Momentum Bangkit
A
A
A
MILAN - Harapan besar Inter Milan bangkit diutarakan el capitan Andrea Ranocchia. Dia mengharapkan timnya bangkit saat menjamu Lazio di Giuseppe Meazza, Milan, Italia, dini hari nanti.
Mereka menginginkan tiga angka sebagai kado manis pada pengujung tahun ini. Pemintaan Ranocchia bisa dimaklumi karena performa I Nerazzurri jauh dari harapan tahun ini. Fakta itu bisa dilihat dari catatan penampilan Inter di 15 pertandingan di kancah Seri A.
Inter hanya mencatat 5 kemenangan, 5 imbang, dan 5 kali kalah. Hasil itu membuat Inter melorot ke peringkat 15 di klasemen sementara dengan koleksi 20 poin. Kondisi itu membuat skuad Inter tidak kondusif. Puncaknya terjadi peralihan nakhoda dari tangan Walter Mazzarri ke Roberto Mancini.
Sayangnya, peralihan itu belum juga mengangkat pamor I Nerazzurri. Dari enam penampilan Inter di bawah kendali Mancini, baru dua kali Inter mengemas kemenangan. Sementara sisanya 2 imbang dan 2 kali kalah.
Akan tetapi, Inter punya modal bagus sebelum ditantang Lazio. Mereka berhasil menundukkan Chievo Verona dua gol tanpa balas di kandang lawan, Selasa (16/12). Hasil positif itu yang diharapkan Ranocchia bisa menjadi langkah awal kebangkitan I Nerazzurri memperbaiki posisi mereka di papan klasemen Seri A.
“Sangat penting meraih kemenangan di Bentegodi (markas Chievo). Kami tidak boleh lengah melakukannya. Saat melawan Lazio, kami wajib menjaga momentum serta kontinuitas untuk meraih hasil positif. Apalagi, pertandingan ini adalah laga terakhir tahun ini,” ungkap Ranocchia, dilansir Soccerway.
“Kami pun butuh waktu bersama Mancini. Kami butuh beberapa bulan bisa mempelajari semua ide yang disampaikannya. Namun, saya jujur mengatakan bahwa kami mengalami perkembangan dari pertandingan ke pertandingan berikutnya,” tutur pemain belakang berusia 26 tahun itu.
Namun, Inter tetap tidak boleh lengah, apalagi lawan yang dihadapi memiliki puncak tren positif dari lima pertemuan terakhir kedua tim. Lazio berhasil mengantongi empat kemenangan secara beruntun sebelum akhirnya pecah pada pertemuan terakhir, yaitu saat Inter menggasak Lazio 4-1 pada 11 Mei 2014.
Selain itu, Lazio pun jauh lebih baik dibandingkan Inter di klasemen sementara. Jika Inter terjerembab di posisi 15, Lazio mantap di posisi 4 klasemen sementara dengan torehan 26 poin. Kehebatan Lazio lainnya adalah tim besutan Stefano Pioli berhasil meraih hasil sempurna di tiga pertandingan terakhir, baik di Seri A ataupun Coppa Italia.
Mereka menggilas Verese tiga gol tanpa balas di ajang Coppa Italia, Selasa (2/12), kemudian menundukkan Parma, 3-1, Minggu (7/12), dan membekuk Atalanta, 3-0, Minggu (14/12) di Seri A. Hasil apik yang ditunjukkan Lazio membuat mereka antusias bisa berlaga di kancah Eropa musim depan.
Keinginan itu bukan sekadar harapan, Lazio bisa saja menjadi klub yang akan tampil pada kualifikasi Liga Champions musim depan jika mampu mengakhiri kompetisi di posisi 3. Sejauh ini Lazio hanya terpaut satu angka dari Napoli yang berada di urutan 3. Jika mampu tampil konsisten dengan melanjutkan kemenangan beruntun di kandang Inter, bukan mustahil keinginan itu bisa diwujudkan Stefano Mauri dkk pada musim kompetisi musim ini.
“Kami memiliki tujuan yang jelas musim ini, yaitu bisa tampil di ajang Eropa. Saya melihat pertandingan kami berikutnya sangat menentukan. Kami sadar tidak akan mudah melewati hadangan Inter, tapi kami sudah bertekad ingin memenangi semua laga,” papar pemain belakang Lazio Dusan Basta.
Decky irawan jasri
Mereka menginginkan tiga angka sebagai kado manis pada pengujung tahun ini. Pemintaan Ranocchia bisa dimaklumi karena performa I Nerazzurri jauh dari harapan tahun ini. Fakta itu bisa dilihat dari catatan penampilan Inter di 15 pertandingan di kancah Seri A.
Inter hanya mencatat 5 kemenangan, 5 imbang, dan 5 kali kalah. Hasil itu membuat Inter melorot ke peringkat 15 di klasemen sementara dengan koleksi 20 poin. Kondisi itu membuat skuad Inter tidak kondusif. Puncaknya terjadi peralihan nakhoda dari tangan Walter Mazzarri ke Roberto Mancini.
Sayangnya, peralihan itu belum juga mengangkat pamor I Nerazzurri. Dari enam penampilan Inter di bawah kendali Mancini, baru dua kali Inter mengemas kemenangan. Sementara sisanya 2 imbang dan 2 kali kalah.
Akan tetapi, Inter punya modal bagus sebelum ditantang Lazio. Mereka berhasil menundukkan Chievo Verona dua gol tanpa balas di kandang lawan, Selasa (16/12). Hasil positif itu yang diharapkan Ranocchia bisa menjadi langkah awal kebangkitan I Nerazzurri memperbaiki posisi mereka di papan klasemen Seri A.
“Sangat penting meraih kemenangan di Bentegodi (markas Chievo). Kami tidak boleh lengah melakukannya. Saat melawan Lazio, kami wajib menjaga momentum serta kontinuitas untuk meraih hasil positif. Apalagi, pertandingan ini adalah laga terakhir tahun ini,” ungkap Ranocchia, dilansir Soccerway.
“Kami pun butuh waktu bersama Mancini. Kami butuh beberapa bulan bisa mempelajari semua ide yang disampaikannya. Namun, saya jujur mengatakan bahwa kami mengalami perkembangan dari pertandingan ke pertandingan berikutnya,” tutur pemain belakang berusia 26 tahun itu.
Namun, Inter tetap tidak boleh lengah, apalagi lawan yang dihadapi memiliki puncak tren positif dari lima pertemuan terakhir kedua tim. Lazio berhasil mengantongi empat kemenangan secara beruntun sebelum akhirnya pecah pada pertemuan terakhir, yaitu saat Inter menggasak Lazio 4-1 pada 11 Mei 2014.
Selain itu, Lazio pun jauh lebih baik dibandingkan Inter di klasemen sementara. Jika Inter terjerembab di posisi 15, Lazio mantap di posisi 4 klasemen sementara dengan torehan 26 poin. Kehebatan Lazio lainnya adalah tim besutan Stefano Pioli berhasil meraih hasil sempurna di tiga pertandingan terakhir, baik di Seri A ataupun Coppa Italia.
Mereka menggilas Verese tiga gol tanpa balas di ajang Coppa Italia, Selasa (2/12), kemudian menundukkan Parma, 3-1, Minggu (7/12), dan membekuk Atalanta, 3-0, Minggu (14/12) di Seri A. Hasil apik yang ditunjukkan Lazio membuat mereka antusias bisa berlaga di kancah Eropa musim depan.
Keinginan itu bukan sekadar harapan, Lazio bisa saja menjadi klub yang akan tampil pada kualifikasi Liga Champions musim depan jika mampu mengakhiri kompetisi di posisi 3. Sejauh ini Lazio hanya terpaut satu angka dari Napoli yang berada di urutan 3. Jika mampu tampil konsisten dengan melanjutkan kemenangan beruntun di kandang Inter, bukan mustahil keinginan itu bisa diwujudkan Stefano Mauri dkk pada musim kompetisi musim ini.
“Kami memiliki tujuan yang jelas musim ini, yaitu bisa tampil di ajang Eropa. Saya melihat pertandingan kami berikutnya sangat menentukan. Kami sadar tidak akan mudah melewati hadangan Inter, tapi kami sudah bertekad ingin memenangi semua laga,” papar pemain belakang Lazio Dusan Basta.
Decky irawan jasri
(bbg)