemain penting, Rodgers tetap menargetkan kemenangan di King Power Stadium.
“Kami berada dalam momentum untuk meraih hasil bagus. Jelas kami harus meningkatkan kualitas permainan. Namun, yang paling penting tim ini harus memiliki kepercayaan diri. Dalam beberapa pertandingan terakhir, kepercayaan diri kami semakin membaik,” kata Rodgers, dilansir Soccerway .
Alimansyah
Kemampuan hebat Coutinho sebenarnya sempat terlihat ketika Liverpool mengalahkan Queens Park Rangers (QPR) 3-2, 19 Oktober lalu. Ketika itu pria asal Brasil tersebut menjadi inspirator tim dan turut menyumbangkan satu gol. Pergerakan Coutinho sepanjang pertandingan membuat barisan belakang QPR kesulitan berkoordinasi.
Sayang, gol di Loftus Road London tersebut rupanya menjadi satusatunya gol Coutinho dari 16 penampilan bersama Liverpool pada semua kompetisi resmi musim ini. Grafik Pemain asal Brasil itu pun semakin menurun dengan puncaknya terjadi ketika The Reds berhadapan dengan Stoke City akhir pekan lalu. Meski tampil sejak kick-off , dia gagal memberikan kontribusi berarti, bahkan akurasi umpannya hanya 67%.
Catatan buruk tersebut jelas membuat suporter Liverpool sedikit cemas. Laga melawan Leicester City di King Power Stadium, dini hari nanti, diharapkan menjadi ajang yang tepat bagi Coutinho untuk menjawab semua kritik pedas. Jika Brendan Rodgers memainkan Coutinho, penampilan bagus wajib ditunjukkan agar kritik tidak muncul lagi.
Menghadapi Leicester, Mario Balotelli dan Mamadou Sakho masih diragukan tampil lantaran mengalami cedera paha. Meski tanpa sejumlah pemain penting, Rodgers tetap menargetkan kemenangan di King Power Stadium.
“Kami berada dalam momentum untuk meraih hasil bagus. Jelas kami harus meningkatkan kualitas permainan. Namun, yang paling penting tim ini harus memiliki kepercayaan diri. Dalam beberapa pertandingan terakhir, kepercayaan diri kami semakin membaik,” kata Rodgers, dilansir Soccerway .
Alimansyah
(ars)