Negeri Gajah Putih di Atas Angin
A
A
A
BANGKOK - Thailand semakin diunggulkan untuk meraih Piala AFF 2014. Negeri Gajah Putih memukul Malaysia 2-0 pada pertemuan pertama final Piala AFF di Stadion Rajamangala, Bangkok, tadi malam.
Walau begitu, Malaysia dipastikan tampil ngotot pada leg kedua di Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur, Sabtu (20/12). Tampil di hadapan ribuan pendukungnya, Thailand bermain penuh percaya diri. Berkali- kali pasukan Kiatisuk Senamuang tersebut mengancam jala Malaysia.
Sigapnya pertahanan Harimau Malaya julukan Malaysia dan buruknya penyelesaian akhir membuat Thailand harus puas mengakhiri babak pertama 0-0. Pada laga yang ditayangkan MNC Sports itu, Thailand akhirnya bisa memecah kebuntuan pada menit ke-70 dari titik penalti. Bek Malaysia Fadhli Shas melanggar Adisak Kraisorn di kotak terlarang.
Tak pelak wasit Valentin Kovalenko (Uzbekistan) menunjuk titik putih. Sang eksekutor, Charyl Chappuis menjalankan tugasnya dengan sempurna. Thailand unggul 1-0. Tak berselang lama, Thailand sukses menggandakan keunggulan. Kroekrit Thaweekarn yang menerima umpan dari Chanathip Songkrasin pun menjebol gawang Harimau Malaya.
“Perjuangan kami belum berakhir. Kami masih harus terbang ke Kuala Lumpur dan merebut gelar di sana,” ujar Kiatisuk kepada situs resmi Piala AFF. Kiatisuk yang merasakan tiga kali manisnya gelar turnamen ini sebagai pemain menyadari Malaysia bakal menggila di leg kedua. “Tak ada pilihan. Kami harus bermain sangat baik di Bukit Jalil,” imbuhnya.
Untuk mengamankan gelar Piala AFF 2014, Thailand minimal tidak kalah dengan margin lebih dari satu gol. Jika Thailand berhasil merebut titel juara, Negeri Gajah Putih akan menyamai Singapura sebagai pemilik trofi terbanyak dengan empat gelar. Thailand berjaya di Piala AFF pada edisi 1996, 2000, dan 2002.
Sementara itu, Nakhoda Malaysia Dollah Salleh optimistis bisa membalikkan kekalahan di pertemuan kedua di Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur, Sabtu (20/12). Harimau Malaya melangkah ke final sebagai underdog. Maklum, pada leg I semifinal Malaysia menyerah 1-2 dari Vietnam. Pada pertemuan kedua di Hanoi, Harimau Malaya unggul 4-2 dan melangkah ke final dengan agregat 5-4.
“Kami akan all-out demi meraih kemenangan,” ungkap Salleh. Dia mengatakan, penyebab kekalahan di pertemuan pertama adalah buruknya pertahanan Malaysia setelah berlaga 70 menit. “Penalti itu merusak segalanya. Kami akan mengeluarkan 200% kekuatan tim dan saya yakin kami memiliki peluang (menang) di Bukit Jalil,” kata Salleh. Malaysia terakhir berjaya di Piala AFF pada 2010. Saat itu Malaysia menaklukkan Indonesia 4-2 secara agregat.
Raikhul amar
Walau begitu, Malaysia dipastikan tampil ngotot pada leg kedua di Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur, Sabtu (20/12). Tampil di hadapan ribuan pendukungnya, Thailand bermain penuh percaya diri. Berkali- kali pasukan Kiatisuk Senamuang tersebut mengancam jala Malaysia.
Sigapnya pertahanan Harimau Malaya julukan Malaysia dan buruknya penyelesaian akhir membuat Thailand harus puas mengakhiri babak pertama 0-0. Pada laga yang ditayangkan MNC Sports itu, Thailand akhirnya bisa memecah kebuntuan pada menit ke-70 dari titik penalti. Bek Malaysia Fadhli Shas melanggar Adisak Kraisorn di kotak terlarang.
Tak pelak wasit Valentin Kovalenko (Uzbekistan) menunjuk titik putih. Sang eksekutor, Charyl Chappuis menjalankan tugasnya dengan sempurna. Thailand unggul 1-0. Tak berselang lama, Thailand sukses menggandakan keunggulan. Kroekrit Thaweekarn yang menerima umpan dari Chanathip Songkrasin pun menjebol gawang Harimau Malaya.
“Perjuangan kami belum berakhir. Kami masih harus terbang ke Kuala Lumpur dan merebut gelar di sana,” ujar Kiatisuk kepada situs resmi Piala AFF. Kiatisuk yang merasakan tiga kali manisnya gelar turnamen ini sebagai pemain menyadari Malaysia bakal menggila di leg kedua. “Tak ada pilihan. Kami harus bermain sangat baik di Bukit Jalil,” imbuhnya.
Untuk mengamankan gelar Piala AFF 2014, Thailand minimal tidak kalah dengan margin lebih dari satu gol. Jika Thailand berhasil merebut titel juara, Negeri Gajah Putih akan menyamai Singapura sebagai pemilik trofi terbanyak dengan empat gelar. Thailand berjaya di Piala AFF pada edisi 1996, 2000, dan 2002.
Sementara itu, Nakhoda Malaysia Dollah Salleh optimistis bisa membalikkan kekalahan di pertemuan kedua di Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur, Sabtu (20/12). Harimau Malaya melangkah ke final sebagai underdog. Maklum, pada leg I semifinal Malaysia menyerah 1-2 dari Vietnam. Pada pertemuan kedua di Hanoi, Harimau Malaya unggul 4-2 dan melangkah ke final dengan agregat 5-4.
“Kami akan all-out demi meraih kemenangan,” ungkap Salleh. Dia mengatakan, penyebab kekalahan di pertemuan pertama adalah buruknya pertahanan Malaysia setelah berlaga 70 menit. “Penalti itu merusak segalanya. Kami akan mengeluarkan 200% kekuatan tim dan saya yakin kami memiliki peluang (menang) di Bukit Jalil,” kata Salleh. Malaysia terakhir berjaya di Piala AFF pada 2010. Saat itu Malaysia menaklukkan Indonesia 4-2 secara agregat.
Raikhul amar
(bbg)