Ahok Inginkan Stadion GBK di Bawah Kemenpora
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah berujar mengingini Stadion Gelora Bung Karno (GBK) diurus oleh Pemprov DKI Jakarta. Ternyata Ahok, sapaan akrab gubernur, mencabut keinginan tersebut.
Hal ini diungkapkannya saat menerima Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (8/12). "Ya saya pikir venue (arena) seperti Stadion utama GBK, semua memang harusnya dikelola pusat. Cuma tidak cocok kalau dibawah Sekneg (Sekretariat Negara). Itu biar di bawah Kemenpora aja. Nah, kalau soal properti, ruang hijaunya biar DKI yang rapikan," ujar Ahok.
Menurut Ahok jika di bawah Sekneg maka akan bingung pembagian kerjanya. Ahok mengaku hal ini sudah didukung juga oleh Kemenpora. "Kita (Kemenpora dan DKI) bisa atur bareng. Menpora juga akan bicara ke Pak Presiden usulkan di rapat kabinet," pungkasnya.
Menurut Ahok tak hanya stadion utama namun juga wisma atlet atau yang berhubungan dengan olahraga dipegang oleh Kemenpora."Tanah lahan hijau properti, DKI yang beresin. Simbol nasional, stadion besar, ada sejarahnya saya pikir di Kemenpora kalau kasih kita enggak cocok," tukasnya.
Hal ini diungkapkannya saat menerima Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (8/12). "Ya saya pikir venue (arena) seperti Stadion utama GBK, semua memang harusnya dikelola pusat. Cuma tidak cocok kalau dibawah Sekneg (Sekretariat Negara). Itu biar di bawah Kemenpora aja. Nah, kalau soal properti, ruang hijaunya biar DKI yang rapikan," ujar Ahok.
Menurut Ahok jika di bawah Sekneg maka akan bingung pembagian kerjanya. Ahok mengaku hal ini sudah didukung juga oleh Kemenpora. "Kita (Kemenpora dan DKI) bisa atur bareng. Menpora juga akan bicara ke Pak Presiden usulkan di rapat kabinet," pungkasnya.
Menurut Ahok tak hanya stadion utama namun juga wisma atlet atau yang berhubungan dengan olahraga dipegang oleh Kemenpora."Tanah lahan hijau properti, DKI yang beresin. Simbol nasional, stadion besar, ada sejarahnya saya pikir di Kemenpora kalau kasih kita enggak cocok," tukasnya.
(bbk)