Merah Putih Kuasai Asia Tenggara
A
A
A
JAKARTA - Indonesia keluar sebagai juara umum Kejuaraan Klub Bridge Se-Asia Tenggara di Kuala Lumpur, Malaysia, 26-30 November 2014.
Pada kejuaraan bertajuk 36th ASEAN Bridge Club Championships itu, tim Merah Putih meraih 3 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu dari empat kategori yang dipertandingkan, seperti open team, ladies team, mixed team, youth team. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Ekawahyu Kasih menilai, keberhasilan menjadi juara umum menunjukkan dominasi bridge Indonesia di kawasan Asia Tenggara selama lebih dari 30 tahun.
Karena itu, Ekawahyu mengharapkan pemerintah, KOI, dan KONI selayaknya memperjuangkan cabang olahraga bridge bisa dipertandingkan di SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018 Indonesia. “Melalui cabor bridge, saya optimistis Indonesia setidaknya akan mendulang minimal 4 sampai 6 medali emas di SEA Games dan minimal 2 medali emas di Asian Games. Khusus untuk SEA Games 2017, kami sudah melobi beberapa negara ASEAN, seperti Timor Leste, Vietnam, Kamboja, Laos untuk mendukung bridge bisa dipertandingkan,” ujar Ekawahyu.
Medali emas pada open team diraih tim Pertamina EP setelah mengumpulkan total poin 50,60 VP. Tim yang diperkuat Beni J Ibradi, Franky Karwur, Noldy George, Taufik Asbi, dan Deje itu sukses mengandaskan tim Indonesia lain Syabas Energy (37,28 VP) dan Slam Hunter (30,78 VP).
Perolehan medali emas dari ladies team juga datang dari tim Pertamina EP yang diperkuat Lusje Olga Lusje O Bojoh, Joice Grace Tueje, Kristina Wahyu, Suci Amita Dewi, Rury Andhany, dan Conny F Sumampouw setelah menang 170-92 IMP atas Radiance (Singapura).
Sementara medali emas terakhir disumbangkan tim Pertamina EP dari mixed team yang diperkuat Lusye O Bojoh, Suci Amita Dewi, Taufik Asbi, dan Franky Karwur setelah mengandaskan 16 tim lain. Mereka total mengumpulkan 111,72 VP.
Raikhul amar
Pada kejuaraan bertajuk 36th ASEAN Bridge Club Championships itu, tim Merah Putih meraih 3 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu dari empat kategori yang dipertandingkan, seperti open team, ladies team, mixed team, youth team. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Ekawahyu Kasih menilai, keberhasilan menjadi juara umum menunjukkan dominasi bridge Indonesia di kawasan Asia Tenggara selama lebih dari 30 tahun.
Karena itu, Ekawahyu mengharapkan pemerintah, KOI, dan KONI selayaknya memperjuangkan cabang olahraga bridge bisa dipertandingkan di SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018 Indonesia. “Melalui cabor bridge, saya optimistis Indonesia setidaknya akan mendulang minimal 4 sampai 6 medali emas di SEA Games dan minimal 2 medali emas di Asian Games. Khusus untuk SEA Games 2017, kami sudah melobi beberapa negara ASEAN, seperti Timor Leste, Vietnam, Kamboja, Laos untuk mendukung bridge bisa dipertandingkan,” ujar Ekawahyu.
Medali emas pada open team diraih tim Pertamina EP setelah mengumpulkan total poin 50,60 VP. Tim yang diperkuat Beni J Ibradi, Franky Karwur, Noldy George, Taufik Asbi, dan Deje itu sukses mengandaskan tim Indonesia lain Syabas Energy (37,28 VP) dan Slam Hunter (30,78 VP).
Perolehan medali emas dari ladies team juga datang dari tim Pertamina EP yang diperkuat Lusje Olga Lusje O Bojoh, Joice Grace Tueje, Kristina Wahyu, Suci Amita Dewi, Rury Andhany, dan Conny F Sumampouw setelah menang 170-92 IMP atas Radiance (Singapura).
Sementara medali emas terakhir disumbangkan tim Pertamina EP dari mixed team yang diperkuat Lusye O Bojoh, Suci Amita Dewi, Taufik Asbi, dan Franky Karwur setelah mengandaskan 16 tim lain. Mereka total mengumpulkan 111,72 VP.
Raikhul amar
(bbg)