Langkah Mundur
A
A
A
MADRID - Barcelona harus bersiap gagal menduduki takhta Primera Liga 2014/2015. Klub Katalan tersebut mendapat pertanda buruk berupa kegagalan menaklukkan tuan rumah Getafe.
El Azulgrana harus puas bermain 0-0, Sabtu (13/12). Hasil ini membuat anak asuh Luis Enrique mengoleksi 35 angka pada 15 pertandingan. Mereka berada empat poin di belakang pemimpin klasemen Real Madrid. Melebarnya jarak ketertinggalan ini menciptakan kekhawatiran di kubu Barcelona, apalagi mereka tidak didukung sejarah.
Sejak Getafe promosi ke Primera Liga musim 2004/2005, gelar Negeri Matador selalu lepas setiap kali mereka tidak mampu membawa pulang tiga poin dari Coliseum Alfonso Perez. Peristiwa tersebut terjadi tiga kali. Musim 2006/2007, Barcelona ditahan Getafe 1-1.
Lionel Messi dkk kemudian menderita kekalahan 0-2 pada 2007/2008. Mereka juga takluk 0-1 di 2011/2012. Madrid yang sukses mengoptimalkan tiga keterpurukan Barcelona itu untuk merebut mahkota Primera Liga. ”Tentu kami khawatir dengan defisit empat poin. Perjuangan kami mengejar Madrid semakin sulit, walau sisa pertandingan masih banyak,” tandas gelandang Barcelona Sergio Busquets, dikutip AS.
Barcelona patut cemas. Upaya Luis Enrique mengembalikan dominasi selepas era emas Pep Guardiola-Tito Vilanova sejauh ini belum terlihat keberhasilannya. Kontribusi pemain yang baru direkrut mencakup Luis Suarez, Ivan Rakitic, Jeremy Mathieu, Claudio Bravo, Thomas Vermaelen, dan Marc-Andre ter Stegen, pun minim.
Sebaliknya, Madrid menunjukkan kematangan sehabis meraih gelar Piala/Liga Champions kesepuluh musim lalu. Pasukan Carlo Ancelotti membukukan 20 kemenangan beruntun di seluruh kompetisi. ”Kegagalan menaklukkan Getafe merupakan langkah mundur. Namun, kredit patut diberikan pada Getafe. Mereka tampil disiplin menahan gempuran kami,” ungkap kapten Barcelona Xavi Hernandez.
Dengan Madrid terbang ke Maroko untuk mengikuti Piala Dunia Antarklub, Barcelona kini wajib menumbangkan Cordoba, Minggu (21/12), demi memangkas jarak. Mereka tidak boleh terpeleset lagi jika enggan menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru dalam suasana murung sebelum kembali berkompetisi pada akhir pekan pertama Januari.
Pada laga itu Enrique berharap Neymar sudah pulih. Striker asal Brasil ini berhalangan merumput di Coliseum Alfonso Perez akibat gangguan engkel.
Harley Ikhsan
El Azulgrana harus puas bermain 0-0, Sabtu (13/12). Hasil ini membuat anak asuh Luis Enrique mengoleksi 35 angka pada 15 pertandingan. Mereka berada empat poin di belakang pemimpin klasemen Real Madrid. Melebarnya jarak ketertinggalan ini menciptakan kekhawatiran di kubu Barcelona, apalagi mereka tidak didukung sejarah.
Sejak Getafe promosi ke Primera Liga musim 2004/2005, gelar Negeri Matador selalu lepas setiap kali mereka tidak mampu membawa pulang tiga poin dari Coliseum Alfonso Perez. Peristiwa tersebut terjadi tiga kali. Musim 2006/2007, Barcelona ditahan Getafe 1-1.
Lionel Messi dkk kemudian menderita kekalahan 0-2 pada 2007/2008. Mereka juga takluk 0-1 di 2011/2012. Madrid yang sukses mengoptimalkan tiga keterpurukan Barcelona itu untuk merebut mahkota Primera Liga. ”Tentu kami khawatir dengan defisit empat poin. Perjuangan kami mengejar Madrid semakin sulit, walau sisa pertandingan masih banyak,” tandas gelandang Barcelona Sergio Busquets, dikutip AS.
Barcelona patut cemas. Upaya Luis Enrique mengembalikan dominasi selepas era emas Pep Guardiola-Tito Vilanova sejauh ini belum terlihat keberhasilannya. Kontribusi pemain yang baru direkrut mencakup Luis Suarez, Ivan Rakitic, Jeremy Mathieu, Claudio Bravo, Thomas Vermaelen, dan Marc-Andre ter Stegen, pun minim.
Sebaliknya, Madrid menunjukkan kematangan sehabis meraih gelar Piala/Liga Champions kesepuluh musim lalu. Pasukan Carlo Ancelotti membukukan 20 kemenangan beruntun di seluruh kompetisi. ”Kegagalan menaklukkan Getafe merupakan langkah mundur. Namun, kredit patut diberikan pada Getafe. Mereka tampil disiplin menahan gempuran kami,” ungkap kapten Barcelona Xavi Hernandez.
Dengan Madrid terbang ke Maroko untuk mengikuti Piala Dunia Antarklub, Barcelona kini wajib menumbangkan Cordoba, Minggu (21/12), demi memangkas jarak. Mereka tidak boleh terpeleset lagi jika enggan menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru dalam suasana murung sebelum kembali berkompetisi pada akhir pekan pertama Januari.
Pada laga itu Enrique berharap Neymar sudah pulih. Striker asal Brasil ini berhalangan merumput di Coliseum Alfonso Perez akibat gangguan engkel.
Harley Ikhsan
(ftr)