Malaysia Berharap Keajaiban
A
A
A
MALAYSIA - Tim nasional Malaysia tengah memburu keajaiban ketiga pada legkedua final Piala AFF 2014 di Stadion Bukit Jalil nanti malam.
Tertinggal 0-2 dari Thailand pada pertemuan pertama, pasukan Dollah Saleh belum mengibarkan bendera putih. ”Kami memiliki dua kali kondisi, di mana tim ini bisa bangkit dan meraih kemenangan. Saat melawan Singapura, berapa menit waktu tersisa? Kami hampir tersingkir, tapi kemudian lolos,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin.
Langkah Malaysia sampai ke final Piala AFF 2014, memang seperti dipenuhi keajaiban. Diawali dari fase Grup B, saat mereka nyaris tersingkir pada fase awal. Keajaiban itu datang di laga hidup mati melawan tuan rumah Singapura.
Membutuhkan kemenangan, Indra Putra Mahayuddin dkk masih dipaksa bermain imbang 1-1 sampai menit ke-90, tapi mereka mendapatkan penalti pada menit ke-93 untuk unggul 2-1, dan gol pada menit ke-95 sekaligus menyingkirkan mimpi Singapura ke babak selanjutnya.
Keajaiban itu kemudian kembali menghampiri mereka pada semifinal. Tertinggal 1-2 dari Vietnam di Stadion Sah Alam, mereka bisa bangkit saat bertandang ke My Dinh, National Stadium. Punggawa Harimau Malaya tetap tampil luar biasa dan mengandaskan tuan rumah 4-2. Masalahnya, Thailand tahun ini sangat berbeda. Mereka berada di bawah seorang pelatih yang tahu betul filosofi bermain dan mendapat kepercayaan luar biasa dari pemain, federasi, dan suporter. Dia adalah Kiatisuk Senamuang.
”Kami ingin mengakhiri 12 tahun paceklik gelar. Kami tinggal berjarak dua pertandingan lagi untuk menjadi juara. Akan ada 50.000 suporter yang mendukung kami,” kata Kiatisuk, dikutip dari Bangkok Post.
Ma’ruf
Tertinggal 0-2 dari Thailand pada pertemuan pertama, pasukan Dollah Saleh belum mengibarkan bendera putih. ”Kami memiliki dua kali kondisi, di mana tim ini bisa bangkit dan meraih kemenangan. Saat melawan Singapura, berapa menit waktu tersisa? Kami hampir tersingkir, tapi kemudian lolos,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin.
Langkah Malaysia sampai ke final Piala AFF 2014, memang seperti dipenuhi keajaiban. Diawali dari fase Grup B, saat mereka nyaris tersingkir pada fase awal. Keajaiban itu datang di laga hidup mati melawan tuan rumah Singapura.
Membutuhkan kemenangan, Indra Putra Mahayuddin dkk masih dipaksa bermain imbang 1-1 sampai menit ke-90, tapi mereka mendapatkan penalti pada menit ke-93 untuk unggul 2-1, dan gol pada menit ke-95 sekaligus menyingkirkan mimpi Singapura ke babak selanjutnya.
Keajaiban itu kemudian kembali menghampiri mereka pada semifinal. Tertinggal 1-2 dari Vietnam di Stadion Sah Alam, mereka bisa bangkit saat bertandang ke My Dinh, National Stadium. Punggawa Harimau Malaya tetap tampil luar biasa dan mengandaskan tuan rumah 4-2. Masalahnya, Thailand tahun ini sangat berbeda. Mereka berada di bawah seorang pelatih yang tahu betul filosofi bermain dan mendapat kepercayaan luar biasa dari pemain, federasi, dan suporter. Dia adalah Kiatisuk Senamuang.
”Kami ingin mengakhiri 12 tahun paceklik gelar. Kami tinggal berjarak dua pertandingan lagi untuk menjadi juara. Akan ada 50.000 suporter yang mendukung kami,” kata Kiatisuk, dikutip dari Bangkok Post.
Ma’ruf
(ars)