Presiden Tenis Rusia Ajukan Banding

Rabu, 10 Desember 2014 - 17:17 WIB
Presiden Tenis Rusia Ajukan Banding
Presiden Tenis Rusia Ajukan Banding
A A A
MOSKOW - Presiden Tenis Rusia Shamil Tarpischev merasa sanksi yang diberikan padanya dari Asosiasi Tenis Wanita (WTA) teramat berat. Ia tidak boleh mendampingi petenis Rusia di seluruh pertandingan dan turnamen yang digelar WTA selama setahun.

Sanksi yang dijatuhkan ini terkait dengan ucapan berbau rasial dan menghina Williams Bersaudara. "Saya melihat kemungkinan akan mengajukan gugatan. Jika saya melakukan hal tersebut, saya harus melakukannya di pengadilan Amerika Serikat dimana saya bisa mengetahui atas dasar apa sanksi itu dijatuhkan pada saya," ucapnya dilansir reuters, Rabu (10/12).

Sekadar mengingatkan, ucapan hinaan Tarpischev ini keluar saat acara talk show di stasiun televisi Rusia, Oktober lalu. Saat itu ia tidak sendiri melainkan bersama mantan petenis Elena Dementieva.

Ketika Dimentieva ditanyakan bagaimana rasanya bermain dengan Williams bersaudara, Tarpischev menyelak dan mengatakan Williams Brother. Kata brother inilah yang memicu reaksi keras.

WTA pun langsung mengambil tindakan dengan menjatuhkan denda sebesar USD 25.000 atau Rp308 Juta. Bukan itu saja, Tarpischev dituntut meminta maaf pada Serena dan Venus Williams meski tidak mengurangi sanksi selama setahun.

Tarpischev secara resmi telah meminta maaf tapi ia tidak terima dengan hukuman yang diberikannya itu. Di sisi lain, kapten Piala Davis Rusia itu bingung kemana gugatan akan diajukan.

Gugatan ini ingin dilayangkan setelah Tarpischev mengaku tidak bersalah. Ia punya bukti setelah ahli linguistik mengatakan jika ucapannya tidak menghina atau melecehkan.

"Saya menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan mengirimkannya ke WTA tapi mereka tidak mau menerima. Federasi Tenis Internasional (ITF) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga mengatakan jika mereka tidak mau terlibat jauh dalam masalah ini. Saya yakin masalah ini sudah dibesar-besarkan," pungkas Tarpischev.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6964 seconds (0.1#10.140)