Simolodro Warning Manajemen Tak Cuci Tangan
A
A
A
MAGELANG - Kelompok suporter PPSM Magelang, Simolodro, mewarning manajemen tim musim 2014 tidak cuci tangan dari tanggung jawabnya masalah gaji pemain dan pelatih yang belum selesai. Sebab, nantinya
ini berdampak pada tim untuk musim 2015, yang akan membebani pada pengurus baru.
Pendiri dari Simolodro, Samsuri mengatakan, pihaknya juga akan mengupayakan agar manajemen tim musim 2014 secepatnya bertanggung jawab. Ia dan beberapa anggota lainnya pun sudah berencana untuk mendatangi kediaman pengurus tim tersebut.
''Gaji pemain dan pelatih yang belum terbayar ya tanggung jawabnya pada manajemen musim 2014. Ya pak Widarto (manajer) itu. Kita akan menghubunginya, selain itu juga akan langsung mendatangi rumahnya untuk meminta penjelasan,''kata dia, Kamis (11/12).
Dia berharap, secepatnya manajemen melunasi semua hak pemain dan pelatih yang belum selesai. Sebab, saat ini sudah semakin dekat dengan bergulirnya kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2015. Jika tidak terbayar, tim pun bisa terkena sanksi oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). ''Selain bisa terkena sanksi, juga akan membebani manajemen tim musim 2015 nanti kan,''tuturnya.
Setelah selesainya tunggakan gaji tersebut, tim pun diharapkan mulai awal Januari 2015 nanti sudah melakukan persiapan. Minimal, melakukan seleksi pemain yang akan mengisi skuad. Sebab, kompetisi kasta kedua Liga Indonesia ini kemungkinan sudah digulirkan pada awal Maret.
Selain itu pula, sebaiknya tim nantinya menggunakan lebih banyak diisi oleh putra daerah. Menurutnya, juga banyak pemain sepak bola muda yang ada di Kota maupun Kabupaten Magelang. Dan tim ini seharusnya bisa menjadi wadah bagi mereka yang berpotensi.
''Tak terkecuali dengan pelatih juga. Banyak pelatih-pelatih hebat yang lahir di Magelang. Seperti Widyantoro (pelatih Persis Solo) itu. Kalau kita menggunakan banyak pemain atau pelatih lokal kan bisa lebih menghemat anggaran. Misal saja kita tidak usah bingung menyewa mes karena pemain dan pelatih tinggal di rumah sendiri-sendiri,''tuturnya.
ini berdampak pada tim untuk musim 2015, yang akan membebani pada pengurus baru.
Pendiri dari Simolodro, Samsuri mengatakan, pihaknya juga akan mengupayakan agar manajemen tim musim 2014 secepatnya bertanggung jawab. Ia dan beberapa anggota lainnya pun sudah berencana untuk mendatangi kediaman pengurus tim tersebut.
''Gaji pemain dan pelatih yang belum terbayar ya tanggung jawabnya pada manajemen musim 2014. Ya pak Widarto (manajer) itu. Kita akan menghubunginya, selain itu juga akan langsung mendatangi rumahnya untuk meminta penjelasan,''kata dia, Kamis (11/12).
Dia berharap, secepatnya manajemen melunasi semua hak pemain dan pelatih yang belum selesai. Sebab, saat ini sudah semakin dekat dengan bergulirnya kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2015. Jika tidak terbayar, tim pun bisa terkena sanksi oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). ''Selain bisa terkena sanksi, juga akan membebani manajemen tim musim 2015 nanti kan,''tuturnya.
Setelah selesainya tunggakan gaji tersebut, tim pun diharapkan mulai awal Januari 2015 nanti sudah melakukan persiapan. Minimal, melakukan seleksi pemain yang akan mengisi skuad. Sebab, kompetisi kasta kedua Liga Indonesia ini kemungkinan sudah digulirkan pada awal Maret.
Selain itu pula, sebaiknya tim nantinya menggunakan lebih banyak diisi oleh putra daerah. Menurutnya, juga banyak pemain sepak bola muda yang ada di Kota maupun Kabupaten Magelang. Dan tim ini seharusnya bisa menjadi wadah bagi mereka yang berpotensi.
''Tak terkecuali dengan pelatih juga. Banyak pelatih-pelatih hebat yang lahir di Magelang. Seperti Widyantoro (pelatih Persis Solo) itu. Kalau kita menggunakan banyak pemain atau pelatih lokal kan bisa lebih menghemat anggaran. Misal saja kita tidak usah bingung menyewa mes karena pemain dan pelatih tinggal di rumah sendiri-sendiri,''tuturnya.
(aww)