Terancam Retak
A
A
A
ROMA - Isu perpecahan dalam skuad Lazio mulai mencuat. Keretakan semakin nyata setelah Miroslave Klose menyatakan ketidaksukaan atas kepemimpinan Pelatih Stefano Pioli meski Lazio menang atas Varese 3-0 di kancah Coppa Italia di Olimpico Roma, Italia, dini hari kemarin.
Sebenarnya bukan hanya Klose yang menunjukkan sikap tidak suka terhadap pelatihnya. Dua pemain seperti Antonio Candreva dan Alvaro Gonzalez justru terlebih dahulu menyatakan sikap tegas tidak suka atas kebijakan pelatih berusia 49 tahun tersebut. Ketidaksukaan mereka karena kebijakan Pioli dalam melakukan beberapa perubahan untuk mendongkrak performa Lazio.
Perubahan merotasi pemain ini yang ditengarai menjadi penyebab keretakan tersebut. Maklum, pemain seperti Klose, Candreva, dan Gonzalez harus diparkir di bangku cadangan saat menghadapi Varese. Padahal, mereka adalah pemain andalan saat Edoardo Reja masih menjabat sebagai pelatih Lazio hingga Juni 2014.
Puncak keretakan terjadi ketika Klose duduk manis di bangku cadangan ketika timnya melibas Varese melalui gol bunuh diri Stefan Simic pada menit ke-24, Filip Dordevic (26) dan Felipe Anderson (80). Mantan striker tim nasional Jerman itu dikabarkan sangat kesal dengan keputusan sang pelatih tidak memasukkan namanya dalam pertandingan tersebut.
Padahal, Klose sudah sembuh dari cedera. Sikap Klose itu seakan melanjutkan sikap tidak suka yang ditunjukkan Candreva dan Gonzalez terlebih dahulu. Candreva kesal saat ditarik keluar Pioli ketika Lazio ditahan imbang Chievo 0-0 di kompetisi Seri A, Minggu (30/11). Gonzalez malah lebih parah lagi. Saking kesalnya sering dicadangkan Pioli, dirinya sampai meminta Lazio menjualnya.
Soal keputusan Pioli tidak mengikutsertakan Klose pada laga kontra Varese, mantan pelatih Bologna, Palermo, dan Parna itu punya alasan sendiri. Menurut Pioli, kondisi Klose kembali kurang fit. Dia lebih baik menyimpan Klose di pertandingan itu dan mempersiapkannya menghadapi Parma pada lanjutan Seri A, Minggu (7/12).
“Miro (sapaan akrab Klose), dia mengalami cedera punggung dalam latihan kemarin. Rasa sakitnya kambuh lagi, tapi saya berharap kondisinya segera membaik dan dia bisa dimainkan saat pertandingan mendatang. Bagi saya, dia adalah pemain penting dan pasti ingin terus bermain,” sebut Pioli, seperti dilansir Football Italia.
Dibandingkan membicarakan soal isu keretakan timnya, Pioli lebih senang memberikan pernyataan soal kemenangan timnya di Coppa Italia. Mantan pemain Juventus dan Fiorentina pada periode 1980-an itu mengaku senang melihat penampilan pemainnya di pertandingan Coppa meski mereka jarang mendapatkan kesempatan di laga sebelumnya.
“Para pemain tampil bagus. Banyak pemain yang jarang tampil, tapi mampu menunjukkan kualitas mereka dengan baik. Permainan sudah bagus, hanya kecepatan dan akurasi yang wajib dibenahi sedikit. Untuk selanjutnya, bukan tidak mungkin ada muka baru yang akan tampil bagus bersama Lazio,” tutur Pioli.
“Kami tidak boleh terlena. Kami harus jadikan hasil ini sebagai modal menjalani pertandingan berikutnya karena tidak akan mudah saat kami bertemu Parma. Kami akan menghadapi pertandingan sulit. Apalagi mereka pasti ingin mengincar poin penuh dari kami,”sambung pelatih kelahiran 20 Oktober 1965 tersebut. Sementara, Anderson mendukung kebijakan Pioli.
Gelandang asal Brasil itu menegaskan nyaman dengan pola yang diterapkan Pioli. “Pertama, saya senang karena saya bisa membantu tim. Saya juga senang untuk diriku sendiri karena dengan gol itu beban yang ada jadi berkurang. Saya selalu berusaha menjadi lebih baik dalam setiap sesi latihan. Bagi saya, setiap pemain wajib diberikan kesempatan bermain. Saya sudah menunggu itu sejak lama,” tutur gelandang berusia 21 tahun tersebut.
Decky irawan jasri
Sebenarnya bukan hanya Klose yang menunjukkan sikap tidak suka terhadap pelatihnya. Dua pemain seperti Antonio Candreva dan Alvaro Gonzalez justru terlebih dahulu menyatakan sikap tegas tidak suka atas kebijakan pelatih berusia 49 tahun tersebut. Ketidaksukaan mereka karena kebijakan Pioli dalam melakukan beberapa perubahan untuk mendongkrak performa Lazio.
Perubahan merotasi pemain ini yang ditengarai menjadi penyebab keretakan tersebut. Maklum, pemain seperti Klose, Candreva, dan Gonzalez harus diparkir di bangku cadangan saat menghadapi Varese. Padahal, mereka adalah pemain andalan saat Edoardo Reja masih menjabat sebagai pelatih Lazio hingga Juni 2014.
Puncak keretakan terjadi ketika Klose duduk manis di bangku cadangan ketika timnya melibas Varese melalui gol bunuh diri Stefan Simic pada menit ke-24, Filip Dordevic (26) dan Felipe Anderson (80). Mantan striker tim nasional Jerman itu dikabarkan sangat kesal dengan keputusan sang pelatih tidak memasukkan namanya dalam pertandingan tersebut.
Padahal, Klose sudah sembuh dari cedera. Sikap Klose itu seakan melanjutkan sikap tidak suka yang ditunjukkan Candreva dan Gonzalez terlebih dahulu. Candreva kesal saat ditarik keluar Pioli ketika Lazio ditahan imbang Chievo 0-0 di kompetisi Seri A, Minggu (30/11). Gonzalez malah lebih parah lagi. Saking kesalnya sering dicadangkan Pioli, dirinya sampai meminta Lazio menjualnya.
Soal keputusan Pioli tidak mengikutsertakan Klose pada laga kontra Varese, mantan pelatih Bologna, Palermo, dan Parna itu punya alasan sendiri. Menurut Pioli, kondisi Klose kembali kurang fit. Dia lebih baik menyimpan Klose di pertandingan itu dan mempersiapkannya menghadapi Parma pada lanjutan Seri A, Minggu (7/12).
“Miro (sapaan akrab Klose), dia mengalami cedera punggung dalam latihan kemarin. Rasa sakitnya kambuh lagi, tapi saya berharap kondisinya segera membaik dan dia bisa dimainkan saat pertandingan mendatang. Bagi saya, dia adalah pemain penting dan pasti ingin terus bermain,” sebut Pioli, seperti dilansir Football Italia.
Dibandingkan membicarakan soal isu keretakan timnya, Pioli lebih senang memberikan pernyataan soal kemenangan timnya di Coppa Italia. Mantan pemain Juventus dan Fiorentina pada periode 1980-an itu mengaku senang melihat penampilan pemainnya di pertandingan Coppa meski mereka jarang mendapatkan kesempatan di laga sebelumnya.
“Para pemain tampil bagus. Banyak pemain yang jarang tampil, tapi mampu menunjukkan kualitas mereka dengan baik. Permainan sudah bagus, hanya kecepatan dan akurasi yang wajib dibenahi sedikit. Untuk selanjutnya, bukan tidak mungkin ada muka baru yang akan tampil bagus bersama Lazio,” tutur Pioli.
“Kami tidak boleh terlena. Kami harus jadikan hasil ini sebagai modal menjalani pertandingan berikutnya karena tidak akan mudah saat kami bertemu Parma. Kami akan menghadapi pertandingan sulit. Apalagi mereka pasti ingin mengincar poin penuh dari kami,”sambung pelatih kelahiran 20 Oktober 1965 tersebut. Sementara, Anderson mendukung kebijakan Pioli.
Gelandang asal Brasil itu menegaskan nyaman dengan pola yang diterapkan Pioli. “Pertama, saya senang karena saya bisa membantu tim. Saya juga senang untuk diriku sendiri karena dengan gol itu beban yang ada jadi berkurang. Saya selalu berusaha menjadi lebih baik dalam setiap sesi latihan. Bagi saya, setiap pemain wajib diberikan kesempatan bermain. Saya sudah menunggu itu sejak lama,” tutur gelandang berusia 21 tahun tersebut.
Decky irawan jasri
(bbg)