Andalkan Tim Utama
A
A
A
LONDON - Pelatih Chelsea Jose Mourinho mengaku meminta sogokan dari Ruben Loftus- Cheek setelah memberi gelandang akademi itu debut di tim utama. Namun, dia kemungkinan tidak mengambil kebijakan serupa saat pasukannya meladeni Hull City di Stamford Bridge hari ini.
Mourinho menurunkan Loftus- Cheek pada beberapa menit terakhir laga melawan Sporting Lisbon di Liga Champions, Rabu (10/12). ”Saya meminta botol anggur merah. Loftus-Cheek menyanggupi, maka saya memainkannya,” katanya, dikutip Evening Standard. Nakhoda asal Portugal itu boleh bermurah hati karena posisi timnya sudah unggul dan memastikan tiket 16 besar Liga Champions.
Namun, dia hampir pasti tidak akan bersikap sama kepada pemain muda lain. Mourinho mengindikasikan bakal menurunkan tim utama demi menggenggam tiga angka dari Hull. Sebab, apa pun bisa terjadi di Liga Primer. Chelsea memang terus bertengger di puncak klasemen sejak pekan pertama sampai sekarang.
Namun, hasil negatif 1-2 dari Newcastle United pekan lalu cuma membuat mereka keunggulan atas rival terdekat menjadi tiga angka. Artinya, The Blues tidak boleh terpeleset lagi jika ingin berada di atas pesaing.
”Penting untuk menang lagi karena kami ingin ada di posisi teratas Liga Primer pada akhir musim. Anda lihat betapa dekat Manchester City saat ini. Mereka terus mengekori sekalipun kami sempat tidak terkalahkan. Jadi, kami harus melakukannya (mencatat rekor tidak terkalahkan) lagi,” ucap bek Chelsea Gary Cahill.
Pengalaman masa lalu mendukung Mourinho agar tetap serius di Liga Primer. Kisah Arsenal musim lalu merupakan contohnya. The Gunnersmenjadi favorit juara lantaran mendominasi kompetisi selama 20 pekan. Tapi pada akhirnya mereka terdampar di posisi 4. Hal serupa dialami Liverpool pada periode yang sama. Klub Merseyside tersebut berkuasa mulai pekan ke-32.
Namun, mereka cuma jadi runner-up ketika kompetisi selesai. Chelsea turut merasakan hal serupa pada 2013/2014 dan 2012/2013. Mereka pernah beberapa pekan memuncaki klasemen, tapi tetap saja gagal juara. Inilah yang wajib diwaspadai Chelsea. Mereka harus sadar belum sepenuhnya memenangi kompetisi, terlebih dengan Man City sebagai pesaing terkuat.
Man City sudah dua kali menciptakan mukjizat. Mereka memenangi edisi 2013/2014 meski performa tim labil. Jelang akhir kompetisi, Man City sukses menyalip Liverpool. Paling fenomenal prestasi mereka pada 2011/2012. Ketika itu peluang The Citizens sangat kecil karena terpaut sampai dua digit dari Manchester United.
Namun, mereka bisa memangkas jarak dan akhirnya menyalip rival sekota. Karena itulah, Chelsea harus berhati-hati. ”Sangat sulit menyudahi musim tanpa kalah. Tapi, kami masih unggul tiga angka dengan banyak pertandingan tersisa,” pungkas Cahill.
M Mirza
Mourinho menurunkan Loftus- Cheek pada beberapa menit terakhir laga melawan Sporting Lisbon di Liga Champions, Rabu (10/12). ”Saya meminta botol anggur merah. Loftus-Cheek menyanggupi, maka saya memainkannya,” katanya, dikutip Evening Standard. Nakhoda asal Portugal itu boleh bermurah hati karena posisi timnya sudah unggul dan memastikan tiket 16 besar Liga Champions.
Namun, dia hampir pasti tidak akan bersikap sama kepada pemain muda lain. Mourinho mengindikasikan bakal menurunkan tim utama demi menggenggam tiga angka dari Hull. Sebab, apa pun bisa terjadi di Liga Primer. Chelsea memang terus bertengger di puncak klasemen sejak pekan pertama sampai sekarang.
Namun, hasil negatif 1-2 dari Newcastle United pekan lalu cuma membuat mereka keunggulan atas rival terdekat menjadi tiga angka. Artinya, The Blues tidak boleh terpeleset lagi jika ingin berada di atas pesaing.
”Penting untuk menang lagi karena kami ingin ada di posisi teratas Liga Primer pada akhir musim. Anda lihat betapa dekat Manchester City saat ini. Mereka terus mengekori sekalipun kami sempat tidak terkalahkan. Jadi, kami harus melakukannya (mencatat rekor tidak terkalahkan) lagi,” ucap bek Chelsea Gary Cahill.
Pengalaman masa lalu mendukung Mourinho agar tetap serius di Liga Primer. Kisah Arsenal musim lalu merupakan contohnya. The Gunnersmenjadi favorit juara lantaran mendominasi kompetisi selama 20 pekan. Tapi pada akhirnya mereka terdampar di posisi 4. Hal serupa dialami Liverpool pada periode yang sama. Klub Merseyside tersebut berkuasa mulai pekan ke-32.
Namun, mereka cuma jadi runner-up ketika kompetisi selesai. Chelsea turut merasakan hal serupa pada 2013/2014 dan 2012/2013. Mereka pernah beberapa pekan memuncaki klasemen, tapi tetap saja gagal juara. Inilah yang wajib diwaspadai Chelsea. Mereka harus sadar belum sepenuhnya memenangi kompetisi, terlebih dengan Man City sebagai pesaing terkuat.
Man City sudah dua kali menciptakan mukjizat. Mereka memenangi edisi 2013/2014 meski performa tim labil. Jelang akhir kompetisi, Man City sukses menyalip Liverpool. Paling fenomenal prestasi mereka pada 2011/2012. Ketika itu peluang The Citizens sangat kecil karena terpaut sampai dua digit dari Manchester United.
Namun, mereka bisa memangkas jarak dan akhirnya menyalip rival sekota. Karena itulah, Chelsea harus berhati-hati. ”Sangat sulit menyudahi musim tanpa kalah. Tapi, kami masih unggul tiga angka dengan banyak pertandingan tersisa,” pungkas Cahill.
M Mirza
(bbg)