Aero dan Agsa Masih Lapar Gelar

Jum'at, 12 Desember 2014 - 13:03 WIB
Aero dan Agsa Masih...
Aero dan Agsa Masih Lapar Gelar
A A A
JAKARTA - Aero Aswar dan Agsa Aswar yang tergabung dalam Tim BNI Jet Ski Indonesia ternyata masih lapar gelar. Padahal tahun ini prestasi kakak beradik ini terbilang sensasional setelah meraih gelar di tingkat internasional.

Aksi Aero dan Agsa ini dimulai dari Kejuaraan Dunia Endurance Mark Hahn 500km pada Februari. Saat itu Aero dan Agsa sukses keluar sebagai runners up.

Selang tujuh bulan, Aero dan Agsa lagi-lagi membuat kejutan dengan keluar sebagai juara umum di ajang serial balap US National Tour yang berlangsung enam seri. Tak tanggung-tanggung mereka berhasil merebut tiga gelar sekaligus di kelas Pro Runabout Open, Stock, dan Limeted.

Terakhir di Asian Beach Games (ABG) 2014 di Phuket, Thailand, di mana keduanya mampu memenuhi target dua emas. Artinya, Aero dan Agsa sudah kenyang dengan prestasi yang mereka dapat sepanjang tahun ini. Namun demikian, mereka masih lapar akan kemenangan.

"Saya tidak ingin berhenti meraih kesuksesan. Ada satu obsesi pada tahun depan, yakni keluar sebagai juara di World Cup di Pattaya dan mempertahankan peringkat satu dunia," jelas Aero, saat ditemui di sela-sela acara konferensi pers kepada Sindonews, Jumat (12/12).

Pejetski yang masih berusia 19 tahun itu menambahkan bahwa setiap balapan selalu ada risikonya, tapi tujuannya hanya satu yakni memenangkan setiap balapan. "Resiko balapan pasti ada, bahkan saya sering memberikan pesan kepada adik saya (Agsa) bahwa jangan pernah berpikir bagaimaba menguber lawan. Tapi bagaimana dia bisa memenangkan balapan," tambahnya.

Di tempat sama, Fully Aswar selaku manajer mengakui peran bank BUMN sangat besar dalam melambungkan popularitas jet ski Indonesia di kancah dunia. Guna meneruskan pencapaian ini, ayah Aero dan Agsa itu akan meningkatkan kerjasama dan berharap bisa membuat manajemen profesional sebagaimana tim di Kejuaraan Dunia.

"Harapan tentu meningkatkan kerjasama. Saya merasa sudah waktunya kami punya manajemen profesionao sebagaimana tim lainnya di Kejuaraan Dunia. Mungkin tak sebesar dan tak sesolid tim balap MotoGP dan Formula 1, tapi trennya sudah mengarah ke sana.

Terlebih Aero dan Agsa telah bergabung dengan tim pabrikan Yamaha yang secara khusus tekanan lebih ketat, karena tim ditangani secara khusus maka segala sesuatunya terbagi tugasnya dengan profesional," timpal Fully.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7029 seconds (0.1#10.140)