Bukan Unggulan
A
A
A
LONDON - Reputasi ternyata tidak cukup memasukkan nama sejumlah klub elite Eropa ke daftar unggulan drawing fase knock-out Liga Europa. Akibatnya, beberapa final ideal terancam tercipta pada babak 32 besar.
Tim papan atas Benua Biru yang tidak masuk daftar unggulkan, antara lain Liverpool, AS Roma, Tottenham Hotspur, Ajax Amsterdam, Glasgow Celtic, hingga sang juara bertahan Sevilla. Situasi serbasulit seperti itu tercipta karena pencapaian yang kurang bagus ketika bertarung fase grup Liga Europa atau hanya mampu menghasilkan poin minimalis saat finis di posisi 3 fase grup Liga Champions.
Dengan sejumlah tim papan atas Eropa lain, seperti Inter Milan, Napoli, Everton, Fiorentina, Athletic Bilbao, Sporting Lisbon masuk daftar unggulan; maka kemungkinan terciptanya final-final ideal pada babak 32 besar terbentang luas di depan mata. Bisa jadi, Liverpool atau Tottenham akan bertemu Inter, Napoli, atau Bilbao.
Begitu pula dengan Roma yang bisa menghadapi Everton atau Borussia Moenchengladbach. Namun, yang paling menarik dari skenario itu adalah kemungkinan bertemunya Liverpool dengan Napoli. Sebab, kedua tim memiliki kedekatan, yaitu dari keberadaan Rafael Benitez.
Benitez, yang kini menukangi I Partenopei, merupakan pelatih yang sangat dihormati fans Liverpool. Benitez, yang selama enam musim menukangi Liverpool, terbilang sukses meninggalkan kenangan manis bagi suporter The Reds. Tercatat, ada empat trofi yang berhasil diberikan Benitez untuk Liverpool, salah satunya Liga Champions 2004/2005.
”Tidak masalah siapa lawan kami pada babak selanjutnya. Kami siap menghadapi siapa pun. Para pemain mengerti target di kompetisi ini. Kami ingin mencapai fase sejauh mungkin. Juara menjadi salah satu opsi masuk akan yang bisa diperjuangkan para pemain,” ujar Benitez, dikutip Football Italia. Terlepas dari semua kemungkinan pertemuan tim-tim papan atas pada fase knock-out, perasaan semringah justru dirasakan juru latih Sevilla, Unay Emery.
Berstatus sebagai juara bertahan, Los Rojiblancosakhirnya bisa meloloskan diri dari lubang jarum setelah dipaksa melakoni laga hidup-mati kontra wakil Kroasia, HNK Rijeka, di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, dini hari kemarin. Sevilla akhirnya lolos dengan statusrunner-upGrup G menemani Feyenoord Rotterdam setelah menang 1-0.
”Kami sangat puas dengan hasil ini karena saya sangat paham perlu perjuangan keras untuk lolos dari persaingan. Ini adalah pelajaran berharga bagi kami. Kami harus memiliki kerendahan hati dan wajib menghormati setiap lawan tanding kami,” ungkap Emery, dilansir goal.com.
”Meski kami bersusah payah, saya tetap sangat senang dengan performa kami di Liga Europa musim ini. Ke depan kami akan melakukan beberapa pembenahan. Terlebih kami akan lebih memfokuskan diri dengan melakukan beberapa pembenahan di sektor tengah,” pungkas mantan pelatih Valencia tersebut.
Decky irawan jasri
Tim papan atas Benua Biru yang tidak masuk daftar unggulkan, antara lain Liverpool, AS Roma, Tottenham Hotspur, Ajax Amsterdam, Glasgow Celtic, hingga sang juara bertahan Sevilla. Situasi serbasulit seperti itu tercipta karena pencapaian yang kurang bagus ketika bertarung fase grup Liga Europa atau hanya mampu menghasilkan poin minimalis saat finis di posisi 3 fase grup Liga Champions.
Dengan sejumlah tim papan atas Eropa lain, seperti Inter Milan, Napoli, Everton, Fiorentina, Athletic Bilbao, Sporting Lisbon masuk daftar unggulan; maka kemungkinan terciptanya final-final ideal pada babak 32 besar terbentang luas di depan mata. Bisa jadi, Liverpool atau Tottenham akan bertemu Inter, Napoli, atau Bilbao.
Begitu pula dengan Roma yang bisa menghadapi Everton atau Borussia Moenchengladbach. Namun, yang paling menarik dari skenario itu adalah kemungkinan bertemunya Liverpool dengan Napoli. Sebab, kedua tim memiliki kedekatan, yaitu dari keberadaan Rafael Benitez.
Benitez, yang kini menukangi I Partenopei, merupakan pelatih yang sangat dihormati fans Liverpool. Benitez, yang selama enam musim menukangi Liverpool, terbilang sukses meninggalkan kenangan manis bagi suporter The Reds. Tercatat, ada empat trofi yang berhasil diberikan Benitez untuk Liverpool, salah satunya Liga Champions 2004/2005.
”Tidak masalah siapa lawan kami pada babak selanjutnya. Kami siap menghadapi siapa pun. Para pemain mengerti target di kompetisi ini. Kami ingin mencapai fase sejauh mungkin. Juara menjadi salah satu opsi masuk akan yang bisa diperjuangkan para pemain,” ujar Benitez, dikutip Football Italia. Terlepas dari semua kemungkinan pertemuan tim-tim papan atas pada fase knock-out, perasaan semringah justru dirasakan juru latih Sevilla, Unay Emery.
Berstatus sebagai juara bertahan, Los Rojiblancosakhirnya bisa meloloskan diri dari lubang jarum setelah dipaksa melakoni laga hidup-mati kontra wakil Kroasia, HNK Rijeka, di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, dini hari kemarin. Sevilla akhirnya lolos dengan statusrunner-upGrup G menemani Feyenoord Rotterdam setelah menang 1-0.
”Kami sangat puas dengan hasil ini karena saya sangat paham perlu perjuangan keras untuk lolos dari persaingan. Ini adalah pelajaran berharga bagi kami. Kami harus memiliki kerendahan hati dan wajib menghormati setiap lawan tanding kami,” ungkap Emery, dilansir goal.com.
”Meski kami bersusah payah, saya tetap sangat senang dengan performa kami di Liga Europa musim ini. Ke depan kami akan melakukan beberapa pembenahan. Terlebih kami akan lebih memfokuskan diri dengan melakukan beberapa pembenahan di sektor tengah,” pungkas mantan pelatih Valencia tersebut.
Decky irawan jasri
(bbg)